Artikel oleh Donny Afroni
Mengawali karir di dunia jurnalistik pada tahun 2000 dengan liputan utama di bidang hukum dan kriminal, politik, serta sosial masyarakat. Namun di tengah pekerjaan itu, selalu berusaha meliput kegiatan olahraga, terutama pertandingan sepakbola, cabang olahraga yang saya gemari dan mainkan sejak kanak-kanak.
Pada 2002 bergabung ke Harian Terbit dengan fokus liputan olahraga umum, sampai akhirnya hijrah ke Goal pada 2009 yang membuat kecintaan kepada sepakbola tersalurkan. Saya lebih difokuskan meliput kegiatan sepakbola nasional, dan menangani koresponden.
Hadirnya sejumlah pemain keturunan yang memperkuat timnas Indonesia dalam dua tahun terakhir membuat saya menaruh perhatian kepada mereka, terutama yang berkarir di luar negeri, memberikan penilaian terhadap kinerja pemain di klub masing-masing.
Bidang yang ditekuni:
Menganalisa dan meliput pertandingan Super League
Memberikan penilaian terhadap pemain abroad
Editorial dan artikel sepakbola nasional dan internaional
Momen tak terlupakan:
Meyaksikan pertandingan terakhir enam besar Persirakatan di Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta ketika PSMS Medan melawan Persib Bandung dan Persebaya Surabaya menghadapi PSM Makassar pada 1986 saat masih kanak-kanak. Di samping merasa senang dengan atmosfer yang tercipta di stadion, ada perasaan takut juga, karena banyak benda yang dilempar dari atas.