DELAPAN Pemain Mengundurkan Diri Dari Skuad Inggris, Thomas Tuchel & FA Disalahkan

Thomas Tuchel baru mulai bekerja sebagai manajer timnas Inggris pada 1 Januari 2025 mendatang, sehingga kini Lee Carsley yang harus menghadapi situasi runyam di jeda internasional November. Delapan pemain, yakni Declan Rice dan Bukayo Saka (Arsenal), Phil Foden dan Jack Grealish (Manchester City), Cole Palmer dan Levi Colwill (Chelsea), Trent Alexander-Arnold (Liverpool), serta Aaron Ramsdale (Southampton), resmi mengundurkan diri dari skuad The Three Lions untuk laga UEFA Nations League melawan Yunani dan Republik Irlandia bulan ini.

Menurut Telegraph, informan dari beberapa klub Liga Primer Inggris percaya bahwa penundaan ditunjuknya Tuchel sebagai manajer permanen telah menyebabkan jumlah pengunduran diri yang luar biasa tinggi. Beberapa bahkan memperkirakan akan ada pengunduran diri tambahan setelah laga melawan Yunani, Jumat (15/11) dini hari WIB.

The Telegraph mengutip seorang narasumber: "Saya menebak setidaknya separuh dari para pemain itu tidak akan mengundurkan diri jika Thomas Tuchel sudah jadi pelatih. Saya bukan bermaksud bilang mereka tidak cedera atau bermasalah, tetapi pemain mana mau mengambil risiko ketika mereka tahu manajer yang sekarang [Carlsey] tidak akan lagi menjabat setelah jeda internasional ini. Para pemain lelah fisik dan mental, dan sebagian besar dari mereka dan klub mereka melihat ini sebagai satu-satunya kesempatan untuk beristirahat sebelum banyaknya jadwal pertandingan yang dipadatkan di dalam periode yang singkat. Saya tidak akan kaget kalau ada yang mengundurkan diri lagi setelah laga pertama melawan Yunani."

Pihak PSSI-nya Inggris (FA) telah menanggapi kritik terkait mulainya masa kerja Tuchel. Mereka menjelaskan bahwa langkah ini memang disengaja agar pelatih asal Jerman itu bisa berkonsentrasi penuh memikirkan tujuan jangka panjang, spesifiknya Piala Dunia 2026. Terlebih, mereka menegaskan bahwa langkah memercayai Carsley untuk memimpin di tiga jeda internasional adalah sebuah langkah strategis, yakni demi memuluskan peralihan ke era Tuchel.