Manchester City wall Getty Images

Mengapa Pagar Betis Tutupi ‘Biji’ Kemaluan Saat Hadapi Tendangan Bebas?

Tendangan bebas bisa menjadi salah satu kesempatan terbaik mencetak gol, dan adalah tugas pemain lawan untuk coba menggagalkannya.

Pagar betis kemudian akan ditempatkan oleh tim yang menghadapi situasi tersebut, dengan kiper mengarahkan rekannya ke posisi yang diinginkan.

Tak jarang mereka yang berdiri membentuk pagar menutupi biji kemaluan ketika bola ditendang, tapi apakah itu diperlukan mengingat tangan yang bebas bisa membantu mereka melompat lebih tinggi?

Artikel dilanjutkan di bawah ini

Goal coba jelaskan di sini!

Alasan Menutup Biji Kemaluan Saat Hadapi Tendangan Bebas

Atletico Madrid wallGetty Images

Sederhananya, bola yang ditendang oleh profesional dapat bergerak dengan kecepatan sekitar 80 hingga 100km per jam. Bayangkan jika itu mengenai pemain di area sensitif tersebut. Ini bisa sangat menyakitkan dan berpotensi mempengaruhi kesehatan reproduksi.

Menurut peraturan, ketika pemain melindungi wilayah ini dengan tangan mereka selama set piece, itu tidak akan dihitung penalti jika bola mengenai bagian mana pun dari lengan selama tangan terkunci di posisi itu dan bukan merentangkannya.

Adapun meletakkan tangan di selakangan dan menutupi biji kemaluan adalah naluri alami untuk melindungi diri agar impak yang dirasakan tidak terlalu besar.

Adakah Alat Pelindung ‘Biji’?

Atlet pria profesional terutama dalam olahraga yang berpotensi membahayakan area selangkangan seperti bisbol, kriket, dan hoki biasanya memakai alat untuk melindungi pangkal paha dan ‘biji’ mereka.

Dalam sepakbola konsep itu tidak terpikirkan karena hanya akan memperlambat gerakan, fleksibilitas dan kinerja mereka secara keseluruhan.

Tidak ada cara lain bagi pemain sepakbola untuk melindungi alat vitalnya itu selain dengan tangan sendiri. Dan ingatlah bahwa kerusakan pada wilayah itu dapat merusak kesehatan reproduksi.

Iklan