Georginio Wijnaldum Virgil van Dijk LiverpoolLaurence Griffiths

Georginio Wijnaldum Sempat Ditanya Jurgen Klopp Sebelum Rekrut Virgil Van Dijk

Gelandang Liverpool Georginio Wijnaldum mengklaim manajer Jurgen Klopp berkonsultasi dengannya sebelum memutuskan merekrut Virgil van Dijk.

Mantan pemain Newcastle United itu, yang merupakan rekan Van Dijk di timnas Belanda, menyebut bahwa ia meyakinkan Klopp untuk mendatangkan sang pemain belakang.

Van Dijk mengukir kesuksesan di Anfield musim lalu dengan membawa Liverpool menjuarai Liga Champions, dan ia tidak terkejut akan hal tersebut.

Artikel dilanjutkan di bawah ini

“Bahkan sebelum saya gabung Liverpool, saya sempat bertemu Jurgen dan selama pembicaraan itu dia bertanya pada saya soal Virgil van Dijk,” kata Wijnaldum.

“Saya selalu menilai Virgil dengan sangat tinggi dan kalimat yang saya ucapkan ke Jurgen adalah, 'Dia akan membuat lini pertahanan jadi lebih baik’.

“Jadi saya tidak terkejut ketika Virgil memenangkan Pemain Terbaik UEFA di depan Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo. Saya sebenarnya sudah menduga dia akan menang.

“Virgil mendapati musim yang luar biasa dan sudah sangat sukses. Tidak ada dari dia yang mengejutkan lagi buat saya.”

HD Jurgen Klopp Gini WijnaldumGetty

Wijnaldum juga mengaku marah dan kecewa kepada Klopp karena tidak memainkannya sejak awal di leg kedua semi-final Liga Champions musim lalu melawan Barcelona.

Di partai itu, ia memang dimasukkan sebagai pengganti dan dua golnya membantu Liverpool mengukir comeback 4-0, untuk kemudian menganulir kemenangan 3-0 Barca di leg pertama.

“Dengan manajer, itu lebih seperti benci dan cinta. Saya yakin dia sangat memperhatikan perasaan setiap pemain di skuadnya. Namun terkadang Anda sangat diandalkan di pertandingan dan manajer masih saja mengejarmu,” lanjut Wijnaldum.

“Kemudian Anda bisa mendidih – dan, dalam kasus saya, saya memang sempat marah kepadanya. Saya sendiri masih tidak tahu apakah yang terjadi melawan Barcelona adalah rencananya.

“Namun malam itu saya sangat marah dan sangat kecewa bahwa dia tidak menurunkan saya sejak awal. Dengan melihat kembali ke masa lalu, kita boleh menyebut sesuatunya berjalan baik. Kita tidak akan pernah tahu apa yang terjadi jika manajer menurunkan saya sejak menit awal.”

Iklan