Wojciech Szczesny Ke Barcelona, Ini Deretan 5 Pemain Yang Batal Pensiun & Lanjutkan Karier

Kebanyakan pemain kembali dari masa pensiun mereka dengan sambutan meriah dan elu-eluan para penggemar. Siapa pula yang tak bahagia jika pahlawan kesayangan kembali beraksi? Tapi khusus kasus Paul Scholes, rekan-rekannya di Manchester United saja tidak tahu bahwa sang maestro lapangan tengah akan kembali ketika ia tiba untuk bermain di derbi Manchester pada Januari 2012.

Scholes gantung sepatu pada akhir musim sebelumnya, yakni pada akhir 2010/11. Tapi hanya selang enam bulan, dia dan Sir Alex Ferguson menggemparkan kancah sepakbola dunia ketika nama Scholes tertulis di susunan pemain sebagai cadangan pada laga yang digelar di Etihad Stadium. Gelandang Inggris itu lalu mencatatkan 21 penampilan hingga sisa musim, dan kembali menjadi bagian skuad Man United yang merebut gelar Liga Primer Inggris pada musim selanjutnya, sebelum akhirnya ia dan Fergie pensiun berbarengan.

Biasanya, urusan kembali dari masa pensiun itu sekali saja. Tetapi Landon Donovan tak bisa menolak rayuan maut untuk kembali merumput, sampai-sampai batal pensiun dua kali.

Donovan, yang dianggap sebagai salah satu pesepakbola Amerika Serikat terbaik sepanjang masa, awalnya gantung sepatu pada 2014. Tetapi setelah LA Galaxy kesayangannya kehilangan tiga pemain karena cedera, termasuk Steven Gerrard, di laga di mana Donovan bekerja sebagai analis performa, ia diminta klub untuk kembali bermain. Legenda AS itu setuju, dan selalu tampil di sisa enam laga musim reguler, termasuk di tiga laga play-off. Ia menyumbang satu gol.

Sekitar setahun lebih berselang, Donovan kembali lagi, dengan tiba-tiba meneken kontrak bersama klub Liga MX, Club Leon, di usia 36 tahun. Kariernya di Meksiko cuma bertahan lima bulan sebelum akhirnya Donovan benar-benar gantung sepatu.

Setelah karier spektakuler di mana ia membela Chelsea, Real Madrid, serta menjadi legenda di Bayern Munich, Arjen Robben mengumumkan pensiun pada musim panas 2019. Tetapi, hanya setahun lebih berselang, Robben sudah kembali merumput untuk klub masa kecilnya: FC Groningen di Eredivisie.

Sayangnya kepulangan Robben tak berjalan sesuai harapan. Hanya setelah 28 menit debut keduanya, winger Belanda ini terpaksa diganti gara-gara cedera, dan ia harus menepi sampai tujuh bulan.

Untungnya Robben sembuh tepat waktu sebelum musim berakhir, dan sempat tampil beberapa kali di pekan-pekan terakhir sebelum benar-benar gantung sepatu.

Yang satu ini agak ironis, karena justru cedera Szczesny yang mendorong Jens Lehmann untuk kembali dari masa pensiunnya sekitar 13 tahun yang lalu. Penjaga gawang asal Jerman itu sepakat meneken kontrak berjalan di Arsenal pada Maret 2011 setelah Szczesny, Lukasz Fabianski, dan Vito Mannone mengalami cedera, sehingga The Gunners hanya memiliki satu kiper senior, yakni Manuel Almunia.

Lehmann, yang sudah mengumumkan pensiun sembilan bulan sebelumnya dan setelah mengabdi dua tahun di Stuttgart, dimaksudkan sebagai kiper cadangan Arsenal sembari menyelesaikan lisensi kepelatihannya. Tetapi, setelah Almunia ikut cedera pada sesi pemanasan jelang menghadapi Blackpool di Liga Primer Inggris, Lehmann pun terpaksa berjibaku lagi di usia 41 tahun.

Itu menjadi satu-satunya penampilan Lehmann di masa bakti keduanya di Arsenal, dan ia pensiun lagi di akhir musim.

Johan Cruyff, salah satu pemain terbaik di generasinya atau bahkan mungkin di generasi-generasi lainnya, sempat memutuskan untuk pensiun cukup dini pada 1978 di usia 31. Tetapi, hanya beberapa bulan berselang, ia kembali merumput gara-gara menjadi korban scam peternakan babi, sampai-sampai sebagian besar harta kekayaan yang ia kumpulkan dalam satu dekade sebelumnya ludes.

Saat itu Cruyff dan keluarganya sudah pindah ke Amerika Serikat, sehingga ia melanjutkan kariernya di Liga Sepakbola Amerika Utara (NASL) bersama Los Angeles Aztecs. Ia dinobatkan sebagai Pemain Terbaik NASL musim 1979 bersama Aztecs, sebelum dua masa bakti membela Washington Diplomats yang terpisahkan oleh setengah musim bersama Levante yang saat itu ada di divisi dua.

Legenda Belanda ini lalu kembali ke klub masa kecilnya, Ajax, pada 1981 dan membantu mereka juara liga dua musim berturut-turut. Tetapi raksasa Amsterdam itu tak menawarinya kontrak baru, sehingga pada 1983 Cruyff pindah ke musuh bebuyutan Ajax, Feyenoord. Ia membantu mengembalikan gelar Eredivisie ke Rotterdam untuk pertama kalinya dalam satu dekade lebih. Musim prestatif itu sekaligus menjadi musim terakhirnya sebagai pemain profesional, dan ia dinobatkan sebagai Pemain Terbaik Belanda pada usia 37 tahun.