Vitor Reis: 'The Next Marquinhos' Milik Palmeiras Yang Diperebutkan Real Madrid & Arsenal

Reis memulai kariernya di Akademi R10, yang didirikan oleh mantan pemain internasional Brasil Robinho, sebelum direkrut oleh Palmeiras pada tahun 2016 saat usianya masih 10 tahun. Bek tengah muda ini berkembang pesat di jajaran tim muda Sao Paulo, bermain bersama pemain seperti Endrick, Guilherme, dan Estevao, dan tampil mengesankan tidak hanya dengan permainan bertahannya tetapi juga kualitas kepemimpinannya.

Ia menandatangani kontrak profesional pertamanya dengan Palmeiras pada bulan November 2022, setelah musim yang luar biasa bersama tim U-17 klub tersebut, di mana mereka memenangkan 'triple crown' (Copa do Brasil, Campeonato Paulista, dan Campeonato Brasileiro).

"Saya telah berada di klub ini sejak tahun 2016 dan klub ini telah menjadi rumah saya," tulisnya di Instagram. "Saya telah mengalami momen-momen luar biasa dan saya akan tetap fokus untuk membawa lebih banyak kegembiraan bagi keluarga Palmeiras dan bekerja untuk melangkah maju dalam karier saya."

Setelah menjadi kapten Palmeiras dan Brasil di level U-17, Reis dianggap sebagai bintang muda di Allianz Parque dan secara luas diharapkan untuk melakukan debutnya selama musim Brasileiro Serie A 2024.

Setelah berlatih secara teratur dengan tim utama, ia melakukan debut profesionalnya sebagai pemain pengganti di akhir pertandingan saat kalah 3-0 di Fortaleza pada 26 Juni tahun ini. Reis hanya tampil selama 15 menit terakhir, tetapi pelatih Abel Ferreira sudah cukup terkesan dengan kemampuan dan ketenangan anak muda itu, dan, dengan Palmeiras yang masih kehilangan sejumlah pemain inti, termasuk kapten Gustavo Gomez, yang sedang bertugas internasional bersama Paraguay di Copa America, ia memasukkan remaja itu ke dalam susunan pemain awalnya untuk pertandingan kandang melawan Corinthians pekan berikutnya.

Reis tampil gemilang bersama produk akademi lainnya, Kaiky Naves, di jantung pertahanan Palmeiras, dan menutup penampilannya sebagai Man of the Match dengan gol sundulan dari tendangan sudut Raphael Veiga untuk memastikan kemenangan 2-0.

“Luar biasa!" katanya dengan gembira setelah itu. "Saya akan menceritakan kisah ini sepanjang hidup saya!"

Kemajuan Reis agak terhambat dalam beberapa pekan terakhir karena masalah otot ringan dan ia kesulitan untuk mendapatkan kembali tempatnya sebagai pemain inti. Namun, ia kini telah tampil sebanyak 15 kali selama musim pertamanya di level senior dan ia dianggap sebagai bintang dalam lini belakang terbaik di Brasil. Banyak pakar percaya bahwa hanya masalah waktu sebelum ia menjadi pemain kunci untuk klub dan negaranya.

Ini tentu saja merupakan tanda seberapa besar kepercayaan Ferreira kepadanya bahwa pemain muda itu menjadi pemain inti di kedua leg pertandingan babak 16 besar Copa Libertadores Palmeiras melawan Botafogo, dan juga menunjukkan bahwa Verdao telah memperpanjang kontraknya dari Februari 2027 hingga Desember 2028, dengan klausul pembeliannya ditetapkan sebesar €100 juta (£84 juta/$110 juta).

Untuk pemain yang masih sangat muda, Reis sudah menjadi bek yang cukup ulung dan sangat vokal. Ia cepat dan lincah, tetapi yang menonjol dari permainannya adalah seberapa baik ia membaca permainan. Ia tampaknya tidak pernah kehilangan posisi dan memiliki jangkauan umpan yang hebat.

Ia juga sudah tampak seperti kapten masa depan Brasil, mengingat caranya menginspirasi dan mengatur orang-orang di sekitarnya. Yang menggembirakan, ia juga sepenuhnya menyadari bahwa ia masih jauh dari kata sempurna.

"Saya banyak mendengarkan apa yang dikatakan pemain senior," ungkapnya. "Dan keluarga saya selalu memberi saya banyak nasihat." Singkatnya, ia adalah pemuda berbakat dengan pikiran jernih.

Reis bukanlah bek tengah yang paling tangguh - tingginya hanya 193 cm dan tubuhnya sangat ramping. Karena itu, ia pasti harus menambah berat badan jika pindah ke Eropa karena, seperti yang terjadi saat ini, ia jelas belum siap menghadapi kerasnya Liga Primer, misalnya.

Namun, perlu diingat bahwa ia baru berusia 18 tahun dan masih punya banyak waktu untuk berkembang, baik secara mental maupun fisik. Seperti yang dikatakannya, "Jika pikirannya kuat, semua hal lainnya juga akan kuat."

Sebagai pemimpin pertahanan tengah yang sangat tenang dan sangat nyaman menguasai bola, Reis hampir tak pelak lagi dibandingkan dengan kompatriotnya Marquinhos. Yang lebih mengejutkan lagi, remaja itu mengakui bahwa ia meniru permainannya dari kapten Paris Saint-Germain dan Brasil itu.

"Saya selalu mengagumi Marquinhos," katanya. "Saya terinspirasi oleh sikapnya di dalam dan luar lapangan."

Namun, ia juga mengakui bahwa ia kini belajar banyak dari sesama bek di Palmeiras.

"Ketika saya masih kecil, saya sering menonton tidak hanya Marquinhos, tetapi juga Thiago Silva," jelasnya. "Namun, seiring perkembangan saya, saya menyadari bahwa tidak perlu melihat terlalu jauh karena di sini kita memiliki Murilo (Cerqueiro), Gomez, dan Naves. Melalui mereka, saya melihat apa yang perlu saya lakukan [untuk menjadi bek tengah terbaik]."

Fokus utama Reis saat ini adalah menjadi pemain reguler di tim Palmeiras. Ia telah berada di klub tersebut selama delapan tahun dan, setelah memenangkan beberapa gelar di level junior, ia sangat ingin mengangkat trofi bersama tim senior.

"Semua orang ingin bermain di Eropa, tetapi pikiran saya 100 persen bersama Palmeiras," tegasnya. "Saya tidak memikirkan hal lain. Saya ingin memenangkan Brasileirao. Kami tidak perlu memikirkan masa depan saat ini."

Terlebih lagi, meskipun penjualan awal Endrick, Guilherme, dan Estevao menggambarkan bahwa Palmeiras selalu bersedia berbisnis jika harganya tepat, Verdao dikatakan berniat mempertahankan permata akademi terbaru mereka setidaknya hingga Piala Dunia Antarklub 2025

Tentu saja, tim-tim besar akan terus mengintai. Menurut The Athletic, baik Arsenal maupun Madrid telah mengajukan pertanyaan mengenai ketersediaan Reis, sementara Chelsea, Liverpool, dan Barcelona juga dilaporkan tertarik. Jadi, tampaknya hanya masalah waktu sebelum Reis menjadi talenta remaja yang berakhir di Eropa setelah keluar dari akademi Palmeiras yang tampaknya tidak ada habisnya.