Manchester City, Real Madrid & 20 Klub Terkaya Di Dunia Tahun 2023

The Magpies merupakan klub baru dalam daftar ini setelah pendapatan mereka meningkat sebesar 25 persen.

Mereka memperoleh lebih banyak di ketiga segmen pendapatan dengan hari pertandingan (€33 juta) dan memimpin pendapatan komersial.

Everton adalah klub Liga Primer kedua yang membukukan catatan negatif setelah Leicester City karena pendapatan mereka turun dari €218,1 juta menjadi €213,7 juta.

Pendapatan siaran mereka turun €29 juta karena tidak berpartisipasi di kompetisi Eropa pada 2021/22 dan penampilan mereka yang biasa-biasa saja di Liga Primer semakin memperumit masalah.

Rasio upah/biaya Everton mencapai 96 persen dan membutuhkan perhatian segera.

Leeds telah meningkat secara signifikan pada pendapatan komersial mereka yang telah membantu klub membukukan peningkatan pendapatan total sebesar 17 persen.

Mengelola untuk tetap bertahan di Liga Primer memastikan bahwa mereka terus mendapatkan pemasukan yang stabil dari hak siar televisi. Penghasilan dari pertandingan mereka juga mencapai rekor tertinggi €28 juta yang memastikan tempat di daftar ini.

Leicester City adalah salah satu dari dua klub liga Inggris dalam daftar ini yang mengalami penurunan pendapatan. Dari €255,5 juta turun tipis menjadi €252,2 juta pada musim 2021/22.

Pendapaatan siaran The Foxes terpukul lebih dari €30 juta, terutama karena mereka bermain di Liga Konferensi Eropa. Namun, pendapatan dari sumber lain membantu klub secara signifikan untuk menutupi kerugian tersebut.

Juara bertahan Serie A ini masuk dalam daftar baru setelah musim 2021/22 yang sangat sukses ketika mereka memenangkan Scudetto.

Kecuali pendapatan hari pertandingan mereka, yang mengalami pengurangan €4 juta, pendapatan siaran dan komersial klub telah melampaui tingkat sebelum pandemi dengan yang pertama mengalami pertumbuhan €22 juta dan yang terakhir meningkat sebesar €41 juta.

Andai saja Italia pulih lebih cepat dari Covid-19, pendapatan hari pertandingan juga akan mengalami peningkatan besar.

West Ham melampaui ekspektasi saat mencapai semi-final Liga Europa 2021/22.

Mereka mendapat banyak penghargaan karena pendapatan siaran mereka melonjak menjadi €193 juta dari €144 juta sebelum pandemi. The Hammers juga mengalami peningkatan yang sehat dalam pendapatan komersial €(59 juta) dan hari pertandingan (€49 juta) yang telah membantu mereka mengalahkan angka pendapatan €300 juta. Angka tersebut meningkat 36 persen dari tahun sebelumnya.

Seperti Juventus, Inter juga mengalami penurunan pendapatan. Dari €330,9 juta turun menjadi €308,4 juta, mengalami penurunan sebesar tujuh persen.

Pendapatan komersial dan pendapatan siaran mereka turun sebesar €26 juta dan €39 juta, yang merupakan pukulan besar bagi keuangan mereka. Nerazzurri juga memiliki rasio upah terhadap pengeluaran yang tinggi (82 persen) dan itu perlu diperhatikan.

Borussia Dortmund telah mengalami pertumbuhan pendapatan sebesar enam persen yang terutama didorong oleh pendapatan komersial dan hari pertandingan mereka masing-masing mencapai €174 juta dan €38 juta.

Perjalanan mereka di Eropa yang terhenti di babak play-off merupakan salah satu alasan penurunan pendapatan siaran mereka, turun dari €187 juta menjadi €145 juta.

Atletico Madrid mengalami lonjakan sebesar 18 persen dalam pendapatan per tahun yang telah membantu mereka naik satu tangga ke posisi ke-12.

Setelah raksasa La Liga Real Madrid dan Barcelona, Atletico mendapat pendapatan siaran tertinggi ketiga yang menyumbang 57 persen dari total pendapatan mereka. Namun, peringkat mereka mungkin terpengaruh di edisi berikutnya karena mereka tersingkir dari kompetisi Eropa musim ini, yang akan berdampak buruk pada pendapatan televisi mereka.

Juventus adalah satu dari empat klub dalam daftar 20 teratas yang mengalami penurunan pendapatan. Pendapatan mereka turun delapan persen karena Italia adalah salah satu negara yang paling parah terkena dampak Covid-19.

Raksasa Turin harus memainkan sebagian besar musim mereka di bawah pembatasan penonton yang memengaruhi pendapatan hari pertandingan mereka. Apalagi, mereka finis keempat di liga domestik dan tersingkir di babak 16 besar Liga Champions yang menghambat pendapatan TV mereka.

Arsenal mengalahkan Juventus untuk masuk ke sepuluh besar dalam daftar ini terutama karena penghasilan pendapatan pertandingan yang signifikan, yang jumlahnya hampir tiga kali lipat dari Bianconeri.

The Gunners telah banyak berinvestasi ke Emirates Stadium yang kini membantu mereka menuai keuntungan.

Namun, Arsenal tidak memenuhi syarat untuk berpartisipasi dalam kompetisi Eropa mana pun di musim 2021/22 yang menghambat pendapatan siaran mereka.

Ini adalah pertama kalinya sejak pandemi Tottenham menembus angka pendapatan €500 juta, yang menunjukkan bahwa klub berada di jalur yang benar di bawah kepemimpinan Daniel Levy.

Spurs mengalami peningkatan 29 persen dalam pendapatan per tahun berkat lompatan besar dalam hari pertandingan dan pendapatan komersial. Mereka bisa mencapai bagian pendapatan siaran yang lebih tinggi hanya jika mereka tidak bermain di tingkat ketiga kompetisi Eropa, Liga Konferensi. Bahkan dalam kompetisi itu, mereka tersingkir di fase grup dan berdampak buruk pada pendapatan televisi mereka.

Chelsea berpindah tangan setelah 19 tahun gemilang di era Roman Abramovich dengan konsorsium Todd Boehlu-Clearlake Capital menyelesaikan pembelian £2,5 miliar ($3,2 miliar).

Pendapatan siaran The Blues terpukul setelah disingkirkan Real Madrid di perempat-final Liga Champions. Tetapi, klub melihat pertumbuhan signifikan dalam pendapatan komersial dan hari pertandingan yang membuat mereka mempertahankan posisinya dalam daftar ini.

Barcelona tampaknya paling terpukul oleh pandemi karena pendapatan mereka masih turun €203 juta dari musim 2018/19. Tim Catalan mengalami penurunan paling tajam dengan mereka turun dari urutan keempat ke ketujuh.

Pendapatan siaran turun 13 persen sementara pendapatan komersial mereka (sebesar €7 juta) secara signifikan dilampaui oleh klub lain.

Kesepakatan sponsor Barca dengan Spotify sedikit mampu menstabilkan mereka tapi tidak cukup untuk mempertahankan mereka di lima besar. Namun, tuas ekonomi yang diaktifkan oleh klub, termasuk penjualan 49,9 persen perusahaan 'Lisensi dan Merchandising Barca' dan 25 persen hak domestik La Liga selama periode 25 tahun, tidak memengaruhi pendapatan pada 2021/22 dan hanya akan tercermin dalam survei edisi berikutnya.

Bayern Munich telah merosot dari peringkat ketiga ke urutan keenam dalam daftar ini, meskipun pendapatan mereka per tahun meningkat tujuh persen.

Die Roten belum menembus angka pendapatan sebelum pandemi yang mengindikasikan bahwa klub masih terhuyung-huyung akibat di bawah ekonomi akibat Covid-19.

Bayern juga gagal mengimbangi tingkat pemulihan klub Liga Primer karena pendapatan siaran mereka turun €48 juta dari tahun sebelumnya.

Paris Saint-Germain (PSG) tampaknya telah pulih dari dampak pandemi Covid-19 karena mereka mengungguli jumlah sebelum pandemi sebesar €18 juta.

Dengan penonton yang kembali ke stadion secara penuh pada tahun 2022, juara Prancis itu juga menikmati peningkatan pendapatan hari pertandingan yang berlipat ganda. Namun, tersingkir lebih awal di Liga Champions membuat pendapatan siaran mereka turun €63 juta.

Rasio upah/pendapatan PSG memprihatinkan karena mencapai 111 persen. Memiliki megabintang seperti Lionel Messi, Neymar dan Kylian Mbappe benar-benar memengaruhi kondisi keuangan mereka.

Manchester United naik satu peringkat setelah mencatatkan pertumbuhan 23 persen dalam total pendapatan mereka pada 2022.

Meskipun pendapatan komersial dan pendapatan hari pertandingan masing-masing tumbuh sekitar €47 juta dan €118 juta, United terpengaruh secara negatif oleh kinerja di lapangan di bawah rata-rata yang berdampak pada pendapatan siaran.

Setan Merah finis di urutan keenam Liga Primer dan tersingkir di babak 16 besar Liga Champions yang membuat pendapatan mereka turun €34 juta.

Liverpool memecahkan rekor pendapatan €700 juta untuk meninggalkan klub-klub tradisional seperti Manchester United dan Barcelona.

The Reds mencatatkan peningkatan lebih dari €100 juta dalam pendapatan hari pertandingan dan lonjakan lebih lanjut €37 dalam pendapatan hari pertandingan yang membantu mereka mengalami lonjakan 27 persen dalam total pendapatan.

Tim asuhan Jurgen Klopp finis sebagai runner-up di Liga Primer dan Liga Champions yang memastikan bahwa mereka menerima bagian yang sehat dari pendapatan siaran hingga akhir musim.

Real Madrid belum pulih dari dampak pandemi Covid-19 dengan pendapatan klub masih di bawah €43 juta dari 2018/19. Jika Los Blancos mencapai angka seperti sebelum pandemi, mereka akan menduduki puncak Money League pada 2021/22.

Meskipun demikian, Madrid mengalami lonjakan sebesar 11 persen dari tahun 2021. Ini sepenuhnya didorong oleh peningkatan pendapatan pertandingan yang melonjak menjadi €88 juta dari hanya €9 juta.

Los Blancos menjadi juara La Liga dan Liga Champions, yang selanjutnya akan membantu perjuangan mereka.

Manchester City mempertahankan posisi mereka di puncak Money League setelah mengalami lonjakan pendapatan sebesar 13 persen dari €644,9 juta menjadi €731 juta.

Pertumbuhan mereka didorong oleh peningkatan pendapatan komersial, naik dari €65 juta menjadi €373 juta pada 2021/22, yang merupakan rekor baru Liga Premier.

Jangkauan global klub Manchester berkembang setiap musim seiring dengan berlanjutnya dominasi mereka di sepakbola Inggris di bawah asuhan Pep Guardiola. Mereka adalah juara bertahan Liga Primer dan juga mencapai empat besar Liga Champions yang membantu menghasilkan pendapatan mereka.