Liverpool Produktif! Cetak Gol Di 41 Laga Beruntun & Kini Pepet Rekor Legendaris Arsenal

Skuad Liverpool asuhan Arne Slot telah menjelma menjadi salah satu tim dengan lini serang paling konsisten dalam sejarah Liga Primer. Gol Cody Gakpo ke gawang Chelsea pada 4 Oktober 2025 menjadi penanda pertandingan ke-41 secara beruntun di mana The Reds selalu berhasil mencetak setidaknya satu gol di ajang Liga Primer.

Rentetan luar biasa ini dimulai lebih dari setahun yang lalu, tepatnya pada 21 September 2024, dalam sebuah kemenangan komprehensif 3-0 atas Bournemouth di Anfield. Sejak saat itu, tidak ada satu pun tim di Liga Primer yang mampu menjaga gawangnya tetap perawan saat berhadapan dengan kekuatan serangan mereka.

Konsistensi ini menjadi salah satu kunci utama kesuksesan mereka dalam menjuarai liga pada musim 2024/25. Dalam perjalanan mereka meraih gelar, Liverpool hanya tercatat gagal mencetak gol dalam satu dari 38 pertandingan, yaitu saat mereka secara mengejutkan takluk 1-0 di kandang dari Nottingham Forest.

Dengan rekor yang masih aktif dan terus berjalan, Liverpool kini secara resmi menempati posisi kedua dalam daftar rentetan mencetak gol terpanjang dalam sejarah Liga Primer. Mereka hanya membutuhkan 14 pertandingan lagi untuk bisa menyamai rekor sang pemuncak.

*sedang berlangsung

**sumber: Opta

Meski performa Liverpool saat ini sangat luar biasa, takhta untuk rekor rentetan mencetak gol beruntun terpanjang dalam sejarah Liga Primer masih dipegang dengan sangat kokoh oleh Arsenal. Skuad legendaris The Gunners asuhan Arsene Wenger masih unggul dengan selisih yang cukup jauh.

Pada periode antara 2001 dan 2002, Arsenal berhasil mencatatkan sebuah rekor yang hingga kini dianggap sebagai salah satu pencapaian terhebat dalam sejarah, yaitu dengan selalu mencetak gol dalam 55 pertandingan Liga Primer secara berturut-turut.

Puncak dari pencapaian fenomenal mereka terjadi pada musim kompetisi 2001/02. Dalam perjalanan mereka meraih gelar juara liga, Arsenal berhasil mencetak gol di setiap satu dari 38 pertandingan. Ini adalah sebuah prestasi unik yang belum pernah bisa diulangi oleh tim mana pun hingga saat ini.

Rentetan bersejarah yang luar biasa ini akhirnya terhenti pada Desember 2002, dalam sebuah kekalahan 2-0 di Old Trafford dari rival abadi mereka, Manchester United. Gol terakhir dalam rekor 55 laga tersebut dicetak oleh sang legenda, Thierry Henry, yang semakin menegaskan status ikonik dari tim tersebut.

Sebelum laju impresif Liverpool saat ini, tim modern lain yang sempat memegang rekor terpanjang kedua adalah rival sengit mereka, Tottenham Hotspur. Pada periode antara 2023 dan 2024, Spurs berhasil mencatatkan 39 pertandingan beruntun di mana mereka selalu berhasil mencetak gol.

Di bawah filosofi sepakbola menyerang yang diusung oleh Ange Postecoglou, Spurs bahkan menjadi tim kedua setelah Arsenal yang berhasil mencetak gol dalam satu musim penuh (38 pertandingan). Rentetan mereka pada akhirnya terhenti oleh kekalahan telak 3-0 dari Fulham pada Maret 2024.

Di bawah Spurs dan Liverpool dalam daftar ini, ada nama raksasa lainnya, Manchester United. Skuad legendaris mereka pada musim 2007/08, yang dipimpin oleh trio maut Cristiano Ronaldo, Wayne Rooney, dan Carlos Tevez di puncak performa mereka, juga pernah mencatatkan rekor impresif selama 36 pertandingan beruntun.

Rentetan gol United kala itu bahkan berlangsung selama satu tahun kalender penuh dan menjadi fondasi utama bagi mereka untuk berhasil mengawinkan gelar juara Liga Primer dan Liga Champions pada musim yang sama, sebuah bukti betapa krusialnya konsistensi di lini depan.

Di antara deretan nama-nama klub raksasa yang mendominasi daftar ini, terselip satu entri yang bisa dibilang paling mengesankan dan tidak terduga: Brighton and Hove Albion. Pada 2023, tim yang saat itu baru lima musim berada di Liga Primer ini berhasil mencatatkan 32 laga beruntun selalu mencetak gol.

Pencapaian yang sangat luar biasa ini adalah sebuah bukti nyata dari kejeniusan taktik menyerang yang diterapkan oleh manajer mereka saat itu, Roberto De Zerbi. Ia dengan cepat mengubah Brighton menjadi salah satu tim paling menghibur dan produktif di seluruh liga.

Gaya permainan "De Zerbi-ball" selama periode tersebut sangatlah menghibur namun juga sangat berisiko. Sambil terus mencatatkan rekor mencetak gol, pertahanan mereka juga sangat sering kebobolan. Hal ini bahkan menciptakan sebuah rekor unik lainnya: 20 pertandingan beruntun di mana mereka selalu mencetak gol dan kebobolan dalam laga yang sama.

Kisah Brighton ini membuktikan bahwa untuk bisa menorehkan rekor menyerang yang impresif, sebuah tim tidak harus selalu menjadi juara. Dengan identitas permainan yang kuat, keberanian untuk bermain terbuka, dan seorang manajer yang visioner, tim mana pun bisa menorehkan sejarahnya sendiri.

Jika cakupannya diperluas untuk mencakup seluruh sejarah kompetisi kasta tertinggi sepakbola Inggris (bahkan sejak sebelum era Liga Primer modern dimulai), posisi rentetan gol yang sedang dijalani oleh Liverpool saat ini menjadi semakin menarik untuk dilihat dalam konteks yang lebih besar.

Rentetan 41 laga yang sedang berjalan ini menempatkan skuad Liverpool asuhan Arne Slot di peringkat kelima dalam sejarah kasta tertinggi Inggris. Mereka baru saja berhasil menyamai rekor legendaris yang pernah diukir oleh tim Wolves pada musim kompetisi 1958/59.

Di atas mereka dalam daftar sepanjang masa, masih ada beberapa tim legendaris dari era yang sangat berbeda. Terdapat nama Manchester City (yang mencatatkan 43 dan 44 laga di era 1930-an dan 1950-an), dan tentu saja, rekor abadi milik Arsenal dengan 55 pertandingannya.

Berhasil menempatkan diri di jajaran tim-tim legendaris dari era yang sangat berbeda ini menunjukkan betapa istimewanya pencapaian yang sedang diukir oleh skuad Liverpool saat ini. Mereka kini tidak hanya sedang dalam perburuan rekor di era Liga Primer, tetapi juga sedang menempatkan diri mereka dalam buku sejarah sepak bola Inggris secara keseluruhan.

*sedang berlangsung

*sumber: Opta