Arsenal, Menyesal? Striker Yang Dijual Cuma £4 Juta Cetak TIGA HAT-TRICK Dalam 7 Laga Di Ligue 1!

Mantan striker Arsenal Mika Biereth memborong semua gol ketika AS Monaco menggilas Reims 3-0, Sabtu (1/3), untuk mendaki ke peringkat empat Ligue 1. Penyerang 22 tahun itu baru bergabung dengan Monaco dari Sturm Graz pada Januari 2025, tetapi sudah mencatatkan TIGA hat-trick dan total 10 gol hanya dalam tujuh pertandingan di Ligue 1. Sebagai gambaran, ia kini pencetak gol terbanyak kelima di Liga Prancis.

Setelah pertandingan, Biereth mengakui bahwa butuh waktu untuk memproses pencapaiannya di depan gawang. Dia berkata: "Ini malam yang bagus, tapi hal yang paling penting adalah tiga poin."

"Perlu diakui saya belum sepenuhnya menyadari apa yang terjadi dengan hat-trick baru ini. Saya menghadapi setiap pertandingan dengan mencoba mencetak gol dan rekan-rekan menempatkan saya dalam posisi yang bagus."

"Saya merasa sejak dulu memang cukup piawai dalam mencetak gol. Hari ini, itu berhasil dengan baik lagi."

Biereth bergabung dengan akademi Arsenal pada tahun 2021 setelah bermain di Fulham. Ia lalu dipinjamkan ke RKC di Belanda, klub Skotlandia Motherwell, dan raksasa Austria Sturm Graz. The Gunners lalu melepasnya secara permanen ke Sturm Graz dengan harga £4 juta pada musim panas 2024. Padahal, Arsenal sangat membutuhkan striker akhir-akhir ini, terutama setelah cedera Kai Havertz dan Gabriel Jesus menggerus asa juara Liga Primer Inggris mereka. Melihat Biereth gacor bersama Monaco, mungkin ia menjadi salah satu pemain yang kepergiannya akan disesali Mikel Arteta.

Biereth merupakan pemain pertama dalam 70 tahun yang mampu mencetak tiga hat-trick dalam tujuh laga pertamanya di Ligue 1.

Biereth bakal berharap bisa menjaga ketajamannya di depan gawang ketika Monaco mengunjungi Toulouse, Sabtu (8/2) dini hari WIB, di Ligue 1. Dia juga harus mengambil keputusan terkait masa depannya di kancah internasional, setelah mengakui bahwa dia bisa mewakili empat negara, termasuk negara kelahirannya, Inggris.

Striker yang membela Denmark di level U-21 itu berkata: "Saya akan terus bekerja keras untuk klub barulah saya memikirkan tentang tim nasional, terutama karena saya bisa mewakili empat negara, yang merupakan situasi yang cukup unik. Ibu saya lahir dan besar di Bosnia, ayah campuran Denmark dan Jerman, dan saya lahir di Inggris."