Evgeniy Budnik menjadi rekrutan terakhir Persita Tangerang untuk mengisi kuota pemain asing pada kompetisi musim 2020, sebagaimana Pendekar Cisadane tampil di Liga 1 dengan status tim promosi.
Sepakbola Indonesia menjadi hal baru untuk Budnik, yang pernah membela timnas Ukraina U-21. Dirinya pun mencari tahu banyak hal sebelum memilih bergabung dengan Persita, usai membela FC Urartu (Armenia).
Striker PSS Sleman, Yevhen Bokhashvili, memberi pengaruh besar terhadap kepindahan Budnik ke Indonesia. Bokhashvili sudah bermain di Indonesia selama satu musim, sejak 2018 lalu, bersama Super Elang Jawa.
"Ya, dia [Bokhashvili] yang menyuruh saya datang ke Indonesia. Di bilang bahwa di sini sepakbolanya bagus, dan orangnya baik-baik,” ungkap Budnik, 29 tahun, dikutip laman resmi Persita.
“Saya tidak tahu banyak tentang Persita sebelumnya, tapi saya tahu kalau basis fansnya besar, sudah tahu soal pelatih juga [Widodo C Putro]. Semuanya saya cari tahu dari internet," imbuhnya.
Mantan pemain Dinamo Minsk ini berharap musim perdananya berjalan mulus, dan mampu memberikan yang diharapkan oleh para loyalis Persita. Adaptasi cuaca jadi pekerjaan rumah tersendiri untuk Budnik.
"Semoga nanti permainan kami lebih baik, dan banyak mencuri poin juga, dan bisa menunjukkan permainan tingkat tinggi. Tentu juga bisa mendapatkan dukungan dari penggemar.”
"Agak sedikit panas untuk saya karena suhunya kan sangat berbeda dengan negara saya. Di negara saya suhunya sampai -10 derajat. Tapi saya sudah mempersiapkan diri untuk ini."
