Mengingat semua yang telah dicapai Cristiano Ronaldo di sepakbola, akan sangat sulit bagi pemain mana pun untuk muncul dari akademi Sporting CP dan meniru lulusan terbaik mereka.
Meski begitu, jumlah pemain muda yang muncul dari sistem akademi tim muda Lisbon itu telah menarik perhatian banyak klub Eropa, dengan mereka ingin mendapatkan pemain yang diharapkan bisa mendekati kesuksesan Ronaldo.
Winger Joelson Fernandes sering dikaitkan dengan kepindahan ke Arsenal sementara bek tengah Eduardo Quaresma masuk dalam radar Manchester United dan Atletico Madrid.
Namun dari sekian banyak bakat muda yang mereka miliki saat ini, nama Nuno Mendes menjadi yang paling menarik perhatian.
Pemain berusia 18 tahun itu dikabarkan menjadi target Manchester United, Liverpool dan Real Madrid, sedangkan Juventus, Arsenal dan AC Milan juga disebut sebagai tujuan potensial berikutnya untuk bek kiri muda yang mengesankan itu.
Dengan ia sudah menjadi pemain reguler di tim utama Sporting, Mendes bahkan difavoritkan oleh beberapa orang untuk dipanggil ke skuad senior Portugal menjelang turnamen Euro 2020, yang dipindahkan ke musim panas 20201 nanti.
Itu akan menandai puncak dari perjalanan cepat sang pemain remaja, yang baru mulai bermain sepakbola secara terorganisir di usia sembilan tahun ketika dia ditemukan oleh guru sekolahnya, Bruno Botelho, yang waktu itu mengundangnya ke klub lokal Despertar yang berada di pinggiran Lisbon.
Tipikal pesepakbola jalanan, Mendes langsung membuat kesan di lingkungan barunya.
“Kami melakukan latihan satu lawan satu melawan penjaga gawang untuk melihat di mana titik terkuatnya, jelas Botelho kepada Record. "Nuno mengangkat bola melewati kiper dengan 'cabrito' (rainbow flick), dan mencetak gol dengan penyelesaian tanpa melihat seperti yang biasa dilakukan Ronaldinho."
Pelatihnya yang lain saat itu, Diego Goncalves, menambahkan: "Kami selalu memulai latihan dengan ‘memburu bola'. Kami memberi enam atau tujuh bola kepada 14 anak dan mereka mencoba mendepak bola satu sama lain.
"Latihan berakhir ketika Nuno tidak menguasai bola, yang biasanya memakan waktu sekitar 15 menit. Hanya untuk melihat kualitas yang dia miliki - itu luar biasa."
Keberadaan pemain yang punya kemampuan dan kepercayaan diri dalam memainkan bola tidak bisa disimpan terlalu lama, dan tiga raksasa Portugal - Porto, Benfica dan Sporting - semuanya segera mulai mencium bakat Mendes.
Pada akhirnya opsi tersebut tinggal Benfica atau Sporting, dan meskipun menghabiskan beberapa waktu berlatih dengan yang pertama, Mendes memilih tim dari Estadio Jose Alvalade, mengakui mereka "memikat" dia dengan promosinya meskipun terjadi pertemuan yang agak menakutkan dengan pemandu bakat Sporting Akil Momade.
"Dia [Akil Momade] melihat saya bermain dan memanggil saya untuk berbicara dengannya. Kemudian, ketika saya sendirian di rumah, dia mengetuk pintu saya. Saya merasa aneh dan pergi untuk mengambil pisau dari dapur," jelasnya kepada Record. "Saya pikir mereka akan merampok saya.
"Ketika saya membuka pintu, saya melihat bahwa itu adalah dia dan saya tenang. Dia bahkan menunjukkan kepada saya kartu Sporting sehingga saya tidak akan curiga. Dia mengatakan kepada saya bahwa mereka menginginkan saya di sana dan saya pergi dengan sepenuh hati."
Setelah terdaftar di akademi Sporting saat berusia 10 tahun, Mendes menghabiskan empat tahun berikutnya melakukan perjalanan dua jam dari rumahnya ke tempat latihan setiap malam dengan Botelho sebelum akhirnya pindah ke akomodasi klub pada usia 14.
Cek talenta terbaik NxGn lainnya di sini:
Pada saat itulah dia diubah dari posisi awalnya sebagai nomor 10 atau penyerang lebar menjadi bek kiri, dengan kecepatan dan sikap tanpa pamrihnya yang dikombinasikan dengan naluri menyerang akan membuatnya menjadi full-back modern yang ideal.
Memang sempat ada masalah, dan pelatih muda Sporting sejak itu mengakui bahwa mereka sempat mempertimbangkan untuk mengizinkannya pergi mengingat dia menemui kesulitan saat transisi.
Tetapi sejak memahami peran barunya, Mendes justru semakin kuat, dan keinginannya untuk berlari di posisi bek sayap lawan memastikan dia secara konsisten sulit untuk dihadang di sepertiga akhir.
Setelah Covid-19 mengakhiri kompetisi sepakbola junior secara prematur pada musim lalu, Mendes adalah salah satu dari sebagian kecil anak muda yang dipanggil ke tim utama Sporting oleh pelatih baru Ruben Amorim, meski ia baru bermain sekali sejak akhir November karena cedera.
Sporting ClubeDia benar-benar mengesankan, dan setelah melakukan debut seniornya dari bangku cadangan melawan Pacos Ferreira di pertandingan kedua setelah lockdown, dia kemudian menjadi starter dalam susunan pemain untuk pertandingan berikutnya melawan Tondela pada hari ulang tahunnya yang ke-18.
Dengan itu, dia menjadi pemain termuda yang tampil di XI Sporting sejak Ronaldo menerobos masuk ke tim utama, dan keesokan harinya ia diberi penghargaan berupa kontrak baru berdurasi lima tahun mencakup klausul pelepasan di angka €45 juta (£41 juta / $53 juta).
Dia lantas menjadi starter di enam dari tujuh pertandingan liga tersisa untuk Sporting, dan mempertahankan tempatnya di awal musim 2020/21 dengan menjadi bek kiri andalan.
Selain mengalami peningkatan di sektor belakang, kemampuannya untuk menyerang terus membuatnya menonjol dari yang lain, selagi gol senior pertamanya di awal Oktober merupakan gambaran jelas soal apa yang bisa ia tawarkan di sepertiga akhir.
Dengan lima menit berlalu melawan Portimonense, Mendes memenangkan bola dari bek sayap lawan kemudian lepas dari dari bek tengah yang coba menutup sebelum menyepak bola ke sudut bawah kiper.
Hanya Ronaldo dan Ricardo Quaresma - dua pemain yang dianggap sebagai lulusan terbaik akademi klub - yang pernah mencetak gol untuk tim utama Sporting di usia yang lebih muda, dan kini Mendes tampaknya siap untuk menuju ke puncak.
Dia pernah mengakui bahwa bermain di Liga Primer adalah mimpinya, dan baik United maupun Liverpool kemungkinan besar tidak akan berhenti memantau perkembangan si pemain, yang mengidolakan David Alaba, Marcelo, Lionel Messi, serta Ronaldo ini.
Klub yang berminat harus mengeluarkan banyak uang untuk mengamankan tanda tangan remaja itu, tetapi Mendes kiranya sangat layak untuk diburu.




