Pelatih Manchester City Pep Guardiola mengakui timnya masih belum bisa melupakan sakitnya tersingkir dari Liga Champions beberapa hari lalu.
Seperti diketahui, City gagal menembus ke semi-final Liga Champions meski menang dengan skor 4-3 atas Tottenham di Etihad Stadium.
Guardiola, pemain City dan juga para fan yang memadati Etihad Stadium sempat berpesta setelah Raheem Sterling mencetak gol di menit injury time, tetapi wasit melalui bantuan VAR menganulir gol tersebut sehingga Spurs unggul gol tandang dalam agregat 4-4.
Citizens harus kembali berhadapan dengan tim besutan Mauricio Pochettino malam ini (20/4), mereka membutuhkan kemenangan untuk menggusur Liverpool dan kembali ke puncak klasemen sementara Liga Primer Inggris.
"Saya tidak tahu [reaksi pemain usai tersingkir]," ujarnya. "Sebelum pertandingan, Anda tidak tahu bagaimana Anda akan bermain, Anda tidak tahu bagaimana Anda bereaksi. Kami tersingkir sebelumnya dan kami bereaksi baik. Tetapi, (sekarang) saya tidak tahu.




"Kami begitu sedih, kami memiliki mimpi yang luar biasa untuk bisa lolos. Kami manusia biasa. Kami harus hidup dengan itu dan kami harus bermain dengan perasaan.
"Saya merasa sangat emosional dan sangat bangga karena bermain seperti itu dalam dua pertandingan, terutama laga kedua - tidak menyerah hingga akhir.
"Jika Anda percaya itu tidak sakit, atau kami melupakannya, saya akan mengatakan tidak. Saya ingin pemain saya tahu apa yang mereka lakukan saat itu. Ini akan membutuhkan waktu, dan kami harus hidup dengan perasaan itu.
"Apa yang kami alami sungguh luar biasa, kita beruntung bisa merasakannya. Lebih dari 55 ribu orang gembira... kemudian putus asa dalam satu detik.
"Ini akan tetap berada di hati kami karena dalam masa depan, performa yang kami lakukan sungguh luar biasa pada level ini.
"Menghadapi Tottenham, saya ingin melihat yang sama dari para pemain, bahkan ketika kami terluka dan dalam momen sulit, karena itulah kami profesional."

