OLEH DEDE SUGITA Ikuti di twitter
Remaja Sri Lanka Jehan Joseph Crishantha Atapattu berhak menghabiskan sepekan latihan di Aspire Academy yang kesohor di Qatar setelah memenangi penghargaan bergengsi Good Sportsmanship Award dalam perhelatan Allianz Junior Football Camp (AJFC) Asia 2017.
Remaja berbakat tersebut menerima gelar itu setelah menunjukkan prinsip-prinsip sportivitas di dalam maupun luar lapangan selama gelaran kamp AJFC Asia 2017 yang bertempat di Bali, Indonesia. Jehan merupakan satu di antara 49 remaja dari delapan negara berbeda (Tiongkok, Malaysia, Indonesia, Laos, Filipina, Sri Lanka, Singapura, dan Thailand) yang ambil bagian dalam kamp tersebut.
Good Sportsmanship Award adalah hasil kerja sama antara Aspire Academy dan Allianz untuk memberikan kesempatan kepada salah satu partisipan dari kamp tersebut untuk menjajaki salah satu program latihan sepakbola terbaik di dunia.
Jehan dipilih oleh panel yang terdiri dari dua eks pemain FC Bayern Munich Giovane Elber dan Klaus Augenthaler, juga seorang representatif dari Allianz.
Eike Buergel, Kepala Brand Management untuk Asia, Allianz, juga memberikan komentarnya tentang sportivitas Jehan, mengatakan: "Jehan menampilkan sportivitas luar biasa selama Allianz Junior Football Camp 2017 di Asia dan kesempatan sekali seumur hidup untuk berlatih dengan Aspire Academy ini merupakan contoh nyata komitmen Allians untuk membina generasi berikut talenta sepakbola Asia dan membawa mereka selangkah lebih dekat untuk memenuhi impian mereka."
Pertandingan Berikut
Ini merupakan kali pertama beasiswa latihan in diberikan kepada partisipan AJFC dan sebagai hasilnya Jehan telah menjajaki Aspire Academy 'kelas dunia' dari 5 November hingga 8 November lalu.
Jehan mendapatkan pembelajaran serangkaian teknik latihan yang tersedia untuk pemain-pemain elite selama empat hari tinggal di Aspire Academy. Sang remaja mengikuti program kebugaran dan pola latihan ekstensif di gym dan fasilitas latihan kelas wahid di Aspire.
Selain itu, Jehan dapat mencoba ‘Footbonaut’!
Footbonaut adalah mesin latihan sepakbola yang menembakkan bola pada kecepatan dan trayek berbeda ke arah pemain, yang harus mengontrol dan mengoper bola ke dalam kotak target. Yang istimewa, cuma klub-klub terbesar di dunia yang memiliki akses ke mesin ini, menjadikan ini pengalaman latihan unik bagi Jehan.
Di samping sesi program latihan dan sesi kebugaran yang intens, akademi ini juga berfokus membantu Jehan membangun kekuatan mentalnya dan memberikan edukasi holistik yang tidak hanya berfokus pada skill.
Bocah Sri Lanka ini diberikan kesadaran tentang kebutuhan nutrisi ideal yang diperlukan untuk menjadi pesepakbola profesional, yang bisa berdampak baik untuknya pada tahun-tahun mendatang.
Ini jelas merupakan pengalaman yang patut dikenang bagi sang youngster dari Sri Lanka, karena tidak banyak yang memperoleh kesempatan untuk mengasah skill mereka menggunakan fasilitas kelas dunia seperti ini di usia yang teramat muda atau dibina oleh pelatih-pelatih profesional top di dunia.
Ia jelas memaksimalkan pengalaman ini, meninggalkan kesan positif bagi para pelatih di Aspire Academy dengan dedikasi tingginya untuk belajar dari kesempatan di akademi dan gairahnya untuk sepakbola.
"Senang rasanya mendapati Jehan bersama kami selama sepekan dan Anda bisa dengan mudah betapa besar gairahnya tentang sepakbola. Dengan determinasi yang ditunjukkan selama dirinya tinggal di Aspire Academy, dikombinasikan dengan skill-nya di lapangan, saya yakin dia memiliki potensi untuk berkembang menjadi pemain bagus yang akan mampu bermain di level tertinggi di negaranya, Sri Lanka, dan mungkin suatu hari kelak dia bisa bergabung dengan klub di luar negeri," tutur Edorta Murua, Direktur Teknik Departemen Sepakbola Aspire Academy.
Siapa tahu, kita mungkin akan mendengar lagi nama Jehan Atapattu di masa depan!
.jpg?auto=webp&format=pjpg&width=640&quality=60)
