Paul Munster dan Jajang Mulyana - Bhayangkara FCMedia Bhayangkara FC

Paul Munster Soal Adaptasi Yang Cepat & Keinginan Untuk Selalu Menang

Bhayangkara FC kembali menduduki papan atas klasemen setelah menjalani musim yang sulit pada awal kampanye Liga 1 2019. Kini, Bhayangkara memiliki 44 poin, berada di peringkat lima dari 30 penampilan.

Paul Munster tentu menjadi alasan di balik kebangkitan The Guardian. Meski merupakan pelatih asing yang baru menjalani karier di Indonesia, namun pria asal Irlandia Utara itu tidak menemui kendala dalam adaptasi.

"Ya, saya beradaptasi dengan cepat, saya pernah melatih di Eropa, India, Vanuatu, Inggris lalu langsung ke sini. Ketika bermain saya juga bermain di beberapa negara, jadi hal itu membantu saya," ungkap Munster.

Artikel dilanjutkan di bawah ini

Kini Bhayangkara melewati delapan pertandingan tanpa sekali pun kekalahan. Satu-satunya kekalahan yang dialami Bhayangkara di bawah Munster adalah saat menghadapi PSS Sleman, di Stadion PTIK, Oktober lalu.

"Saya beradaptasi dengan cepat, saya menerapkan mental pemenang kepada pemain. Awal datang, melakukan pemusatan latihan selama sepekan, dua jam perhari, dua kali latihan, hal itu sangat vital," jelas Munster.

"Saya menyukai sepakbola Indonesia, saya sudah memahami bagaimana sepakbola di sini, bagaimana tipe pemain di sini, sekarang yang saya inginkan hanyalah menang," beber mantan pelatih timnas Vanuatu itu.

Pada pekan ke-31, Bhayangkara akan menantang Persebaya Surabaya di Stadion Gelora Bung Tomo, Minggu (8/12). Munster mengabaikan posisi Bhayangkara di tabel klasemen, ia cenderung fokus laga demi laga.

"Delapan pertandingan tanpa kalah, sekarang saya, pemain, sudah terbiasa dengan hal itu. Saya tidak peduli melawan siapa, yang saya inginkan hanya menang, dan sekarang pemain memahami itu. Delapan pertandingan tanpa kalah, dan itu harus berlanjut."

Iklan