“Terlalu mungil untuk tembus level profesional.”
Itu adalah kalimat yang kerap dilontarkan saat pelatih tim akademi membuat keputusan soal pemain mana yang bakal dipertahankan ketika mereka mendekati tingkat senior.
Dengan tinggi hanya 1,68cm, Lewis Bate merupakan pengecualian sebagaimana ia sukses menembus banyak jenjang usia di akademi The Blues.
Meski memiliki kekurangan dari segi fisik, ia menebus itu dengan talentanya dalam memainkan bola, selain memaksimalkan kemungilannya saat menghadapi lawan.
Sekarang, berjarak dua bulan dari ulang tahunnya yang ke-18, Bate semakin dekat dengan debut di tim senior dan jika itu terjadi, maka itu merupakan langkah besar dalam kariernya di Chelsea, yang dimulai sejak usia delapan tahun setelah mencuri perhatian ketika bermain untuk Foots Cray Lions di Sidcup, wilayah tenggara London.
"Dia terlalu muda untuk bermain pada awalnya namun bermain melawan pemain yang setahun lebih tua darinya. Dia adalah pemain yang sangat bagus," kata Chris Spearing, pelatih Bate di Foots Cray, kepada Goal. "Dia selalu memiliki senyuman di wajahnya, dia sedikit lebih kecil dari yang lain, memiliki kaki kiri yang luar biasa, dia sangat cepat.
"Dia berasal dari keluarga yang bahagia tetapi di lapangan dia bisa menjadi [anjing] terrier dalam memenangkan bola kembali meskipun menjadi salah satu yang terkecil.
"Chelsea memantaunya selama beberapa pertandingan, terutama ketika melawan Parkwood FC di mana kami benar-benar dikalahkan. Pemandu bakat itu mendatangi kami dan melihat betapa bagusnya dia dengan kakinya dan bagaimana dia mengikuti instruksi, yang jarang terjadi pada anak kecil."
Bate selalu menonjol karena memiliki bakat yang dibutuhkan untuk naik level, tetapi ia benar-benar mencuri perhatian di 2017/18 ketika mengapteni Chelsea U-15 untuk meraih treble.
Selama kampanye itulah dia menarik perhatian Jody Morris, yang pada saat itu adalah pelatih akademi di klub dan telah menjadi asisten Lampard di tim utama.
Morris, yang dahulu merpakan gelandang bertubuh mungil namun ulet selama karier bermainnya, selalu mengawasi kenaikan level Bate, dan anak muda itu melakoni debutnya di U-18 saat berusia 15 tahun.
Cek talenta terbaik NxGn lainnya di sini:
Setahun berselang, dan dengan Morris kembali ke klub setelah mengikuti Lampard dari Derby County, Bate dipanggil untuk berlatih bersama tim utama menjelang musim 2019/20.
Meskipun ia belum pernah tampil untuk tim senior, Bate sudah dilibatkan sebagai cadangan melawan Sheffield United dan Bayern Munich menjelang akhir musim lalu, dengan Lampard meningkatkan jumlah pasukannya di tengah ancaman Covid-19.
Setelah menjadi pemain menonjol untuk tim U-23, Bate dikembalikan ke tim senior jelang duel melawan Morecambe di Piala FA pada akhir pekan lalu meski akhirnya tidak jadi dilibatkan untuk mengukir debut senior.
Jika Bate benar-benar diberi debut bersama tim utama, dia harus tampil impresif mengingat ada banyak gelandang yang bisa dipilih Lampard pada gelaran musim ini.
Mason Mount dan Billy Gilmour telah merangsek masuk ke dalam skuad Lampard selama 18 bulan terakhir, dan Bate sekarang menghadapi pertarungan untuk membuktikan bahwa dia dapat bergabung dengan mereka.
Kontrak Bate sendiri di London barat akan berakhir pada musim 2021/21, dan meski Chelsea enggan kehilangan bakat muda Inggris tersebut, ada pemahaman bahwa dia perlu diintegrasikan dengan tim utama dalam waktu dekat.
Klub League One AFC Wimbledon gagal dalam upayanya untuk meminjam Bate selama satu musim pada musim panas kemarin, sementara Goal dapat mengonfirmasi bahwa sejumlah klub telah menanyakan tentang kemungkinan merekrut Bate dengan kesepakatan permanen dalam beberapa bulan terakhir.
Menimbang kemampuannya dalam melakukan pressing dan reputasi luar biasanya dari bola mati, penolakan itu dapat dimengerti sebagaimana beberapa orang membandingkan permainannya dengan Jack Wilshere ketika dia menembus tim utama di Arsenal lebih dari satu dekade yang lalu.
Getty/GoalMenjadi teman dekat dari bintang muda Bayern Munich Jamal Musiala, Bate telah melihat betapa cepatnya seorang pemain bisa berkembang jika mereka meninggalkan Chelsea untuk mencari padang rumput baru sambil menunggu terobosannya sendiri.
Bagaimana pun, itu jauh dari pemikirannya karena ia bertekad untuk menjadi pemain berikutnya yang tembus dari akademi.


