Jelang versus Inter Milan akhir pekan ini, pelatih AS Roma Claudio Ranieri mengenang kembali saat-saat tragis ketika dia melatih klub yang bermarkas di Giuseppe Meazza tersebut.
Ranieri menyadari dirinya gagal di sana. Tetapi, menurutnya, hal itu disebabkan karena dia kehilangan dua pemain penting Nerazzurri kala itu: Thiago Motta dan Philippe Coutinho.
Di mata Ranieri, Inter sebetulnya berada dalam trek yang tepat sebelum akhirnya terjun bebas bersamanya gara-gara manajemen memutuskan untuk menguangkan kedua pemain potensial tersebut.
"Saya kehilangan dua pemain seperti Motta dan Coutinho. Sampai saat itu, Inter mampu memperbaiki performa. Lalu, figur andalan kami hengkang dan kami pun terpuruk," jelas Ranieri di hadapan wartawan jelang laga kontra Inter.
"Sekarang, kami akan kembali bermain di stadion itu menghadapi Inter, yang sangat dekat dengan [tiket tampil di] Liga Champions. Ini jadi tantangan bagi kami," tambahnya.
Ranieri melanjutkan, laga Inter versus Roma akan berjalan seru. Pasalnya, pelatih Luciano Spalletti juga pernah menukangi Giallorossi. Sehingga mereka berdua saling mengenali tim satu sama lain.
"Spaletti tahu Roma dengan sangat baik dan juga tahu Inter. Saya punya beberapa bulan untuk memahami Inter, saya masuk ke dalamnya dan keluar dari perburuan [empat besar]," imbuhnya.

