TERUNGKAP: Xavi Simons Tolak Manchester United Di Musim Panas Demi Balik Ke RB Leipzig

Bursa transfer musim panas United diwarnai dengan banyaknya aktivitas sebagaimana manajer Erik ten Hag berupaya memperkuat skuadnya di berbagai posisi kunci. Setan Merah mendatangkan lima wajah baru dalam upaya mereka meraih kejayaan domestik dan Eropa, termasuk Joshua Zirkzee, Leny Yoro, Matthijs de Ligt, dan Manuel Ugarte.

Namun, tidak semua target berhasil diamankan sebelum jendela transfer ditutup dan kini Fabrizio Romano mengungkapkan bahwa Simons lolos dari genggaman mereka. United sempat menanyakan ketersediaan Simons di awal musim panas sebelum ia bergabung dengan tim nasional Belanda untuk turnamen Euro 2024. Namun, gelandang tersebut tidak tertarik pindah ke Inggris dan lebih memilih kembali ke Leipzig, tempat ia menikmati masa pinjaman yang produktif pada 2023/24.

Perjalanan Simons di sepakbola Eropa dimulai di Barcelona, tempat ia dipuji sebagai salah satu prospek paling cemerlang di klub tersebut. Namun, pada 2022, ia memilih untuk meninggalkan klub raksasa Catalan tersebut dan bergabung dengan Paris Saint-Germain untuk mencari lebih banyak kesempatan bermain di level senior. Meski PSG awalnya menawarkan platform untuk menorehkan prestasi, ia segera dipinjamkan ke PSV Eindhoven untuk musim 2022/23.

Terlepas masa peminjamannya yang sukses di PSV, Simons merasa sulit untuk memantapkan dirinya di PSG setelah kembali pada musim panas 2023. PSG, yang menyadari kebutuhannya untuk mendapatkan waktu bermain reguler guna melanjutkan perkembangannya, memutuskan untuk meminjamkannya sekali lagi, dan Leipzig muncul sebagai pilihan.

Meski Simons memilih untuk kembali ke Jerman pada musim ini, masa depannya masih menjadi bahan spekulasi. Romano telah mengisyaratkan bahwa gelandang asal Belanda itu bisa saja terbuka untuk tantangan baru paling cepat pada musim panas 2025 dan ini berpotensi menyalakan kembali minat United, terutama jika Simons terus tampil mengesankan di Bundesliga. Mengingat ketertarikan Ten Hag terhadap pemain Belanda, tidak mengherankan jika Setan Merah akan mencoba pendekatan lain saat ada kesempatan.