Masih Ada HARAPAN! Ini Skenario Timnas Indonesia Lolos Ke Piala Dunia 2026 Usai Kalah Dari Arab Saudi 3-2

Sebagai tim tamu dan tidak diunggulkan, Indonesia berhasil mencuri keunggulan pada menit ke-11 lewat eksekusi Kevin Diks Bakarbessy dari titik putih. Sayangnya keunggulan Indonesia tidak bertahan lama. Hanya enam menit berselang, tuan rumah berhasil menyamakan kedudukan melalui sebuah tendangan keras dari Waheb Al-Shamat.

Setelah berhasil menyamakan kedudukan, Arab Saudi terus meningkatkan intensitas serangan dan akhirnya membuahkan hasil pada menit ke-33. Tinjauan VAR mengonfirmasi adanya pelanggaran tarikan kaus yang dilakukan oleh bek sayap Indonesia Yakob Sayuri terhadap Feras Al-Buraikan. Al-Buraikan sendiri yang maju sebagai eksekutor untuk menaklukkan Marten Paes.

Al-Buraikan kembali menjadi momok yang menakutkan bagi lini pertahanan Garuda. Ia berhasil mencetak gol keduanya pada menit ke-62, dengan cerdik memanfaatkan bola muntah hasil tepisan Paes.

Wasit untuk ketiga kalinya menunjuk titik putih pada menit ke-88, kembali untuk Indonesia. Penalti diberikan setelah VAR mendakwa bek Arab Saudi Madallah Al-Boushail melakukan handball. Kevin Diks kembali maju sebagai algojo dan sekali lagi berhasil menjalankan tugasnya dengan sempurna.

Armada Kluivert kini berada di dasar klasemen Grup B putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, dengan selisih gol negatif. Dengan satu laga saja tersisa—melawan Irak, Minggu (12/10) dini hari WIB—jalan Timnas Indonesia ke Piala Dunia 2026 praktis semakin terjal.

Akan tetapi, skuad Garuda masih berpeluang untuk berangkat ke turnamen yang digelar di Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko itu tahun depan. Ada beberapa skenario yang memungkinkan Indonesia lolos otomatis, tapi yang jelas Indonesia wajib menang atas Irak dan Irak harus mengalahkan Arab Saudi agar Indonesia bisa finis sebagai juara Grup B. Sayangnya, itu saja belum cukup. Berikut skenario di mana Garuda lolos otomatis.

Pertama, dan yang paling sederhana, Indonesia mengalahkan Irak dengan selisih minimal dua gol untuk mengubah selisih gol jadi positif, dan Irak mengalahkan Arab Saudi dengan selisih maksimal satu gol. Jika demikian, maka Indonesia akan lolos karena mencatatkan selisih gol terbaik meski ketiga tim mengoleksi jumlah poin yang sama.

Kedua, Indonesia mengalahkan Irak selisih satu gol selain 3-2 dan Irak mengalahkan Arab Saudi selisih satu gol selain 3-2. Dalam skenario ini, tim yang mencetak gol paling banyak yang akan finis sebagai juara grup. Satu pengecualian dalam skenario ini adalah jika Indonesia dan Arab Saudi memiliki agresivitas gol yang sama, maka Arab Saudi yang lolos karena unggul head-to-head.

Ketiga, Indonesia mengalahkan Irak 3-2 dan Irak mengalahkan Arab Saudi 3-2. Dengan demikian, ketiga tim memiliki statistik yang sama persis di semua metrik. Jika itu terjadi, status juara grup menjadi milik tim dengan skor disiplin tertinggi. Saat ini Indonesia memiliki skor disiplin -3, unggul dari Arab Saudi yang mencatatkan -4.

Jika Indonesia bermain imbang melawan Irak, maka skuad Garuda hanya bisa berharap Arab Saudi mengalahkan Irak dengan selisih minimal dua gol, atau satu gol tapi total gol yang dicetak Irak tak lebih banyak dari Indonesia. Dalam skenario ini, Indonesia finis runner-up dan melanjutkan Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia ke putaran lima.

Skenario terburuknya, Timnas Indonesia harus mengubur mimpi berpartisipasi di Piala Dunia 2026 jika kalah dari Irak, tak peduli apa hasil Arab Saudi vs Irak. Jika Indonesia imbang kontra Irak dan Irak tidak kalah melawan Arab Saudi, maka Indonesia juga gugur.

Kluivert harus mempersiapkan Timnas Indonesia dengan lebih baik ketika mereka berhadapan dengan Irak di stadion yang sama, Minggu (12/10) pukul 02:30 dini hari WIB.