Siapa Wout Weghorst? Inilah Alasan Manchester United Incar Striker Yang Nyaris Bikin Lionel Messi Patah Hati!

Wout Weghorst, 30 tahun, adalah seorang striker asal Belanda yang resmi dipinjam Manchester United dari Burnley. Sebelumnya ia membela klub Turki Besiktas (juga dalam kesepakatan peminjaman), namun pihak The Red Devils menebus kontraknya agar ia bisa membantu misi revolusi Erik ten Hag di Old Trafford.

Seperti yang disebutkan di atas, Weghorst adalah seolah striker atau penyerang sentral, sesosok No. 9 murni.

Tingginya yang mencapai 197 cm menjadi bocoran bagaimana bomber jangkung asal Belanda ini menggunakan tubuhnya untuk mendominasi lawan-lawan di Liga Primer Inggris.

Lahir di Borne pada 1992, Weghorst menghabiskan sebagian besar karier juniornya di klub lokal RKSV NEO dan DETO Twenterand sebelum bergabung dengan klub Eredivisie Willem II di usia 19 tahun. Sayangnya ia tak mampu menembus tim utama di sana, dan akhirnya hijrah ke klub divisi dua Emmen setahun kemudian. Setelah dua musim bersama Emmen, Weghorst akhirnya mendapat kesempatan tampil di Eredivisie saat resmi dikontrak Heracles Almelo.

Kesuksesannya di Heraclieden berarti Weghorst siap untuk naik level, dan AZ Alkmaar menjadi tahapan alami bagi striker yang mampu mengemas 20 gol dalam 64 pertandingan Eredivisie. Produktivitasnya meningkat di AZ selama 2016 sampai 2018, membuat klub Bundesliga Wolfburg kepincut mendatangkannya. Ia sukses menyalakan Liga Jerman tersebut dengan koleksi 59 gol dari 118 pertandingan.

Sebagai kompetisi terkaya dan paling terkenal, Liga Inggris memiliki daya tarik tertentu bagi pemain mana pun di dunia. Pada Januari 2022, EPL datang mengetuk dan Weghorst pun diboyong ke Burnley untuk membantu The Clarets selamat dari ancaman degradasi. Dengan hanya dua gol dari 20 penampilan, Weghorst gagal menunaikan tugas tersebut dan dikirim ke Besiktas usai Burnley terdegradasi.

Produktivitasnya yang selama ini berada di ambang satu gol per dua laga kembali ia tunjukkan di Turki, dengan sembilan lesakkan dalam 18 penampilan lintas ajang.

Ia menjadi buah bibir saat Piala Dunia 2022, lantaran hampir memupus harapan Lionel Messi dan Argentina untuk menjadi juara dunia.

Tertinggal dua gol dari Albiceleste di perempat-final, Louis van Gaal memasukkan Weghorst menggantikan Memphis Depay di menit ke-78 untuk menambah daya ledak. Hanya lima menit berselang, tandukannya dari situasi bola mati merobek jala Emiliano Martinez untuk memperkecil ketertinggalan Oranje.

Namun puncaknya ada di menit ke-90+11, saat set-piece cerdik Belanda menghasilkan gol dramatis menit 'berdarah', dengan Weghorst memaksakan pertandingan berlanjut ke babak tambahan.

Pada akhirnya Argentina keluar sebagai pemenang lewat adu penalti, tetapi tak berlebihan jika berkata Weghorst hampir membuat jantung Messi copot!

Lewat fisik besarnya, tak mengejutkan Weghorst mampu mendominasi duel udara. Mungkin faktor tersebut juga yang membuat Burnley merekrutnya, karena mereka memang dikenal dengan permainan bola-bola direct dan fisik.

Namun duel udara dan ancaman dari situasi bola mati bukan satu-satunya kekuatan Weghorst. Lewat fisik yang tangguh, ia memiliki hold-up play yang dapat diandalkan, terbukti dari jumlah assistnya (4) yang menjadikannya pemberi assist terbanyak kelima di Liga Turki.

Pria 30 tahun ini juga dikenal sebagai pekerja keras, bahkan sesekali digambarkan sebagai 'monster pressing'. Berkat etos kerjanya ini, ia kerap memenangkan bola di area pertahanan lawan dengan empat recovery per 90 menit di Liga Inggris 2021/22, sebuah catatan yang sangat impresif untuk seorang striker.

Tapi tentu saja gol adalah statistik primadona bagi striker. Jika tak menghitung kariernya di Burnley dan Emmen, Weghorst mencatatkan 148 gol 321 pertandingan atau 0,46 gol per laga. Sama sekali bukan angka yang dapat diremehkan.

Pendeknya: karena Manchester United kekurangan striker murni.

Sepeninggal Ronaldo, MU hanya memiliki satu striker senior dalam diri Martial, sementara penyerang asal Prancis itu sering mengalami cedera sehingga tidak jarang Ten Hag memasang Rashford sebagai ujung tombak.

Namun jika Ten Hag berhasil mengamankan tanda tangan kompatriotnya itu, Weghorst secara keseluruhan akan menjadi opsi yang berguna bagi United di laga-laga spesifik.

Meski sedang on fire, Setan Merah tidak akan selalu bisa bermain dengan indah dan mengayam-ayami oposisi. Kadang ada masanya mereka harus 'main jelek' untuk membuka pertahanan lawan yang menumpuk di belakang lewat bola-bola direct, dan di sinilah Weghorst hadir sebagai pembeda.

Ia mungkin tak akan terlalu berguna saat United menggunakan serangan balik melawan tim besar, tetapi Weghorst bisa diandalkan sebagai titik tumpu melumpuhkan lini belakang tim yang ultra-bertahan. Etos kerjanya yang tinggi juga sepertinya akan sangat disukai Ten Hag, berbeda dengan ujung tombak lama mereka yang sering dicap mager alias malas gerak di fase bertahan.