Wawancara Lengkap Cristiano Ronaldo: Lecehkan Ten Hag, Bawa-Bawa Lionel Messi, Sampai Kecam Youngster Manchester United

Saat cuplikan-cuplikan wawancara bagian pertama dirilis, satu kutipan yang merajai halaman depan dan headline nyaris semua surat kabar: "Saya tak hormati Ten Hag".

Saat itu, aksinya merongrong sang manajer United di depan publik begitu mengejutkan, tapi toh Ronaldo memang tak pernah benar-benar berusaha menyembunyikan perasaannya musim ini.

Bahkan sejak sebelum ia melengos keluar lapangan setelah menolak dimasukkan sebagai pengganti saat MU mengalahkan Tottenham, kentara sekali bahwa bahasa tubuh Ronaldo terlihat jengkel dan tak puas.

Kini, aksi 'unjuk rasa'nya naik level. Tidak mengejutkan jika ternyata interviunya dengan Piers Morgan adalah caranya agar The Red Devils menyobek kontraknya di Januari.

Ternyata Ronaldo bukan cuma tak puas dengan pelatih petahana. Ia ikut menyeret-nyeret nama mantan pelatih interim, Ralf Rangnick, yang kini menangani timnas Austria.

"Orang ini bahkan bukan pelatih!" katanya. "Kalau Anda bukan pelatih, bagaimana bisa jadi bos Manchester United? Mendengar namanya pun saya tak pernah," ouch.

Terkini, Rangnick sudah membalas komentar Ronaldo tersebut.

Ini salah satu cuplikan wawancara yang paling aneh.

Mantan rekan Ronaldo, Wayne Rooney, sempat mengkritiknya. Ia menyindir bahwa perilakunya di Old Trafford musim ini "tak bisa diterima." Mari jujur-jujuran, kritikan Rooney cukup adil, kok.

Tapi saat Morgan bertanya pendapat Ronaldo mengapa Rooney mengkritiknya, ia sepakat bahwa topskor sepanjang masa Manchester United itu pasti cemburu.

Ia lalu menambahkan: "Saya tak akan bilang saya lebih ganteng darinya. Yang mana itu benar."

Ronaldo mengklaim ia merasa "dikhianati" oleh MU. Ia meyakini bahwa petinggi-petinggi klub berusaha menyingkirkannya bahkan sejak musim lalu.

Mungkin Ronaldo harus bercermin, mengingat bagaimana ia mencoba segala hal untuk hengkang di musim panas setelah Man United gagal lolos ke Liga Champions.

Penting untuk mengingat bahwa saga kontroversial ini terjadi di tengah-tengah tragedi dalam kehidupan pribadi Ronaldo. April lalu, kekasihnya Georgina Rodriguez hamil kembar.

Sayangnya, hanya putrinya yang bertahan hidup, sementara putranya meninggal dunia.

Ronaldo berefleksi: "Kami tak mengerti mengapa ini menimpa kami. Ini berat. Sangat-sangat sulit memahami apa yang terjadi di periode kehidupan kami. Sepakbola tetap jalan terus."

Menurut Ronaldo, ia terlambat ikut pramusim setelah putrinya jatuh sakit. Setelah mengabari pihak Manchester United soal situasinya, ia mengklaim bahwa sosok senior di Old Trafford tidak memercayai alasannya.

"Saya benar-benar terluka. Mereka meragukan kata-kata saya," ucapnya.

Ronaldo jadi buah bibir setelah bersikap dingin dan tak menyalami Gary Neville saat mantan kapten Manchester United itu bertugas sebagai pandit pinggir lapangan untuk Sky Sports.

Ronaldo kini menjelaskan alasannya, ia merasa bekas rekannya itu mengkritiknya tanpa tahu cerita yang sebenarnya.

"Mereka bukan teman saya," kata Ronaldo soal Neville dan Rooney.

Ronaldo juga menyempatkan diri mengecam pemilik Manchester United, The Glazers. Ia menuding mereka cuma peduli potensi komersial MU alih-alih kesuksesan olahraga mereka.

Banyak yang menganggap kutipan ini senjata makan tuan, karena jika Glazer peduli dengan hasil di lapangan, maka kecil kemungkinan Ronaldo yang makin menua bakal dibeli.

Ronaldo mengaku nyaris bergabung ke Manchester City pada 2021, dan kini mengungkap alasan mengapa ia memilih kembali ke Old Trafford daripada membelot ke skuad Pep Guardiola.

Sir Alex Ferguson bertitah "Mana boleh Anda ke Manchester City," Ronaldo pun nurut dan menjawab: "OK, bos!"

Ronaldo menyindir youngster-youngster Manchester United, ia merasa bahwa mereka terlalu terlena teknologi dan tren budaya baru sehingga lalai bekerja keras dan mencontoh teladannya.

"Mereka tak peduli [soal bermain bersama saya], beberapa iya tapi kebanyakan tidak. Buat saya sih ini tidak mengejutkan, karena karier mereka tak akan berumur panjang. Itu mustahil."

Rangnick dan Ten Hag mungkin tak mendapat respek Ronaldo, tapi bekas rekan satu timnya Ole Gunnar Solskjaer masih memiliki tempat di hatinya.

Pelatih Norwegia itu dipecat Manchester United tak lama setelah Ronaldo kembali ke Old Trafford pada 2021, tapi penyerang veteran tersebut merasa sang manajer layak mendapat waktu lebih banyak.

"Saya sayang Solskjaer," ungkap Ronaldo. "Menurut saya ia pribadi yang top, karena apa yang saya simpan di hati saya adalah hati orang-orang. Dan Ole, bagi saya, adalah pribadi yang top... Ini sulit. Sulit menjabat setelah Sir Alex Ferguson, tapi menurut saya ia melakukan tugasnya dengan baik. Butuh lebih banyak waktu."

Ronaldo, seperti biasa, begitu rendah hati ketika ditanya soal followers media sosialnya yang sangat banyak.

Ia merasa ia memiliki banyak pengikut berkat "wajah ganteng" dan "karisma", sembari membandingkan dirinya seperti stroberi.

Ronaldo bicara panjang soal rival abadinya Lionel Messi, yang ternyata berisi hal-hal positif.

"Pemain hebat, dia magis, top," jelas Ronaldo.

"Kami berbagi panggung selama 16 tahun, bayangkan, 16 tahun. Jadi saya punya hubungan baik dengannya."

Ia menambahkan: "Saya bukan temannya, dalam artian teman adalah orang yang bersama Anda di rumah, mengobrol di telepon, bukan seperti itu, [dia] lebih seperti rekan satu tim."

"Dia orang yang sangat saya hormati melihat bagaimana ia membicarakan saya. Bahkan istrinya dan istri saya, pacar saya, mereka selalu menghormati dan mereka dari Argentina. Pacar saya dari Argentina. Itu bagus."

"Apa yang saya katakan tentang Messi? Orang baik yang melakukan segalanya untuk sepakbola."

Sudah pernah tertangkap kamera cabut duluan dari laga Manchester United - di pramusim kontra Rayo Vallecano - Ronaldo lagi-lagi melakukannya di bulan Oktober, saat Man United mengalahkan Tottenham.

Tak hanya itu, ia menolak dimasukkan sebagai pengganti. Ronaldo memberi asesmen jujur terkait situasi tersebut:

"Piers, saya mau jujur, meninggalkan stadion [waktu melawan Spurs] adalah sesuatu yang saya sesali. Mungkin, atau mungkin tidak, entahlah."

"Sulit untuk bilang 100 persen tapi marilah kita bilang saya menyesal, tapi di saat yang sama saya merasa diprovokasi oleh pelatih."

Ronaldo mengecam keputusan Ten Hag untuk memainkannya di menit akhir pertandingan, ia merasa situasi seperti itu adalah perlakuan yang "tak bisa diterima" terhadap pemain kunci.