Robert Lewandowski Bersumpah Tak Mau Main Lagi Untuk Polandia

Robert Lewandowski memilih mundur dari pemusatan latihan timnas Polandia pada Juni ini dengan alasan "kelelahan mental" yang disampaikannya kepada pelatih Michal Probierz. Pemain berusia 36 tahun ini absen dalam kemenangan 2-0 Polandia atas Moldova dalam laga persahabatan pada hari Jumat dan juga tidak akan bermain di kualifikasi Piala Dunia melawan Finlandia pada 10 Juni setelah tidak bergabung dengan rekan-rekannya. Kini, bintang Barcelona ini mengumumkan bahwa ia tidak berencana kembali ke timnas selama Probierz masih menjabat sebagai pelatih.

Keputusan Lewandowski ini mengejutkan banyak pihak, terutama karena ia telah menjadi salah satu pilar utama timnas Polandia selama bertahun-tahun. Absennya ia dari skuad menimbulkan tanda tanya besar mengenai hubungannya dengan Probierz dan dinamika internal tim. Pengumuman ini juga mencerminkan adanya ketegangan yang belum terselesaikan antara sang pemain dan pelatih.

Keputusan ini membuat para penggemar Polandia terkejut, mengingat Lewandowski adalah top skor sepanjang masa timnas dengan 85 gol dari 158 penampilan. Absennya ia dari timnas bisa berdampak signifikan pada performa Polandia di laga-laga mendatang, terutama di kualifikasi Piala Dunia. Sementara itu, Lewandowski kini fokus untuk beristirahat sebelum kembali ke Barcelona untuk persiapan pramusim.

Lewandowski mengumumkan keputusannya melalui media sosial pada Minggu (8/6), menyatakan, "Mengingat situasi saat ini dan hilangnya kepercayaan kepada pelatih timnas Polandia, saya memutuskan untuk mundur dari timnas selama ia masih menjadi pelatih. Saya berharap suatu saat nanti bisa kembali bermain untuk para penggemar terbaik di dunia."

Pernyataan ini menunjukkan kekecewaan mendalam Lewandowski terhadap kepemimpinan Probierz, meskipun ia tidak merinci penyebab pasti hilangnya kepercayaan tersebut. Ungkapan harapannya untuk kembali bermain di masa depan menunjukkan bahwa ia belum sepenuhnya menutup pintu untuk timnas, tetapi hanya jika ada perubahan di kursi pelatih. Pernyataan ini juga mencerminkan rasa hormatnya kepada para penggemar Polandia.

Pengumuman ini memicu beragam reaksi di media sosial, dengan sebagian penggemar mendukung keputusan Lewandowski, sementara yang lain mempertanyakan dampaknya pada timnas. Pernyataan terbuka seperti ini jarang terjadi dari seorang pemain sekaliber Lewandowski, sehingga menambah bobot pada situasi yang sedang berkembang di timnas Polandia.

Pengumuman Lewandowski ini muncul hanya beberapa jam setelah Federasi Sepakbola Polandia mengonfirmasi keputusan Probierz untuk mencopot ban kapten dari Lewandowski dan menyerahkannya kepada Piotr Zielinski. Ban kapten telah disandang Lewandowski sejak 2014, menggantikan Jakub Blaszczykowski. Hingga kini, belum ada alasan resmi yang diumumkan mengenai pergantian kapten ini.

Keputusan untuk mencopot Lewandowski dari jabatan kapten menimbulkan spekulasi mengenai adanya konflik pribadi atau perbedaan pandangan antara dirinya dan Probierz. Kehilangan ban kapten, yang merupakan simbol kepemimpinan di timnas, tampaknya menjadi puncak dari ketidakharmonisan hubungan mereka. Situasi ini juga menambah tekanan pada Probierz untuk menjelaskan keputusannya kepada publik dan penggemar.

Pergantian kapten ini juga memicu diskusi di kalangan penggemar dan pengamat sepakbola Polandia tentang masa depan timnas. Dengan Zielinski sebagai kapten, timnas Polandia kini memasuki babak baru, tetapi tanpa kehadiran Lewandowski, tim mungkin akan kehilangan kekuatan dan pengalaman di lini depan. Dinamika ini akan menjadi sorotan dalam beberapa bulan ke depan.

Lewandowski telah mencatatkan rekor 158 caps untuk Polandia dan menjadi pencetak gol terbanyak sepanjang masa dengan 85 gol. Dengan karier internasionalnya yang kini terhenti untuk waktu yang belum ditentukan, mantan penyerang Bayern Munich ini akan mengambil waktu untuk beristirahat dari sepakbola sebelum kembali ke Barcelona untuk mempersiapkan musim baru.

Absennya Lewandowski dari timnas memberikan kesempatan bagi pemain lain untuk mengisi kekosongan di lini depan, tetapi akan sulit untuk menggantikan pengalaman dan ketajamannya. Sementara itu, Probierz harus menghadapi tekanan untuk menjaga performa tim tanpa sang bintang dan meredam spekulasi mengenai konflik internal. Keputusan-keputusan yang diambil dalam beberapa bulan ke depan akan krusial bagi masa depan timnas Polandia.

Bagi Lewandowski, fokusnya kini beralih ke Barcelona, di mana ia akan berusaha mempertahankan performa puncaknya di level klub. Penggemar akan terus memantau apakah ia akan kembali ke timnas jika ada perubahan pelatih atau apakah ini menjadi akhir dari karier internasionalnya yang gemilang. Situasi ini juga menjadi pengingat akan pentingnya komunikasi dan kepercayaan dalam dinamika tim.