Revolusi Stadion: Arsenal, Bayern Munich & Tim-Tim Eropa Yang Pindah Ke Markas Baru

Para penggemar setia Arsenal tentu sangat menghargai nilai sejarah Highbury. Stadion ini menjadi saksi bisu perjalanan Meriam London sebagai markas mereka selama hampir satu abad, tepatnya dari September 1913 hingga Mei 2006. Selama periode tersebut, Highbury menjadi tempat lahirnya berbagai momen ikonik dan kejayaan klub.

Memasuki musim 2006/07, Arsenal mengambil langkah maju dengan pindah ke stadion baru yang lebih besar dan modern, yaitu Emirates Stadium. Stadion berkapasitas sekitar 60 ribu penonton ini dibangun tidak jauh dari lokasi Highbury. Kepindahan ini bertujuan untuk mengakomodasi basis penggemar yang terus berkembang dan menyediakan fasilitas yang lebih canggih bagi klub dan para pendukungnya.

Dengan berdirinya Emirates Stadium, Arsenal memasuki era baru dalam sejarah mereka. Meskipun meninggalkan kenangan indah di Highbury, klub kini memiliki stadion berkelas dunia yang mampu menampung lebih banyak penggemar dan menawarkan pengalaman menonton yang lebih baik.

Awalnya dibangun untuk perhelatan Commonwealth Games 2002, City of Manchester Stadium kemudian mengalami transformasi menjadi sebuah stadion sepakbola. Sejak dimulainya musim 2003/04, stadion ini resmi menjadi kandang bagi klub Manchester City. Langkah ini menandai era baru bagi The Citizens dengan fasilitas yang lebih modern dan kapasitas yang lebih besar.

Setelah beberapa kali mengalami renovasi, kapasitas City of Manchester Stadium berhasil ditingkatkan hingga mampu menampung lebih dari 50 ribu penonton. Selain itu, karena adanya kesepakatan sponsor, stadion ini kini lebih dikenal dengan nama Stadion Etihad. Perubahan ini mencerminkan ambisi klub untuk terus berkembang dan bersaing di level tertinggi sepakbola.

Kepindahan ke Stadion Etihad sekaligus mengakhiri era keberadaan markas lama Manchester City, yaitu Maine Road. Stadion yang telah menjadi rumah bagi klub selama bertahun-tahun tersebut ditutup pada tahun 2003 dan kemudian dihancurkan pada tahun berikutnya. Dengan demikian, Stadion Etihad menjadi simbol kemajuan dan masa depan Manchester City, meninggalkan jejak sejarah Maine Road namun membuka lembaran baru yang lebih gemilang.

Tottenham Hotspur mengakhiri era panjang mereka di White Hart Lane, stadion yang telah menjadi rumah klub sejak tahun 1899, pada penghujung musim 2016/17. Kepindahan ini dilakukan untuk memungkinkan pembangunan stadion baru yang lebih modern dan berkapasitas lebih besar di lokasi yang sama dan bersebelahan dengan White Hart Lane yang lama, yang mampu menampung lebih dari 35 ribupendukung.

Selama masa pembangunan stadion baru, Spurs harus mencari kandang sementara untuk menggelar pertandingan-pertandingan mereka. Wembley terpilih sebagai markas sementara bagi The Lilywhites selama musim 2017/18 dan hampir sepanjang musim berikutnya. Langkah ini diambil untuk memastikan klub tetap dapat bermain di London sambil menunggu penyelesaian proyek pembangunan stadion baru.

Setelah melalui proses pembangunan yang signifikan, Stadion Tottenham Hotspur yang baru akhirnya diresmikan dan dibuka untuk umum pada bulan April 2019. Stadion megah ini memiliki kapasitas lebih dari 62 ribu penonton, hampir dua kali lipat kapasitas stadion lama, menandai babak baru dalam sejarah Spurs dengan fasilitas modern dan pengalaman menonton yang lebih baik bagi para penggemar.

Allianz Arena, sebuah stadion modern yang dibuka pada tahun 2005 dan turut menjadi tuan rumah Piala Dunia 2006, telah menjadi markas kebanggaan Bayern Munich sejak dimulainya musim 2005/06. Stadion megah ini menawarkan kapasitas yang signifikan, mampu menampung 75 ribu penonton untuk laga domestik dan 70 ribu untuk pertandingan internasional atau kompetisi Eropa, menjadikannya stadion terbesar kedua di seluruh Jerman.

Salah satu fitur ikonik dari Allianz Arena adalah desain eksteriornya yang inovatif, yang memungkinkan perubahan warna secara keseluruhan. Keunikan ini menjadikannya stadion pertama dengan kemampuan tersebut. Selain menjadi kandang bagi salah satu klub terbesar di Eropa, Allianz Arena juga memiliki catatan sejarah penting dalam kompetisi internasional.

Stadion ini pernah menjadi tuan rumah final Liga Champions yang dramatis pada tahun 2012, di mana Chelsea berhasil meraih gelar juara melalui adu penalti melawan tim tuan rumah, Bayern Munich. Ke depan, Allianz Arena kembali dipercaya untuk menggelar partai puncak Liga Champions pada tahun 2025, semakin mengukuhkan posisinya sebagai salah satu stadion sepakbola elite di dunia.

Stadio delle Alpi, yang dibangun untuk perhelatan Piala Dunia 1990, sayangnya tidak mendapatkan sambutan hangat dari para penggemar Juventus. Beberapa faktor menjadi penyebab ketidakpopuleran stadion ini, termasuk adanya lintasan lari yang mengganggu jarak pandang, atmosfer stadion yang kurang hidup, serta desain terbuka yang membuat penonton rentan terhadap kondisi cuaca buruk.

Setelah berdiri selama beberapa dekade, Stadio delle Alpi akhirnya dirobohkan pada tahun 2009. Sebagai penggantinya, Juventus membangun stadion baru yang lebih kecil namun jauh lebih modern, yang kini dikenal sebagai Allianz Stadium. Stadion yang mampu menampung lebih dari 41.500 penggemar ini dirancang untuk memberikan pengalaman menonton yang lebih baik dengan visibilitas yang optimal dan atmosfer yang lebih kondusif.

Meskipun usianya relatif muda, stadion ini telah dipercaya untuk menggelar sejumlah pertandingan penting di kancah Eropa. Stadion ini menjadi tuan rumah final Liga Europa pada tahun 2014 dan juga final Liga Champions Wanita pada tahun 2022. Hal ini menunjukkan bahwa stadion baru ini telah berhasil menggantikan pendahulunya dan menjadi kebanggaan baru bagi para Juventini.

Olympique Lyonnais mengakhiri kebersamaan mereka dengan Stade de Gerland, markas bersejarah klub, pada Januari 2016. Langkah ini diambil untuk beralih ke stadion yang lebih modern dan berkapasitas lebih besar, yaitu Parc Olympique Lyonnais, yang karena alasan sponsor dikenal juga sebagai Groupama Stadium. Kepindahan ini menandai era baru bagi Lyon dengan fasilitas yang lebih canggih.

Groupama Stadium memiliki kapasitas yang mengesankan, mencapai 59.186 tempat duduk, menjadikannya stadion terbesar ketiga di Prancis. Kemegahannya juga diakui di kancah internasional dengan terpilih menjadi salah satu lokasi penyelenggaraan turnamen besar seperti Euro 2016. Selain itu, stadion ini juga menjadi tuan rumah final Liga Europa 2018, beberapa pertandingan Piala Dunia Wanita 2019, serta menggelar berbagai acara dalam Olimpiade 2024.

Setelah ditinggalkan oleh Lyon, Stade de Gerland kini memiliki fungsi baru sebagai stadion rugbi. Peralihan ini menunjukkan adaptasi infrastruktur olahraga untuk memenuhi kebutuhan cabang olahraga lain di kota Lyon, sekaligus mengakhiri babak sejarah Stade de Gerland sebagai kandang bagi salah satu klub sepakbola terkemuka Prancis.

Atletico Madrid mengakhiri era kebersamaan yang penuh kenangan dengan Stadion Vicente Calderón pada akhir musim 2016/17. Perpisahan emosional ini menandai babak baru bagi Los Rojiblancos yang berpindah ke stadion baru yang terletak di bagian timur ibu kota Spanyol. Kepindahan ini bertujuan untuk memberikan fasilitas yang lebih modern dan kapasitas yang lebih besar bagi klub dan para pendukungnya.

Mulai awal musim 2017/18, Estadio Metropolitano resmi menjadi markas baru bagi Atletico Madrid. Stadion megah ini memiliki kapasitas yang mengesankan, mampu menampung lebih dari 70 ribu penonton, menjadikannya salah satu stadion terbesar di Spanyol. Dengan fasilitas modern dan daya tampung yang besar, stadion ini dapat meningkatkan pengalaman menonton bagi para penggemar dan mendukung ambisi klub.

Selain menjadi kandang bagi Atletico, Estadio Metropolitano juga mendapatkan kehormatan untuk menggelar pertandingan final Liga Champions pada tahun 2019. Pertandingan puncak antara Liverpool dan Tottenham Hotspur tersebut menjadi bukti kualitas fasilitas dan infrastruktur stadion ini di kancah sepakbola Eropa, sekaligus mengukuhkan posisinya sebagai salah satu stadion elite di benua tersebut.

Stadion San Mames lama milik Athletic Bilbao, yang dijuluki "La Catedral" dan dibangun pada tahun 1913, merupakan sebuah ikon dalam sejarah sepakbola Spanyol. Lapangan bersejarah ini menjadi saksi bisu perjalanan klub Basque hingga akhir musim 2012/13, menyimpan berbagai momen penting dan menjadi rumah bagi para penggemar setia selama hampir satu abad.

Untuk menjawab kebutuhan klub yang terus berkembang dan memberikan fasilitas yang lebih modern, stadion San Mames yang lama kemudian dirobohkan. Di lokasi yang sama, namun lebih dekat ke tepi sungai, dibangun stadion San Mames yang baru. Stadion modern ini memiliki kapasitas yang lebih besar, mampu menampung lebih dari 53 ribu penonton, serta menawarkan fasilitas dan infrastruktur yang lebih baik bagi pemain dan suporter.

Stadion San Mames yang baru juga telah mendapatkan pengakuan di kancah Eropa dengan dipercaya menjadi tuan rumah final Liga Champions Wanita tahun 2024 antara Barcelona dan Lyon. Pemilihan ini menunjukkan kualitas stadion dan kemampuannya dalam menggelar pertandingan tinggi, sekaligus meneruskan warisan "La Catedral" sebagai pusat sepakbola di Bilbao.