Sepakbola Prancis Jadi Mirip Liga 1 Indonesia?! PSG Terancam, Ligue 1 Siap Dirombak Total

Menurut laporan L'Équipe, Federasi Sepak Bola Prancis (FFF) tengah mengevaluasi serangkaian reformasi besar-besaran yang dapat mengubah wajah Ligue 1 secara menyeluruh. Inti dari rencana perombakan tersebut adalah pengenalan sistem play-off untuk menentukan juara liga lewat sistem gugur. Jika diterapkan, langkah ini bakal akan mengakhiri tradisi format poin tradisional yang telah digunakan selama puluhan tahun.

FFF sedang menjajaki ide turnamen ‘Final Four’ untuk menyelesaikan musim Ligue 1. Dalam skema ini, empat tim teratas klasemen akhir akan saling berhadapan dalam sistem gugur mini, dan pemenangnya akan dinobatkan sebagai juara liga nasional.

Format serupa pernah diterapkan untuk menentukan kampiun Liga 1 Indonesia musim 2023/24, yakni Championship Series. Saat itu, Borneo FC tak langsung dinobatkan sebagai juara meski finis di puncak klasemen. Tim berjuluk Pesut Etam tersebut harus menjalani turnamen gugur mini yang juga diikut tiga klub lain yang finis di empat besar musim kemarin, yakni Persib Bandung, Bali United, serta Madura United. Persib keluar sebagai juara setelah mengalahkan Madura United di partai final yang berjalan dua leg. Kendati demikian, Liga 1 hanya menggunakan format Championship Series selama semusim dan telah meninggalkannya untuk musim 2024/25 ini.

Liga Amerika Serikat atau MLS juga menggunakan play-off, yang diikuti sebanyak 18 tim. Pemenang turnamen tersebut mengangkat trofi Piala MLS dan dinyatakan juara nasional.

Namun tak perlu jauh-jauh, format yang tengah digodok ini sudah kembali diterapkan mulai musim lalu oleh Liga Prancis Wanita, yang kini bernama Premiere Ligue. Dalam sistem tersebut, tim yang finis pertama di musim reguler akan menghadapi tim peringkat keempat, sedangkan peringkat kedua dan ketiga akan saling bertemu di semi-final satunya. Dua pemenang dari pertandingan itu kemudian bertemu di partai final untuk memperebutkan gelar juara nasional.

Dominasi Paris Saint-Germain yang terus berlangsung di sepakbola Prancis dalam beberapa tahun terakhir memicu kekhawatiran soal kurangnya persaingan di papan atas klasemen Ligue 1. PSG baru saja mengamankan gelar liga keempat secara beruntun, dan yang ke-11 dalam 13 musim terakhir. Situasi ini kembali membuka diskusi tentang perlunya perubahan untuk membuat kompetisi lebih berimbang.

Untuk itu, sebuah gugus tugas reformasi yang dipimpin oleh presiden Toulouse, Damien Comolli, tengah mempertimbangkan format liga yang lebih segar. Diharapkan, dengan adanya unsur play-off, perebutan gelar menjadi lebih terbuka dan menarik diikuti baik oleh penggemar lokal maupun penonton internasional. Respons awal terhadap konsep 'Final Four' ini cukup positif, dengan sejumlah petinggi klub dan pemangku kepentingan liga menyambut ide tersebut karena dinilai mampu memberikan napas baru bagi Ligue 1, serta meningkatkan minat terhadap sepakbola Prancis.

Selain mengubah format kompetisi, struktur tata kelola sepakbola profesional Prancis juga akan mengalami perombakan. Ligue de Football Professionnel (LFP), yang selama ini bertanggung jawab atas penyelenggaraan Ligue 1 dan Ligue 2, berpotensi digantikan oleh sistem administratif baru yang meniru model independen milik Premier League di Inggris.

Lewat reformasi itu, tanggung jawab LFP akan diserap ke dalam organisasi baru yang dirancang untuk menyederhanakan proses pengambilan keputusan di tingkat tertinggi sepakbola Prancis. FFF diyakini bekerja erat dengan para pejabat liga dan perwakilan klub guna menyempurnakan transisi tata kelola ini.