PENJELASAN: Kenapa Staf Manchester United "Syok, Berang, & Kecewa" Pada Sir Jim Ratcliffe?

Menurut The Telegraph, Sir Jim Ratcliffe ingin melakukan penghematan anggaran dengan melakukan PHK massal. Tak sedikit staf-staf pelatih yang disegani dan telah lama bekerja di klub yang terancam kehilangan jabatannya.

Sebelumnya, terdapat laporan bahwa Ratcliffe dan INEOS berniat mem-PHK 250 karyawan, atau nyaris 20 persen tenaga kerja Man United. Kabar ini menjadi pukulan telak bagi para staf, yang memang sudah mengantisipasi PHK-massal semenjak Ratcliffe memboyong Interpath Advisory pada Bulan Maret untuk meninjau semua pengeluaran bisnis, operasional, dan sumber daya manusia.

Kabar bahwa beberapa pelatih akademi yang telah lama mengabdi terancam dipecat pun mengejutkan berbagai pihak di Carrington. Salah dua yang terdampak yakni Stuart Leicester dan Neil Harris, yang telah berbakti selama setidaknya dua dekade di Manchester United. Selain itu, tiga pelatih akademi lainnya – Chris Sims, Rick Ashcroft, dan Chris Backhouse – juga diyakini terancam. Graham Buckingham, yang telah bekerja di klub selama 34 tahun terakhir dan baru-baru ini mendapat penghargaan sebagai staf luar biasa, juga berpotensi dipecat.

Akademi Manchester United telah menjadi pilar kesuksesan Setan Merah sepanjang sejarah, setelah konsisten melahirkan pemain-pemain berbakat seperti Sir Bobb Charlton, Marcus Rashford, Kobbie Mainoo, dan bintang-bintang lainnya - dua nama terakhir bahkan menjadi bagian penting skuad Erik ten Hag. Potensi dipecatnya beberapa staf akademi kunci menimbulkan kekhawatiran terkait perkembangan pemain muda di Old Trafford.

Gelombang PHK massal ini adalah bagian dari upaya Ratcliffe dan INEOS untuk merampingkan proses operasional dan mengurangi biaya. Staf-staf non-sepakbola sudah bersiap dengan kabar buruk ini semenjak beberapa waktu lalu, tetapi dampak PHK massal terhadap akademi berpotensi sangat terasa, mengingat besarnya kontribusi yang telah diberikan oleh pelatih-pelatih tersebut.