2 Musim, 3 Final, 2 Trofi! Manchester United, Nikmat Mana Lagi Yang Kalian Dustakan Bersama Erik Ten Hag?

Fakta tak terbantahkan adalah bahwa dua tahun Erik ten Hag di United masih tergolong sukses seiring keberhasilannya membawa klub ini mencapai tiga babak final turnamen mayor, dan menjuarai dua di antaranya.

Setelah musim debutnya ditutup dengan torehan gelar Piala Liga, di musim keduanya ten Hag memenangkan titel Piala FA. 

Di samping itu, selama dua tahunnya, ten Hag tak pernah membiarkan Setan Merah kehilangan tempat di ajang Eropa. Musim lalu mereka mengakhiri Liga Primer sebagai peringkat ketiga untuk tampil di Liga Champions.

Adapun di kampanye 2023/24, saat dewi fortuna tampaknya tak menaungi mereka seturut terlempar dari seluruh spot Eropa, United secara mengejutkan juara Piala FA, yang berarti musim depan mereka berhak tampil di Liga Europa.

Suka tidak suka, seburuk-buruknya musim yang dijalani ten Hag, bahkan di musim terburuk dalam sejarah United dengan finis di peringkat kedelapan, pelatih Belanda itu masih bisa memberi trofi, sesuatu yang tak bisa dimiliki tim terbaik kedua Inggris saat ini, Arsenal.

Ironisnya, bahkan terhitung sejak ten Hag debut, United telah meraih dua trofi mayor sedangkan Arsenal tetap nol trofi -- bila mengesampingkan nilai prestise trofi pramusim Community Shield -- sampai hari ini.

Satu hal lain yang banyak tak disadari fans United dan tim rival, ten Hag masih berada di antara manajer terbaik United untuk aspek rasio kemenangan.

Berkat torehan krusial 2-1 atas City, ten Hag kini mencatatkan rasio kemenangam mencapai 57,89%. Kecuali Sir Alex Ferguson (59,7%) dan Jose Mourinho (58,3%), ten Hag masih mengungguli seluruh manajer United sebelumnya di daftar rasio kemenangan terbaik!

Sekadar untuk diketahui, di awal musim 2023/24, ten Hag bahkan sempat berada di posisi pertama dengan rasio kemenangannya menyentuh 60% lebih sebelum mengalami periode naik-turun di medio hingga akhir musim. Namun, jika akhirnya United memilih mempertahankan ten Hag, pria plontos ini tentu berpeluang merebut kembali 'takhta' Sir Alex.

Bila tak terima disebut lebih baik dari Pep Guardiola dan Jurgen Klopp, ten Hag boleh dikatakan sebagai manajer paling efektif dibanding dua nama pertama. 

Tahukah kamu? Ten Hag melalui 50 laga pertamanya di United dengan mendulang 30 kemenangan, mengalahkan rekor yang dicatat Guardiola dan Klopp di saat yang sama.

Ten Hag juga mampu memperoleh 96 poin di periode itu, mengangkangi torehan Klopp yang hanya mencatatkan empat poin lebih sedikit.

Yang tak kalah menarik, sebelum laga di Wembley, Rodri memegang rekor 74 laga tak terkalahkan secara berturut-turut, dan City punya catatan unbeaten gemilang di 35 laga berentet.

Namun, masterclass ten Hag mengubah wajah City dalam semalam.

Eks juru taktik Ajax itu mengakhiri tren mencengangkan Rodri dan City tersebut lewat kemenangan 2-1 di final Piala FA. Selepas laga, ten Hag resmi jadi manajer pertama yang berhasil mengalahkan Guardiola di final piala domestik -- sesuatu yang tak pernah sanggup dilakukan manajer mana pun ketika jumpa Guardiola di ajang ini.

Kini, di tengah isu pemecatannya, ten Hag menyampaikam sepatah-dua patah kata yang sangat berkelas di hadapan para petinggi United.

"Dua trofi, tiga final, dalam dua musim, lumayanlah," kata ten Hag kepada reporter.

"Jika para petinggi klub sudah tak lagi inginkan saya, saya akan pergi ke klub lain dan kembali memenangkan trofi di sana. Itu yang akan saya lakukan," ucap ten Hag, tegas, singkat, padat dan jelas!