Akliouche adalah seorang playmaker sejati yang bisa bermain sebagai penyerang sayap maupun gelandang serang. Ia adalah pemain yang elegan dengan kemampuan dribel yang baik, yang lebih dulu memikirkan rekan-rekan setimnya sebelum mencoba mencetak gol sendiri. Semua ini diimbangi dengan pemahaman permainan yang baik, umpan yang luar biasa, dan kerja keras tanpa bola. Poin terakhir inilah yang membedakannya dari banyak penyerang sayap lainnya.
Selain itu, ia juga kuat dalam permainan kombinasi. Hal ini terlihat dalam pertandingan melawan SB Brest 29, di mana ia berhasil mencetak gol setelah kerja sama yang baik dengan Eliesse Ben Seghir. Nama terakhir juga merupakan talenta besar, dan kedua penyerang sayap ini membuat para pendukung Monaco teringat kembali pada duet Thierry Henry dan David Trezeguet. Namun, masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk mencapai level kedua legenda tersebut.
Akliouche meneladani permainan idolanya dan mencoba meniru berbagai aspek dari mereka. “Saya banyak menonton video Zidane, Iniesta, dan Ozil. Melewati lawan memberi saya perasaan kepuasan yang luar biasa, jadi saya suka melakukannya. Selain itu, saya juga senang memastikan rekan-rekan setim saya berada di posisi yang baik dengan memberikan assist,” katanya dalam wawancara dengan Telefoot.
Bagi seorang penyerang sayap, tujuh gol dalam satu musim tidaklah terlalu banyak. Jadi, area peningkatannya adalah meningkatkan efektivitasnya. Namun, gol yang ia cetak melawan Stade Rennes seolah menutupi jumlah tersebut, karena gol itu seharusnya bisa dihitung tiga kali lipat.
Setelah umpan silang dari sisi kanan, Akliouche menunjukkan sedikit kejeniusannya dan menyelesaikannya dengan tendangan salto. Yang membuat gol ini istimewa adalah ia melakukan tendangan salto dengan kaki kirinya, yang sebenarnya tidak logis mengingat posisinya, namun ia berhasil mengeksekusi gerakan yang sulit itu dengan sempurna.