Disambut Bak Raja, Kini Warisan Ternoda - Bagaimana Reuni Cristiano Ronaldo & Manchester United Berakhir Bencana

Melihat prospek Ronaldo bergabung ke rival sekota Manchester City dan membantu mereka jadi kampiun domestik dan mungkin Eropa membuat para dedengkot Manchester United kelabakan.

Mereka langsung 'turun gunung' begitu mencuat kabar bahwa mantan anak emas mereka bisa mengenakan jersey biru langit sang 'tetangga berisik' dan langsung merayunya kembali ke Old Trafford.

Man United sepakat membayar nyaris £13 juta di muka kepada Juventus dan mengontrak Ronaldo dua tahun dengan opsi tahun ketiga.

Akhirnya. Setelah 12 tahun lebih semenjak ia pertama pergi demi Real Madrid, sosok yang membantu Man United merengkuh tiga gelar Liga Primer Inggris dan satu mahkota Liga Champions kembali.

Ronaldo merebut semua atensi dan halaman depan di laga pertamanya sejak kembali bersama The Red Devils. Seolah berkata: Aku telah kembali!

United terlihat tampil apik di tiga laga pertama musim itu, tapi ada keyakinan bahwa Ronaldo akan menambahkan daya ledak yang sudah lama dirindukan tim asuhan Ole Gunnar Solskjaer.

Ia membuktikan keyakinan itu saat mencetak gol di injury time babak pertama untuk membuka keunggulan MU atas Newcastle di debut keduanya.

Memang cuma gol tap-in tapi ternyata ia tak berhenti di sana. Ronaldo menyelamatkan timnya enam menit setelah Newcastle menyamakan kedudukan, ia mengembalikan keunggulan United.

MU menang 4-1 di Old Trafford hari itu, para suporter pun dibuai mimpi: musim ini, sesuatu yang magis bisa terjadi.

Ronaldo juga membuka keunggulan Man United beberapa hari kemudian saat Setan Merah memulai kampanye Liga Champions.

Terbang ke Swiss dan menantang Young Boys, harusnya mudah kan? Apalagi setelah Ronaldo memecah kebuntuan di menit 13.

Namun tim tuan rumah menyerang balik dan menyamakan kedudukan beberapa saat sebelum Ronaldo diganti.

Bekas bintang Real Madrid itu cuma bisa menyaksikan dari pinggir lapangan saat Young Boys mencetak gol kemenangan menit akhir, membuktikan bahwa masih banyak PR yang harus dikerjakan jika Man United ingin kembali ke puncak sepakbola domestik dan Eropa.

Man United bangkit dari awal memalukan di Liga Champions dan Ronaldo menjadi aktor utamanya.

Mereka menghadapi Villarreal di laga kedua dan pasukan Solskjaer terlihat terguncang setelah tertinggal.

Alex Telles menyamakan kedudukan dan saat pertandingan nampaknya akan berakhir seri, Ronaldo hadir dengan gol kemenangan di menit 'berdarah'.

Itu bukan cuma kebetulan, dan tidak cuma satu kali. Manchester United tertinggal 2-0 di babak pertama di laga Liga Champions berikutnya - kontra Atalanta di Old Trafford.

Marcus Rashford dan Harry Maguire menetralkan keadaan sebelum Ronaldo menanduk satu gol telat lagi untuk mengamankan kemenangan come back 3-2.

Eits, belum selesai!

Mereka menghadapi Atalanta lagi beberapa pekan kemudian, di mana laga berakhir dramatis berkat Ronaldo mencetak gol krusial di injury time untuk menyamakan kedudukan menjadi 2-2.

Di laga selanjutnya?

Yak, betul! Ronaldo lagi-lagi masuk papan skor di menit 78 untuk membawa MU unggul 1-0 atas Villarreal sebelum Jadon Sancho menggandakan keunggulan mereka di penghujung pertandingan untuk memastikan langkah ke babak gugur.

Meski dengan kehadiran Ronaldo dan performa impresif Man United di Liga Champions, penampilan ambyar mereka di Liga Primer Inggris berbuntut pemecatan Solskjaer.

Michael Carrick menjadi pelatih sementara dan mengawalinya dengan apik: mengalahkan Villarreal dan mengimbangi Chelsea.

Namun United tak boleh terpeleset di laga ketiga dan terakhir Carrick, karena mereka akan menjamu rival empat besar Arsenal pada 2 Desember.

Untungnya, mereka punya Ronaldo.

Laga berjalan menegangkan, Emile Smith Rowe membawa tim tamu unggul di menit ke-13 di Old Trafford sebelum Bruno Fernandes menyamakan kedudukan tepat sebelum turun minum.

Ronaldo hadir untuk mebuat MU unggul lewat gol ke-800 dalam kariernya, tetapi tim tuan rumah kembali terpukul setelah Martin Odegaard balas menyamakan kedudukan.

Tapi Ronaldo menolak hancur di bawah tekanan demi melaksanakan tugasnya dengan sempurna, mengkonversi penalti menjadi gol dan mengamankan kemenangan vital 3-2 bagi Man United.

Gol-gol Ronaldo membantu Man United tetap menjadi pesaing di kancah Eropa dan perebutan empat besar Liga Primer Inggris.

Namun situasinya masih amburadul di Old Trafford, kehadiran Ralf Rangnick untuk merevolusi The Red Devils pun tak membantu (bahkan mungkin malah memperparah!)

Posisi Ronaldo di tim terancam, karena banyak yang merasa ia tak akan bisa beradaptasi gaya pressing tinggi yang katanya akan dipakai oleh pelatih baru tersebut.

Tanda-tanda keretakan antara Ronaldo dan Rangnick mulai terlihat di Januari, saat ia ditarik keluar dalam kemenangan 3-1 vs Brentford. Ia membanting jaketnya dan bergumam: "Kenapa? Kenapa saya... Kenapa Anda menarik saya keluar?"

Situasi kian runyam setelah keran gol Ronaldo mengering: ia mengalami puasa gol terlamanya sejak 2009, gagal masuk papan skor dalam enam laga beruntun.

"Dia menyelonong ke terowongan sambil ngamuk-ngamuk. Buat saya itu contoh buruk," kritik bekas bintang MU, Paul Ince, Februari lalu.

Beberapa bulan kemudian Ronaldo terlibat dalam insiden kontroversial saat United dikalahkan 1-0 oleh Everton. Ia dituding membanting ponsel seorang fan Everton saat berjalan keluar lapangan, sampai mendapat peringatan polisi berbulan kemudian.

Manchester United masih berusaha finis di zona Liga Champions saat Tottenham datang berkunjung pada bulan Maret.

Lagi: tiga poin wajib hukumnya buat The Red Devils.

Setelah diremukan 4-1 oleh Manchester City di laga sebelumnya - laga yang dilewatkan Ronaldo lantaran cedera - anak asuh Rangnick cemas bakal semakin jauh dari empat besar jika terpeleset melawan armada Antonio Conte.

Itulah mengapa Anda memerlukan big-game player seperti CR7.

Ia membuat fans tuan rumah bersorak di menit 12 saat melayangkan bola ke pojok atas dari jarak jauh, gol ke-10-nya di Liga Primer Inggris 2021/22.

Penalti Harry Kane menyamakan kedudukan masih di babak pertama, tapi tiga menit berselang Ronaldo berada di posisi sempurna untuk mengkonversi sebuah crossing datar dan kembali membawa timnya unggul.

Harry Maguire menyarangkan bola ke gawangya sendiri di babak kedua untuk memberi Spurs harapan bisa mencuri satu poin, tapi Ronaldo lagi-lagi memastikan timnya membungkus tiga poin lewat tandukan apik ke pojok atas.

Penampilan yang begitu inspirasional sampai-sampai quarterback legendaris NFL Tom Brady, yang hadir menyaksikan di Old Trafford, mengurungkan niatnya untuk pensiun.

Harapan MU finis empat besar sudah nyaris kandas pada saat mereka menyambut Norwich di Old Trafford, April.

Pasukan Rangnick duduk di peringkat tujuh dan enam poin di bawah Tottenham, yang menempati spot terakhir zona Liga Champions.

Man United belum sepenuhnya tersingkir, tapi harus mengalahkan Norwich jika masih ingin ikut balapan.

Di sisi lain, The Canaries terseok-seok di dasar klasemen, sehingga sangat mengejutkan saat mereka menetralkan dwigol babak pertama Ronaldo untuk membuat skor menjadi 2-2 di babak kedua.

Tapi sosok itu hadir lagi. Ronaldo melengkapi hat-trick-nya dengan mengirimkan tendangan bebas ke gawang Tim Krul dan mengamankan tiga poin yang vital.

Musim Manchester United berakhir dalam kesengsaraan. Mereka terjungkal dari Liga Champions pada babak 16 besar dan gagal mengamankan tempat di kompetisi itu untuk musim berikutnya setelah tak finis empat besar di Liga Primer.

Mereka menunjuk Erik ten Hag untuk membangun ulang puing-puing reruntuhan dan, lagi-lagi, kehadiran pelatih baru memicu klaim bahwa Ronaldo tak akan menjadi bagian dari masa depan MU.

Namun kali ini Ronaldo mendahului narasi media dan memberi ultimatum bahwa ia ingin hengkang.

Dengan tekad tetap bermain di Liga Champions, Man United tentunya tak cukup bagus untuknya. Bukan sebaliknya.

Tapi, memangnya dia mau ke mana? Kembali ke Juventus jelas tak ada artinya, Real Madrid tak menginginkannya kembali, sementara calon destinasi lain juga tidak terwujud, dengan Chelsea Paris Saint-Germain, Bayern Munich, dan Atletico Madrid nampak tidak tertarik.

Ia melewatkan nyaris keseluruhan persiapan pramusim Man United lantaran cuti masalah pribadi. Saat itu, ia diyakini sudah memainkan laga terakhirnya untuk Setan Merah.

Pada akhirnya Ronaldo masih di United saat bursa transfer musim panas ditutup dan dia sama sekali tak senang dengan fakta itu.

Musim baru dimulai penuh bencana bagi armada Ten Hag.

Brighton menghajar mereka 2-1 di laga pembuka sebelum Brentford melumat mereka empat gol tanpa balas di pertandingan kedua. Ronaldo bermain di kedua partai tersebut dan ketidakbahagiaannya serta ketidakpastian nasibnya mencemari situasi klub.

Man United bangkit dengan menumpas Liverpool di pekan ketiga, menyusul kemenangan atas Southampton, Leicester, dan Arsenal, tapi Ronaldo nyaris tak berperan di laga-laga itu.

Mulai jelas bahwa pasukan Ten Hag bisa survive tanpanya dan bahkan, mungkin, tampil lebih bagus saat ia tak ada.

Meski mencetak gol kemenangan atas Everton di bulan Oktober, yang sekaligus menjadi milestone pribadi, Ronaldo tak kunjung mendapat perbaikan nasib di Old Trafford.

Ia menjadi cadangan di sebagian besar partai Liga Primer dan hanya diberi tempat sebagai starter di Liga Europa. Hubungannya dengan Man United pun semakin retak.

Situasi mendekati titik didih saat Man United mengalahkan Tottenham 2-0 di bulan Oktober, saat ia walk-out sebelum laga berakhir.

Ten Hag mengungkapkan bahwa ia meminta Ronaldo bersiap masuk sebagai pengganti tapi sang pemain ogah. Buntutnya ia dihukum tak ikut latihan dan bertanding di laga vs Chelsea di pekan berikutnya.

Dan lalu, semuanya hancur berantakan pada 13 November.

Ronaldo seolah mengebom Man United dan Ten Hag saat interviu kontroversialnya bersama Piers Morgan dirilis hari itu.

"Saya tak menghormatinya karena ia tak menghormati saya," kata Ronaldo soal Ten Hag.

"Jika Anda tak menaruh respek pada saya, maka saya tak akan pernah menaruh respek pada Anda."

Bukan cuma itu. Ronaldo bicara soal perasaan "dikhianati" oleh Man United sekaligus mengecam sang pemilik, keluarga Glazer, berkata bahwa mereka "tak peduli kepada klub ini."

Setelah mendengar asam belerang yang sedemikian rupa dari bintang yang dahulu dielukan, Man United pun menurunkan mural gambar dirinya di luar Old Trafford.

Sudah pasti tak ada jalan kembali bagi Ronaldo di United, dan benar saja: keinginannya berbulan-bulan lalu untuk hengkang akhirnya diwujudkan.

Tak mengejutkan ketika United mengonfirmasi pada Rabu dini hari mereka telah mengakhiri kontrak Ronaldo atas kesepakatan bersama, dan kini pihak klub punya waktu untuk meredakan situasi dan mengembalikan stabilitas seiring Piala Dunia berjalan, sebelum sepakbola klub kembali digulirkan akhir Desember.

Te Hag harusnya lega sudah membuang sosok pesakitan dari timnya, sementara Ronaldo akan mencari klub baru untuk membuktikan bahwa ia masih punya sesuatu untuk diberikan kepada klub top setelah satu setengah tahun yang penuh prahara dan drama.