Bintang Bayern Munich & Inggris Harry Kane Ceritakan Momen "TERBURUK" Dalam Kariernya

Harry Kane menyumbang brace ke gawang Latvia setelah sebelumnya absen saat Inggris menang 3-0 atas Wales pekan lalu karena cedera. Dua golnya di Riga menjadi gol kelima dan keenamnya di Kualifikasi Piala Dunia 2026, sekaligus memperpanjang rekor mencetak gol beruntunnya bersama klub dan negara menjadi delapan laga.

Striker berusia 32 tahun itu membuka musim 2025/26 dengan luar biasa, melanjutkan kecemerlangannya di Bundesliga musim sebelumnya. Ia sudah mencetak 16 gol hanya dalam sembilan penampilan bersama Bayern Munich sejauh ini.

The Bavarians difavoritkan kembali merebut gelar Bundesliga dan juga menjadi kandidat kuat juara Liga Champions musim panas mendatang di Budapest. Kane berharap itu bisa menjadi pemanasan sempurna sebelum tampil di Piala Dunia 2026, di mana Inggris berambisi mengakhiri penantian juara sejak 1966.

Kane masih membawa luka dari Piala Dunia 2022. Ia gagal mengeksekusi penalti krusial di perempat-final melawan Prancis—setelah sebelumnya sukses mencetak penalti pertama—dan Inggris akhirnya kalah 2-1 dari tim asuhan Didier Deschamps.

“Saya rasa itu mungkin momen terburuk yang pernah saya rasakan,” ujar Kane kepada The Telegraph. “Saya sudah pernah kalah di final. Tapi membawa tanggung jawab sebesar itu… rasanya seperti semuanya jatuh ke pundak saya. Tidak bisa mengeksekusi sesuatu yang sudah sering saya lakukan sepanjang karier… Menurut saya itulah bagian tersulit untuk diproses dan diterima."

“Saya belajar dari itu. Itu memotivasi saya untuk menjadi lebih baik lagi, bukan hanya soal penalti, tapi sebagai pemain secara keseluruhan. Saya ingin kembali ke momen itu, membantu Inggris sampai ke titik itu lagi.”

Ia bahkan mengubah teknik penaltinya setelah kegagalan tersebut. “Saya sedikit mengubah teknik saya. Saya meningkat di aspek itu dan saya bangga.”

“Saya tak ingin itu (gagal penalti) menjadi kenangan terakhir saya [di Piala Dunia]. Saya menantikan Piala Dunia berikutnya untuk coba memperbaikinya, untuk mencoba melangkah lebih jauh, untuk berusaha mengangkat trofi seperti yang kita semua impikan.”

"Saya rasa momen-momen tersebut membentuk Anda sebagai seorang pribadi, sebagai pemain, dan itu benar-benar membantu saya menjadi pemain yang lebih baik."

Kapten The Three Lions itu sudah mencatatkan 76 gol bersama Inggris, dan yakin bisa menembus angka tiga digit.

“Menurut saya sangat mungkin tercapai,” ujarnya saat ditanya apakah 100 gol internasional jadi target yang realistis.

“Dengan kondisi saya sekarang, saya belum mau melambat. Saya ingin bertahan di level ini selama mungkin. Sekarang sudah 76 gol, jadi masih butuh 24 gol lagi. Masih ada beberapa pertandingan sebelum Piala Dunia."

“Saya sangat bangga sudah memecahkan rekor [Wayne] Rooney dan terus melaju. Kadang sulit dicerna selagi masih bermain. Hidup selalu tentang momen berikutnya, kamp latihan berikutnya, dan pertandingan berikutnya. Tapi saya sadar ini pencapaian yang istimewa. Saya akan terus lapar mencetak gol sebanyak mungkin, kita lihat sejauh apa saya bisa melangkah.”

Inggris lolos ke Piala Dunia 2026 dengan masih menyiskaan dua laga kualifikasi. Kendati demikian, Kane tak mau timnya mengendur saat menghadapi Serbia dan Albania bulan depan guna menjaga momentum.

“Saya bilang di ruang ganti untuk jangan pernah menganggap enteng hal ini. Kita akan kembali November nanti untuk dua laga penting lainnya demi menjaga momentum yang sudah kita bangun,” tegasnya.

Lawan Inggris untuk jeda internasional Maret 2026 mendatang belum dikonfirmasi, namun laporan sebelumnya menyebut armada Thomas Tuchel berencana mengundang Uruguay dan Jepang sebagai bagian dari persiapan Piala Dunia.