Berkali-kali Wilfried Zaha, Jordan Ayew dan Odsonne Edouard mati gaya saat coba mempreteli barikade pertahanan Arsenal. Trisula Crystal Palace ini benar-benar dibuat frustrasi sepanjang laga lantaran karangnya lini belakang The Gunners.
Ya, tembok defensif Arsenal itu bernama William Saliba dan Gabriel Magalhaes! Melabeli mereka sebagai duet 'twin tower' baru Inggris rasanya sah-sah saja, mengingat keduanya punya postur menjulang: lebih dari 190 cm.
Duet maut di jantung pertahanan Arsenal ini mengantarkan skuad Mikel Arteta membuka Liga Primer Inggris edisi 2022/23 dengan kemenangan clean sheet, 2-0.
Memang, Gabriel Martinelli yang mencetak gol pembuka dan aksi Bukayo Saka yang membuat Marc Guehi bikin gol bunuh diri di babak kedua. Akan tetapi, lampu sorot kebintangan tertuju pada sektor pertahanan Arsenal. Lini defensif Arsenal jadi objek perbincangan positif selepas laga.
Tenang dalam menjaga areanya, unggul saat duel di darat dan udara, tekelnya bersih, tampil penuh percaya diri, merangkum kecemerlangan sang debutan. Tak pelak, selepas pertandingan, Saliba dinobatkan sebagai man of the match!
Layak adalah ungkapan yang paling pantas disematkan untuk Saliba. Bek 21 tahun itu memenangkan duel udara 100%, dia juga menuntaskan tekel 100%, memenangkan tujuh kali perebutan bola, membuat enam sapuan bola dan akurasi umpannya mencapai 94%.
Yang lebih mengesankan lagi, ternyata Saliba di laga ini tak sekali pun membuat pelanggaran terhadap lawannya alias 100% main bersih!
Nama Saliba pun jadi trending di media sosial menyusul debut impiannya itu. Ragam puja-puji menghampirinya, bahkan dia disebut-sebut calon bek terbaik Liga Primer di masa depan.
Manajer Arsenal Mikel Arteta sampai kehabisan kata-kata untuk mendeskripsikan penampilan fantastis Saliba di laga debut kompetitifnya.
"Anda benar-benar tidak akan melihat itu pada pemain usia 21 tahun, melakukan debut di Liga Primer menghadapi lawan seperti ini, dengan para pemain yang punya fisik demikian, mengatasi situasi itu dengan ketenangan, sungguh kredit istimewa untuk anak ini," sanjung Arteta.
Arteta pun mengaku puas dengan strategi transfernya ketika pertama kali membeli Saliba saat usia 19 tahun, lalu memulangkannya ke Emirates dua tahun kemudian setelah bek Prancis itu menjalani dua kali periode peminjaman di Ligue 1 Prancis. Untuk diketahui, Saliba terpilih sebagai pemain muda terbaik liga Prancis musim lalu!
"Mendatangkannya di usia 19 tahun dan membawanya kembali dua tahun kemudian adalah hal yang tak biasa. Dia sangat berambisi dan berkenan untuk datang kembali lalu membuktikan bahwa dirinya siap," tambah Arteta.
Partner Saliba di jantung pertahanan, Magalhaes, juga tak kalah tampil cemerlang dalam mengawal Aaron Ramsdale di bawah mistar gawang.
Bek Brasil itu membuat tiga clearance, dua blokade dan satu intersep sukses. Melepaskan 56 kali operan dengan rasio sukses mencapai 89%, Magalhaes membentuk pasangan serasi dengan Saliba di depan kotak sensitif Arsenal.
Saat Magalhaes melakukan satu-dua kesalahan, Saliba dengan tanggap akan menutupinya. Begitu pun sebaliknya. Duet kokoh Saliba-Magalhaes sungguh saling melengkapi, dan mungkin jadi pemandangan yang tak dirasakan fans Arsenal dalam 10-15 tahun ke belakang.
Saliba dan Magalhaes telah membangun bonding satu sama lain sejak pramusim. Arteta menduetkan mereka di empat laga pramusim terakhir. Menariknya, Arsenal tak sekali pun kebobolan di keempat laga itu kala keduanya mengisi jantung pertahanan alias selalu berakhir kemenangan clean sheet.
Arsenal tak pernah benar-benar bisa menemukan reinkarnasi duet bek legendaris macam Tony Adams dan Martin Keown yang diakui sebagai salah satu palang pintu terbaik Arsenal di masanya, begitu pun nama-nama besar seperti Lee Dixon, Nigel Winterburn dan Steve Bould.
2010 ke belakang, masih lekang di ingatan fans bagaimana Man United punya duet ikonis twin tower di diri Nemanja Vidic-Rio Ferdinand, yang sukses membuat barisan penyerang lawan kelimpungan.
Dan hari ini, Arsenal memperkenalkan Saliba-Magalhaes sebagai duet twin tower mereka. Kendati level keduanya belum bisa disandingkan dengan Vidic-Ferdinand, tapi dua nama pertama berpotensi menjadi 'masalah baru' bagi para penyerang Liga Primer di musim ini.