Siapa Ritsu Doan Si Supersub Fenomenal Jepang Yang Gol-golnya Ikonik? Ini Deretan Fakta Sang Winger

• Ritsu Doan senjata rahasia Jepang
• Sudah lama malang melintang di Eropa
• Sekarang berkarier di Bundesliga, tapi jadi dalang tersingkirnya Jerman di Qatar

SIAPA RITSU DOAN? Dia adalah winger 24 tahun Jepang yang di usia mudanya sudah malang melintang di belantara sepakbola Eropa.

Petualangan sepakbola Eropa Doan dimulai sejak 2017 setelah dia lulus dari akademi Gamba Osaka, salah satu klub raksasa J1 League Jepang.

KLUB MANA SAJA YANG DIPERKUAT? Setelah menjadi alumnus akademi Gamba Osaka dan beberapa kali tampil di level tim senior, Groningen jadi klub Eropa pertama yang diperkuat Doan pada 2018.

Tampil cukup menjanjikan di sana, dia kemudian dikontrak raksasa Eredivisie Belanda PSV setahun kemudian sebelum dipinjamkan ke Arminia Beilefeld di musim 2022/21.

Di bursa transfer lalu, klub Bundesliga Jerman Freiburg merekrutnya dan menjadikannya salah satu pemain andalan di musim ini.

STATISTIK DOAN: Doan jadi bagian integral dari perjuangan Freiburg di Bundesliga edisi 2022/23, dengan dirinya sejauh ini telah mengukir 22 penampilan di seluruh kompetisi, termasuk 15 laga di Bundesliga, dengan dirinya mengemas total empat gol.

Adapun di level timnas, Doan telah mengumpulkan 32 caps, termasuk penampilan kameo berdampak di Piala Dunia 2022. Dirinya sejauh ini telah membukukan lima gol bagi Samurai Biru.

FAKTA MENARIK DOAN:

1. Selama berada di lapangan lawan Spanyol, Doan 'hanya' melakukan: satu sentuhan di kotak penalti, satu peluang diciptakan, satu umpan tuntas, satu tembakan, satu gol. Angkanya kecil, tapi impaknya luar biasa!
2. Doan bergabung dengan Niclas Fullkrug, Alvaro Morata dan Kai Havertz untuk menjadi pemain yang menit bermainnya tak lebih dari tiga babak tapi mampu mencetak setidaknya dua gol di Piala Dunia 2022. Supersub sejati!
3. 50% dari gol-gol Jepang di Piala Dunia 2022 sejauh ini berasal dari aksi Doan, yang hebatnya itu dilakukan dia sebagai pemain pengganti.
4. Doan berkarier di Bundesliga dengan memperkuat Freiburg, tapi karena gol dia juga yang menyebabkan Jerman kalah hingga akhirnya tersingkir dini di Qatar.