GFXID Banner Liga Champions 2018/19Rido Alamsah/Goal Indonesia

Paris Saint-Germain & Manchester City Bantah Tuduhan Akali Financial Fair Play

Laporan menggemparkan kembali diangkat Football Leaks. Melalui European Investigave Collaboration (EIC), mereka merilis berita investigasi bahwa induk organisasi sepakbola Eropa, UEFA, telah membantu Paris Saint-Germain dan Manchester City untuk terhindar dari sanksi Financial Fair Play (FFP).

Jaringan yang berisi delapan media terkemuka di Eropa tersebut mengungkap adanya kejanggalan dalam laporan keuangan PSG dan City, dalam kurun 2011 hingga 2013. Sekretaris jenderal UEFA saat itu yang kini jadi presiden FIFA, Gianni Infantino, disebut sebagai aktor penting.

Sosok asal Swiss itu diyakini membantu dua klub yang dimiliki konglomerat Timur-Tengah tersebut, untuk memalsukan laporan keuangan. Dalam dokumen yang tercatat, PSG dan City hanya menderita kerugian sebanyak €45 juta.

Artikel dilanjutkan di bawah ini
Gianni InfantinoGetty

Padahal dalam dokumen yang didapat salah satu media EIC, Der Spiegel, badan investigator UEFA dan auditor independen menemukan bahwa PSG alami kerugian hingga €128 juta dan City sebesar €188 juta.

Infantino lantas dipercaya rutin mengatur berbagai pertemuan rahasia dengan petinggi PSG maupun City, untuk menegosiasikan pemecahan masalah tersebut. Spiegel juga menyertakan terdapat komunikasi melalui surat elektronik.

Seperti tercatat dalam surel pada 2 Mei 2014. Infantino diketahui membocorkan penemuan investigator UEFA kepada Chairman The Citizens, Khaldoon Al Mubarak. "Anda akan melihat bahwa saya kadang-kadang memilih kata-kata yang 'terlihat' lebih 'kuat. Silakan baca dokumen dengan semangat ini," tulis pria berkepala plontos tersebut.

Pada bulan Mei pula, kedua klub kemudian menandatangani kesepakatan dengan UEFA atas sanksi yang terbilang sangat ringan. Bahkan tak disebutkan sanksi seperti apa yang diberikan. Padahal kuat dugaan mereka layak didiskualifikasi dari keikutsertaan di Liga Champions.

Beberapa hari sebelumnya, seorang pakar ekonomi Skotlandia, Brian Quinn, yang juga menjabat sebagai kepala badan investigasi FFP mengundurkan diri dari jabatannya. Keputusan itu diambil dalam penyelidikan kasus PSG dan City. Dia disinyalir tak terima dengan sanksi terlalu lunak yang diberikan.

Nasser Al Khelaifi Neymar PSGGetty Images

Tidak ingin tuduhan tersebut hadirkan stigma, PSG melalui laman resminya langsung berikan bantahan. Mereka menegaskan tidak pernah bermain curang dalam aturan FFP dan selalu mendukung segala kebijakan yang sudah ditetapkan UEFA.

"PSG selalu bertindak secara mutlak sesuai dengan hukum dan peraturan yang dikeluarkan oleh lembaga olahraga. Klub ini selalu mematuhi hukum secara ketat dan peraturan yang berlaku serta dengan tegas menyangkal tuduhan yang diterbitkan oleh Mediapart [EIC]," buka PSG di laman resminya.

"Sejak berdirinya FFP, PSG telah menjadi salah satu klub yang paling banyak diaudit dan dipantau. Sebagi tambahan, untuk auditor kami sendiri, KPMG dan PWC, klub ini telah menjadi tuan rumah dalam beberapa audit yang diamanatkan oleh otoritas sepakbola."

"Selama tujuh tahun terakhir, mereka [para auditor] selalu mendapat manfaat dari informasi yang komprehensif mengenai akun dan segala kontrak di klub ini," rilisnya.

City sendiri enggan menanggapi tuduhan tersebut secara panjang lebar, karena memandang kabar tersebut sebagai usaha pihak luar untuk merusak citra klub.

"Kami tidak akan memberikan komentar apa pun soal laporan yang diretas atau dicuri dari City Football Group dan anggota Manchester City serta orang-orang yang terkait. Upaya untuk merusak reputasi klub tampak diatur dengan jelas [dalam isu tersebut]," rilisnya, seperti dikutip BBC Sports.

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Goal Indonesia (@goalcomindonesia) on

GFXID Banner Liga Champions 2018/19Rido Alamsah/Goal Indonesia
Iklan