Kapten Liverpool Jordan Henderson akhirnya angkat suara terkait investigasi yang dilakukan FA menyusul insiden cekcok yang melibatkan dirinya dengan Gabriel Magalhaes, bek Arsenal.
FA memutuskan untuk membuka investigasi setelah keduanya saling serang secara verbal ketika Arsenal memenangkan laga kontra Liverpool lewat drama penalti telat dengan skor 3-2.
Pemain belakang The Gunners itu ditengarai tersinggung dengan sesuatu yang telah diucapkan Henderson. Granit Xhaka juga bersitegang dengan kapten The Reds itu sebelum melibatkan beberapa pemain lainnya yang juga terlibat pertengkaran.
Setelah itu, segera komplain dibuat untuk wasit Michael Oliver, yang kemudian berkonsultasi dengan manajer Jurgen Klopp dan Mikel Arteta di pinggir lapangan sebelum melanjutkan pertandingan. FA terpaksa menyelidiki tuduhan itu setelah Oliver menyertakan insiden tersebut ke dalam laporan pertandingannya.
Henderson dan Gabriel dimintai keterangan dari mereka dan FA mewawancarai beberapa pemain dari kedua kubu selama dua pekan. Badan sepakbola Inggris itu lalu mengumumkan pada 26 Oktober bahwa tidak ada kasus yang perlu untuk dijawab dan merilis pernyataan mengenai alasannya.
Berbicara mengenai penyelidikan itu untuk pertama kalinya, Henderson mengungkapkan kenapa dirinya memilih untuk tidak koar-koar di hadapan publik selama periode itu, kendati dia sebetulnya punya sejuta hal untuk dibeberkan.
"Saya mengerti kenapa saya ditanya mengenai ini. Akan tetapi, apa yang saya coba lakukan adalah menghormati proses," tuturnya kepada Mail on Sunday.
"Saya sudah bicara sebelumnya tentang pemain-pemain kulit hitam yang cukup berani untuk bicara mengenai diskriminasi, jadi saya tidak bisa mengubah pendirian saya. Saya masih merasa perlu untuk menunjukkan respek saat ini, meskipun ini sedang diatasi," lanjutnya.
"Saya membiarkan FA melakukan apa yang perlu mereka kerjakan dan saya masih merasa tidak tepat bagi saya untuk membicarakannya. Sama pentingnya untuk menghormati proses setelahnya, seperti halnya selama kasus tersebut," katanya lagi.
"Saya bisa saja bicara sepanjang hari kepada kalian semua bagaiaman perasaan saya, tapi saya harus menerima apa yang terjadi dan beranjak. Ngomong-ngomong, ini tidak mudah. Ada sejuta hal yang ingin saya ungkapkan, aspek emosional, tapi saya kira itu bakal keliru. Pikiran saya tidak berubah bahwa orang-orang harus diberdayakan untuk maju jika mereka merasa telah dirugikan," beber Henderson.
"Itu sedikit mengubah pandangan saya tentang orang yang dituduh, tapi jika orang-orang merasa mereka telah didiskriminasi, mereka harus maju," sambung Henderson.
"Tidak tepat bagi saya duduk di sini dan mengatakan betapa sulitnya itu buat saya, sebab ada juga orang lain yang terlibat. Itu telah ditangani dan itu pengalaman pelajaran lainnya dalam hidup saya," pungkas sang kapten.