ICC 2018 Singapore

CATATAN ICC 2018: Euforia ICC 2018 Di Negeri Singa

Tak bisa dibantah jika International Champions Cup (ICC) terus menegaskan statusnya sebagai turnamen pramusim paling bergengsi. Mempertemukan sederet klub besar Eropa, cakupannya semakin luas dengan tak hanya dihelat di Amerikat Serikat sebagai pencetus.

Dalam dua tahun terakhir, Singapura, menjadi salah satu destinasi favorit untuk menyelenggarakan ICC. Mengikat kontrak empat tahun, sejak tahun lalu Negeri Singa sanggup jadi magnet buat para penggila sepakbola khususnya di Asia Tenggara (ASEAN), untuk hadir melihat klub favoritnya berlaga secara langsung.

Pada ICC 2018 ini, Goal Indonesia bersama Puma lantas mendapat kesempatan besar untuk hadir di Singapura guna saksikan pembukaan turnamen pada Kamis (26/7) malam WIB. Tiga tim besar bakal saling di Stadion Nasional Singapura, yakni Arsenal, Paris Saint-Germain dan Atletico Madrid.

Artikel dilanjutkan di bawah ini
Arsenal Fans Singapore Arsenal Fans Singapore

Atmosfer ICC 2018 sejatinya sudah terasa sejak kami tiba di Changi Airport, Kamis (26/7) siang WIB. Kendati menyediakan lima lajur, bagian imigrasi begitu padat hingga pengantre wajib menanti selama setidaknya satu jam untuk diidentifikasi dan mendapat stempel di paspor, sebagai tanda diizinkan memasuki Singapura.

Mayoritas sudah menampakkan identitasnya, dengan mengenakan jersey Arsenal. Beberapa yang lain memperlihatkan kebanggaannya mengenakan jersey PSG dan Atletico-nya. Tentu saja kebanyakan dari mereka berasal dari Indonesia.

Atmosfer ICC 2018 semakin nyata terasa tatkala kami hadir di Stadion Nasional, tiga jam sebelum duel pembuka antara Arsenal dan Atletico dihelat. Booth khusus yang disediakan panitia untuk ketiga klub, begitu ramai dipadati para fans utamanya milik The Gunners.

Selain karena popularitas yang dimiliki, Arsenal juga men-treatment booth-nya dengan begitu baik. Mereka menghadirkan langsung presenter lapangan klub, Nigel Mitchell, trofi invicible yang diraih pada musim 2003/04 lalu, dan legenda klub, Ray Parlour.

ICC 2018 Singapore ICC 2018 Singapore

"Luar biasa. Saya adalah pendukung Arsenal sejak 1997 dan sangat senang mereka kembali ke sini [Singapura] setelah 2015 lalu. Ada juga Parlour dan bakal ada launching jersey ketiga besok [27/7]. Saya akan menikmati periode Arsenal selama ada di sini," tutur Kim, seorang Gooners dari Singapura.

Lain lagi dengan Liam, seorang pendukung baru Atletico yang amat bersemangat menanti tim kesayangannya bertanding. "Saya sebenarnya baru menyukai Atletico akhir-akhir ini, sejak [Diego] Simeone datang. [Antoine] Griezmann jelas jadi favorit saya, tapi sayangnya dia urung hadir. Namun tak masalah, kami punya banyak pemain muda bagus, kami akan menang dari Arsenal dan menjuarai turnamen ini," serunya optimistis.

Uniknya bukan hanya pendukung Arsenal, Atletico, atau PSG yang antusias menghadiri turnamen. Wahid jadi salah satunya. "Saya sebenarnya fans Manchester City, tapi sebagai penggemar sepakbola turnamen ini terlalu bagus untuk dilewatkan. Saya akan bertahan sampai Sabtu [28/7] sampai duel Arsenal melawan PSG," ungkap fans asal Malaysia tersebut.

Pada pukul 19.30 waktu setempat, partai pembuka antara Arsenal dan Atletico akhirnya dihelat di Stadion Nasional. Semarak para fans pun memuncak sepanjang laga, yang tentu saja didominasi pendukung Tim Meriam London.

ICC 2018 Singapore ICC 2018 Singapore

Tidak kurang 23 ribu pentonton hadir dalam partai tersebut. Memang jauh dari kapastias Stadion Nasional yang berjumlah 55 ribu tempat duduk, namun tentu saja tetap lebih ramai ketimbang timnasnya sendiri bermain apalagi rerata penonton di Liga Primer Singapura.

Duel berlangsung cukup menarik. Atletico unggul lebih dahulu dii babak pertama lewat tandukan Luciano Vietto. Arsenal kemudian membalas di paruh kedua melalui gol cantik youngster-nya, Emlie Smith Rowe. Los Rojiblancos pada akhirnya memenangkan laga, melalui lewat skor 3-1 di adu penalti, setelah duel berakhir imbang 1-1 selama 90 menit.

"Saya jelas kecewa, saya beberapa kali dibuat emosi di laga tadi. Namun tak masalah, karena bisa melihat para pemain kesukaan saya dari dekat jadi kebahagiaan tersendiri," ujar Gooners dari Indonesia, Dirga.

Masih ada dua partai lagi yang akan dimainkan dan sepertinya hanya akan ada hamparan euforia sepakbola di Singapura, sampai ICC 2018 berakhir.

GFXID Footer ICC 2018 SingapuraRido Alamsah/Goal Indonesia
Iklan