Malcom, Alexis Sanchez & Pembajakan Transfer Menit Terakhir

Alexis Sanchez hampir bisa dipastikan bergabung ke Manchester City musim panas 2017, tetapi batal karena Arsenal gagal mendapatkan pemain pengganti. Kontrak Sanchez berangsur-angsur tersisa enam bulan, Januari ini, sehingga City datang lagi menawar. Namun, City kalah bersaing dari Manchester United yang sukses mendapatkan pemain Chile itu berkat kompensasi pertukaran Henrikh Mkhitaryan.

Setelah sukses mengemas 25 gol untuk Everton musim lalu, Romelu Lukaku mencari tantangan baru dengan keinginan bergabung ke salah satu klub peserta Liga Champions. Chelsea muncul sebagai pengejar terdepan, tetapi itu sebelum Manchester United datang dengan kompensasi transfer £75 juta untuk memboyong striker Belgia itu ke Old Trafford.

Chelsea dan Manchester United bersaing ketat dalam upaya mendatangkan Pedro dari Barcelona, 2015 lalu. Hal kecil menjadi penentu dalam menjatuhkan keputusan. United mengirim perwakilan untuk bernegosiasi dengan pemain, tetapi belakangan agen Pedro mengungkapkan kalau klub Manchester itu "tertidur" dalam proses negosiasi. Chelsea, yang lebih ngotot, akhirnya dipilih.

Pada 2008, Dimitar Berbatov harus membuat keputusan sulit ketika Tottenham Hotspur menerima tawaran dari Manchester City, meski juga mendapat minat dari Manchester United. Saat tiba di bandara, Berbatov terkejut mendapati Sir Alex Ferguson datang langsung menjemputnya. United pun akhirnya sukses menggaet Berbatov dengan harga yang lebih murah daripada tawaran City. "Saya tersanjung Sir Alex mau meluangkan waktu menjemput saya. Saya kaget, tapi sekaligus senang bisa mengenalnya," aku Berbatov.

Emmanuel Petit tengah dalam diskusi serius dengan Tottenham Hotspur untuk proses transfer, 1997 lalu. Saat berdiskusi dengan presiden Spurs Alan Sugar, pemain Prancis itu mengetahui minat dari Arsenal, yang membisiknya agar tidak menyepakati apa pun dengan Spurs sampai bertemu Arsene Wenger. Petit lalu kembali ke hotel dengan biaya taksi dibayar Spurs, kemudian di tengah jalan dia mengubah arah ke Highbury dan memutuskan bergabung dengan Gunners.

Tottenham Hotspur tampaknya mendahului Liverpool dalam berburu tanda tangan Willian, 2013 lalu. Pemain Brasil itu menjadi sasaran transfer utama Spurs sebelum Jose Mourinho datang membajak transfer dan mendatangkan Willian ke Stamford Bridge. "Itulah bahayanya menggelar tes medis sebelum tanda tangan kontrak," ucap Mourinho usai kesepakatan. "Hal terbaik adalah melakukan tes medis secara diam-diam."

"Pertama kali saya melihat Ronaldo," kenang mantan scout Arsenal Damien Comolli, "saya pikir, 'siapa pemain ini?' Lalu saya menghubungi kontak saya di Portugal dan dia mengatakan pemain itu fenomenal. Sejak Thierry Henry, saya belum pernah melihat lagi pemain sepertinya. Dia dua kali datang berlatih ke Arsenal. Tidak ada yang tahu itu. Dia bertemu Thierry, idolanya. Tapi untuk mewujudkan transfer, tidak ada dana." Ketika Gunners sibuk mencari cara, Manchester United muncul dan menjadikannya pemain remaja termahal dalam sejarah.

Baru dikucurkan dana segar, Manchester City mencari-cari transfer marquee pada 2008 dan target ditujukan pada pemain Real Madrid, Robinho. Pemain Brasil itu sudah mengungkapkan minat bermain di Liga Primer Inggris dan Chelsea menjadi peminat terdepan. City mengajukan tawaran yang lebih tinggi dan akhirnya sukses menggaet Robinho pada hari tenggat transfer musim panas.

Ronaldinho bersinar sebagai salah satu bintang potensial ketika memperkuat Paris Saint-Germain pada 2001 hingga 2003. Penampilan itu memikat sejumlah klub elite, termasuk Manchester United. Kepindahan hampir saja terjadi, namun Barcelona bergerak serius setelah gagal mendapatkan David Beckham. Klub Catalan itu lalu sukses mendatangkan Ronaldinho ke Camp Nou dengan transfer €30 juta. Di Barça, Ronaldinho sukses memenangi dua gelar La Liga, sekali Liga Champions, dan sekali trofi Ballon d’Or 2005.

Inilah kisah pembajakan transfer terbesar dalam sejarah. Setelah sukses berkiprah di Kolombia, Alfredo Di Stefano bersiap main di Spanyol sebagai tantangan berikutnya. Real Madrid dan Barcelona bersaing mendapatkannya. Di Stefano akhirnya bergabung dengan Real untuk menjadi salah satu legenda Los Blancos. Pemain asal Argentina itu menjadi faktor penting Madrid dalam memenangi delapan gelar La Liga dan lima gelar beruntun Piala Champions.