Ketika pertama kali mencomot nomor punggung 14 di Arsenal, sebagian Gooners sangsi, bahkan tidak mempercayainya, apakah sanggup mengemban peran sebagaimana para pewaris angka keramat tersebut. Dia bukan sosok yang berpengaruh, dia pun sebagian besar menghabiskan kariernya di London Utara 'hanya' sebagai pelapis, dan ketajamannya di depan gawang juga tak bisa dikatakan teruji.
Edward Keddar Nketiah, atau lebih dikenal dengan nama Eddie Nketiah, hari ini berhasil membungkam para kritikus dirinya. Bukan hanya mendapat komplimen dari dari legenda klub rival dengan menyebutnya sebagai jiplakan pahlawan Arsenal Ian Wright, lebih dari itu, penampilan spartannya menghadapi Manchester United semalam membuatnya sejajar legenda besar The Gunners Thierry Henry.
Ya, golnya di pengujung laga membuat dirinya menjadi salah satu dari hanya dua pemain yang sukses membuat gol penentu kemenangan menghadapi Man United di Liga Primer: setelah Henry pada Januari 2007, sekarang giliran Nketiah!
Ketika Gooners diliputi harap-harap cemas usai Marcus Rashford membuat gol keren lewat dentuman terukur jarak jauh saat laga baru berumur 17 menit, Nketiah datang bak oase di tengah gurun berkat tandukan empuknya di menit ke-24 yang menetralkan keadaan.
Dalam situasi itu, kepercayaan diri Arsenal membumbung tinggi sebelum Bukayo Saka membalikkan keadaan. Meski sempat dikejar lagi oleh Setan Merah via tandukan Lisandro Martinez, Nketiah keluar sebagai juru selamat di tahapan paling krusial dalam pertandingan.
Umpan silang Oleksandr Zinchenko di sisi kiri diteruskan dengan apik oleh Martin Odegaard untuk kemudian satu sentuhan ringan Nketiah mengubah segalanya bagi Arsenal. Tanpa Nketiah, Man City mungkin akan berpesta saat peluit panjang ditiup di Emirates Stadium.
Jarak lima poin itu pun dipertahankan, dan keberhasilan Arsenal menjuarai Liga Primer Inggris paruh musim pun terbilang sensasional. Pasalnya, seumur-umur berkancah di liga, Arsenal tak pernah mengukir 50 poin selama separuh musim. Bahkan, torehan ini mengalahkan rengkuhan poin The Gunners di tiga edisi terakhir ketika mereka menjadi juara [2003/04 45 poin; 2001/02 36 poin; 1997/98 33 poin].
Nketiah adalah anomali. Nketiah adalah satu lagi bukti kegeniusan manajer Mikel Arteta. Saat sebagian fans bersuara kontradiktif terhadap kontrak si striker yang diperpanjang di musim panas lalu, sang juru taktik punya rencana yang terkadang tak bisa dimengerti oleh Gooners.
"Kualitas yang dimilikinya, betapa dia sangat berhasrat, betapa dia yakin menjadi nomor sembilan Arsenal, tekadnya, latar belakangnya," tutur Arteta, angkat topi untuk Nketiah.
"Kami bersama dia setiap hari. Dia adalah anak yang spesial. Dia begitu dicintai oleh siapa pun di klub sepakbola ini. Dia memiliki hati Arsenal yang sesungguhnya dan itulah kenapa dia sangat spesial. Anda tidak bisa menempatkan itu ke dalam angka, tapi dia benar-benar luar biasa," ulas Arteta.
Gooners mungkin tak lupa bahwa Nketiah sekadar pelapis Gabriel Jesus. Namun, per hari ini, fans justru bisa melupakan sejenak No.9 andalan mereka yang masih berjuang pulih dari cedera.
Satu gol lagi, Nketiah akan menyamai musim terbaiknya di edisi 2021/22 ketika dia sukses menggondol sepuluh gol di seluruh kompetisi. Kabar baiknya, ini baru separuh musim, yang berarti penyerang 23 tahun itu bisa melanjutkan tren mencetak golnya yang terbilang progresif.
Disadari atau tidak, Nketiah sukses mengoyak gawang lawan 19 kali dalam 26 penampilan terakhirnya sebagai starter di berbagai kompetisi, dan yang lebih mengesankan lagi, dia mampu mengukir 13 gol dalam 13 starter-nya saat bermain di Emirates Stadium, termasuk tujuh gol dalam tujuh penampilan terakhirnya di seluruh ajang bagi The Gunners. Kelas!
Balutan No.14 mungkin tak akan pernah membuat Nketiah menjadi Henry. Namun, adil dikatakan bahwa dia akan menjadi bagian tak terpisahkan dari perjalanan menakjubkan Arsenal menuju gerbang juara di musim ini.