Siapa Unai Simon? Kiper 'Underrated' Yang Dapat 'Berkah' Dari Kepa, Pelepas Dahaga Trofi Spanyol

Lahir di Vitoria-Gasteiz, Alava, Negara Basque, 26 tahun silam, Simon memulai perjalanan sepakbolanya bersama CD Aurrera de Vitoria sebelum gabung ke akademi Athletic Bilbao pada 2011.

Pada 2016, Simon dipromosikan ke tim cadangan untuk bermain di kancah Segunda Division B. Dia langsung menjadi starter, berkontribusi dalam 29 penampilan selama periode itu.

Setahun berselang, Simon dipanggil untuk terlibat di tim utama yang akan melakoni pramusim di bawah pelatih baru saat itu, Jose Angel Ziganda, meski berikutnya dia kembali bermain untuk tim B. 2018 jadi tahun penuh kejutan bagi Simon.

Setelah menandatangani perpanjangan kontrak hingga 2023 untuk Bilbao pada 13 Juli 2018, dia langsung dipinjamkan ke tim Segunda Division Elche CF dua pekan kemudian. Namun di titik ini, segala sesuatunya berubah bagi Simon.

Seperti diketahui, 15 Agustus 2018, kiper utama Bilbao Kepa Arrizabalaga membuat transfer besar ke Chelsea dan di saat bersamaan sang pelapis Iago Herrerin mengalami cedera.

Mau tidak mau, Simon kembali dipanggil dari peminjaman dia. Simon awalnya tampak bakal berada di belakang Alex Remiro yang lebih tua dalam seleksi. Akan tetapi, dia membuat debut profesional lima hari kemudian, diwarnai dengan hasil gemilang mengalahkan CD Leganes 2-1. Namanya mulai diperhitungkan ketika dia membuat beberapa penyelamatan penting saat Bilbao menahan imbang Real Madrid 1-1, dan di akhir laga Simon didapuk jadi man of the match.

Sempat kembali jadi cadangan selama beberapa bulan berikutnya ketika Herrerin pulih dari cedera, tapi di edisi 2019/20, Simon diganjar No.1 dan memulai kampanye sebagai pilihan utama, ditandai dengan hasil clean sheet di laga pembuka liga musim itu melawan Barcelona. Dalam rentang waktu hingga saat ini, Simon telah mengukir 159 buat Bilbao di berbagai ajang.

Sejak saat itu pula, Simon menyemen satu tempat di pos penjaga gawang utama timnas Spanyol, melengserkan kiper Manchester United David De Gea.

Piala Super Spanyol jadi gelar pertama yang dirasakan Simon di level kompetitif selama dia berkarier secara profesional. Simon terlibat langsung saat Bilbao mengalahkan Barcelona partai final yang saat itu diselenggarakan di tengah pembatasan karena Covid-19.

Namun, jauh sebelum itu, Simon beberapa kali mengantar timnas Spanyol meraih kejayaan di beberapa jenjang. Simon terlibat saat membantu Spanyol merebut kejuaraan Eropa U-19 pada 2015 sebelum kembali mengukir prestasi serupa di jenjang U-21, empat tahun kemudian.

Setelah perjalanan menakjubkan di berbagai level tim muda, semalam Simon meraih gelar prestisius yang diimpikannya dengan memenangkan Nations League, bahkan jadi pahlawan di final saat Spanyol mengalahkan Kroasia.