Rezim Erik ten Hag di Manchester United dibuka dengan bencana. Setelah dipecundangi Brighton 2-1 di kandang sendiri di partai pembuka Liga Primer, The Red Devils terbang ke Brentford - di mana mereka dibabat habis 4-0.
Hasil tersebut pun memicu reaksi yang sesuai dugaan setiap kali Man United jadi korban pembantaian, para peragu - bahkan fans sendiri - menyebarkan ujaran fatalistik: klub ini sudah hancur dan tak bisa bangkit lagi.
Tapi, hanya dalam beberapa bulan, armada Ten Hag mengancam duopoli Arsenal & Man City di puncak klasemen Liga Primer Inggris dan berpacu dalam empat kompetisi. Setelah disuguhkan harapan palsu demi harapan palsu, sepertinya United akhirnya berhasil lepas dari awan mendung yang menyelimuti Old Trafford selama satu dekade terakhir.
Pelatih asal Belanda itulah yang menjadi arsitek dari kebangkitan luar biasa ini: menegakkan disiplin ketat, jitu di bursa transfer, dan meningkatkan kualitas beberapa pemain yang sebelumnya seperti sudah ditakdirkan untuk menjadi pemain buangan.
Di bawah, menjelang final Piala Liga vs Newcastle, GOAL menyelami bagaimana Ten Hag mengubah nasib Man United dengan begitu cepatnya...
.png?auto=webp&format=pjpg&width=3840&quality=60)

.png?auto=webp&format=pjpg&width=3840&quality=60)





