Terlalu Kuat! Chelsea Sikat Djurgarden 4-1 Di Leg Pertama Semi-Final UEFA Conference League

Chelsea mengambil kendali di leg pertama semi-final UEFA Conference League dengan kemenangan 4-1 atas Djurgarden di Stockholm. Gol-gol dari Jadon Sancho, Noni Madueke, dan brace Nicolas Jackson memastikan The Blues membawa keunggulan besar menjelang leg kedua di Stamford Bridge.

Pertandingan dimulai dengan dominasi Chelsea, yang unggul melalui gol Sancho pada menit ke-12 setelah memanfaatkan umpan Enzo Fernandez. Madueke menambah gol kedua sebelum jeda, memanfaatkan umpan Fernandez lagi. Di babak kedua, Jackson mencetak dua gol, memanfaatkan blunder pertahanan Djurgarden dan tembakan jarak jauh yang akurat.

Djurgarden sempat memperkecil skor melalui sundulan Isak Alemayehu pada menit ke-68, gol pertama dalam karier seniornya. Namun, Chelsea tetap superior, dengan kiper Filip Jorgensen melakukan beberapa penyelamatan penting. Debut Reggie Walsh yang nyaris mencetak gol menambah catatan positif bagi tim asuhan Maresca.

Kemenangan ini menempatkan Chelsea di posisi kuat untuk mencapai final Conference League, yang dapat menjadikan mereka klub pertama yang memenangkan semua trofi utama Eropa. Dengan fokus finis di lima besar Liga Primer Inggris untuk lolos ke Liga Champions, performa ini menunjukkan kedalaman skuad The Blues.

Djurgarden, yang memulai perjalanan dari babak kualifikasi kedua, menunjukkan semangat meski kalah kualitas dari Chelsea, yang memiliki nilai skuad 44 kali lipat lebih besar. Statistik Chelsea yang memimpin dalam gol, penguasaan bola, dan akurasi umpan di kompetisi ini membuktikan dominasi mereka, bahkan dengan banyak perubahan pemain.

Meski begitu, Maresca harus memastikan timnya tetap fokus di leg kedua, mengingat pengalaman sulit melawan Legia Warszawa sebelumnya. Dengan laga melawan Liverpool menanti di Liga Primer, Chelsea perlu menjaga momentum untuk meraih trofi Eropa dan memperbaiki posisi di liga domestik.

Maresca menyebut kemenangan 4-1 atas Djurgarden sebagai malam yang nyaris sempurna. “Ini malam yang penting; semi-final yang krusial. Hasilnya bagus, tapi kami punya pengalaman dari laga melawan Legia Warszawa, di mana kami menang 3-0 di sana dan sedikit kesulitan, jadi kami harus tetap fokus untuk leg kedua,” ujarnya kepada TNT Sports.

Sang manajer juga menyoroti performa timnya yang mulai goyah di akhir laga. “Selama 60-70 menit, penampilan kami bagus, lalu 20 menit terakhir sedikit menurun, mungkin karena kami sudah unggul tiga atau empat gol. Kami tidak boleh lengah; kalau rileks, situasinya bisa rumit,” tambahnya.

Pelatih asal Italia itu menegaskan bahwa pekerjaan belum selesai. “Kami sudah melakukan pekerjaan bagus, sekarang kami harus menyelesaikannya di kandang,” katanya dengan nada optimistis namun realistis, menyadari leg kedua di Stamford Bridge pada 8 Mei masih menanti.

Komentar Maresca ini mencerminkan pendekatan hati-hati meski Chelsea berada di posisi kuat. “Kami tidak bisa meremehkan Djurgarden. Mereka punya semangat, dan kami harus siap,” ujarnya, menunjukkan respek terhadap lawan sambil memotivasi timnya untuk tetap tajam.

Sementara itu, pelatih Djurgarden Jani Honkavaara mengakui kekuatan Chelsea namun tetap bangga dengan timnya. “Ini pertandingan yang sulit dengan skuad yang terbatas, tapi saya pikir kami tampil cukup baik,” katanya kepada UEFA, mencerminkan kepuasan atas usaha timnya meski kalah.

Honkavaara juga memuji tempo permainan timnya. “Pertandingan tidak terlalu berintensitas tinggi, tapi saya cukup senang dengan performa dan bangga pada para pemain. Kami punya momen bagus di awal babak kedua, tapi Chelsea langsung menunjukkan kualitas mereka,” ungkapnya, mengakui perbedaan level antara kedua tim.

Pelatih Djurgarden itu juga menyoroti atmosfer luar biasa yang diciptakan suporter. “Suasananya luar biasa. Semangat yang diciptakan fans dan cara mereka mendukung tim di saat-saat sulit sangat mengesankan,” katanya dengan penuh apresiasi.

Honkavaara tetap optimistis meski timnya tertinggal jauh. “Kami akan berjuang di leg kedua. Ini belum selesai, dan kami akan memberikan segalanya,” tutupnya.

Chelsea bisa menjadi klub pertama yang memenangkan semua trofi utama Eropa (Liga Champions, Liga Europa, dan Conference League) jika juara.

Nicolas Jackson mengakhiri paceklik gol di Liga Primer akhir pekan lalu dan kini mencetak brace di laga ini.

Djurgarden memainkan 16 laga untuk mencapai semi-final, dimulai dari kualifikasi melawan Progres Niederkorn pada Juli lalu.

Nilai skuad Chelsea 44 kali lebih besar dari Djurgarden, menurut Transfermarkt.

Reggie Walsh, debutan berusia 16 tahun, nyaris mencetak gol dalam 35 detik setelah masuk sebagai pengganti.

Chelsea akan menjamu Djurgarden di leg kedua semi-final Conference League pada 8 Mei 2025 di Stamford Bridge, dengan keunggulan 4-1 yang membuat mereka diunggulkan untuk melaju ke final di Wroclaw pada 28 Mei. Sebelum itu, The Blues menghadapi laga krusial melawan juara Liga Primer Liverpool pada Minggu untuk mempertahankan posisi lima besar. Di semi-final lain, Real Betis unggul 2-1 atas Fiorentina, membuka peluang final yang kompetitif. Chelsea juga mendapat dorongan dari kekalahan Nottingham Forest, yang menjaga mereka di posisi kelima Liga Primer berdasarkan selisih gol.