"Ditempatkan Di Posisi Yang Si Pemain Tak Mau!" - Taktik Ruben Amorim Dinilai Hancur-Hancuran, Para Pemain Kebingungan

Berbicara di Match of the Day, Richards menjelaskan bagaimana masing-masing dari lima pergantian pemain Amorim menyebabkan perombakan taktis, dengan pemain-pemain berpindah posisi setelah terkadang hanya beberapa menit. Mantan bek Manchester City itu menjelaskan bagaimana beberapa pemain mungkin merasa bingung dengan apa yang diharapkan Amorim dari mereka dalam peran yang sering kali tidak biasa, saat Red Devils terus mengejar pertandingan.

Pada akhirnya, bek sayap dadakan Bryan Mbeumo sebagian bersalah saat mantan klubnya Brentford maju untuk mencetak gol ketiga jauh di waktu tambahan. Namun Richards menyalahkan manajernya daripada Mbeumo, yang baru bermain di posisi tersebut sejak menit ke-81 setelah perkenalan Mason Mount dan Joshua Zirkzee, keduanya menjalani giliran singkat bermain di peran sayap kanan ke depan.

Kurangnya kontinuitas posisi mencerminkan kekakuan Amorim dalam hal formasi 3-4-2-1 yang disukainya, menurut Richards, karena pelatih asal Portugal itu tidak bergeser dari formasi tersebut pada tahap manapun dalam pertandingan.

Kekalahan memastikan bahwa Man United melanjutkan catatan tidak pernah memenangkan dua pertandingan Liga Premier berturut-turut di bawah Amorim. Hanya 34 poin yang dikumpulkan dari 33 pertandingan liga di bawah pelatih kepala, yang semakin mendapat sorotan di tengah laporan bahwa daftar tiga orang telah disusun untuk siapa yang seharusnya menjadi penggantinya di Old Trafford. Mantan manajer Inggris Gareth Southgate mungkin menjadi pilihan, dengan Joe Cole menganggapnya sebagai orang yang “sempurna” untuk peran tersebut.

Kemenangan melawan mantan klub Cole, Chelsea, akhir pekan lalu mewakili langkah maju, tetapi kekalahan selanjutnya di Gtech Community Stadium semakin menekankan fakta bahwa United mencetak kedua gol mereka melawan 10 pemain dari The Blues. Melawan tim Brentford yang terinspirasi - yang berada di posisi ke-17 sebelum pertandingan tetapi sekarang menemukan diri mereka di depan The Red Devils berdasarkan selisih gol - tim Amorim terjebak, dan pelatih asal Portugal itu tidak memiliki kemampuan taktis untuk mengubah permainan.

Amorim terlihat muram di pinggir lapangan, kepala di tangan di akhir pertandingan saat dia mulai memproses kekalahan lagi. Semakin lama dia terus memainkan pemain penting di luar posisi dan mengharapkan mereka melakukan peran yang tidak dikenal, semakin lama kritik seperti dari Richards akan terus datang.

Richards berkata: “[Amorim] tidak memiliki personel untuk bermain seperti yang dia inginkan. Saya hanya ingin melihat bagaimana mereka memulai. Mainoo dan Yoro masuk menggantikan Maguire dan Ugarte pada menit ke-66, De Ligt bergerak dari kanan ke tengah, dan Mainoo masuk di lini tengah.

“Sekarang [menit ke-81], De Ligt di tengah, Yoro sudah berpindah ke sisi lain. Dalot masuk ke tiga bek belakang, Mbeumo menjadi sayap bek, dan Mount masuk ke posisi No.10. Empat menit kemudian, Zirkzee masuk menggantikan Dorgu, Mount menjadi sayap bek, dan Kirkzee masuk ke posisi No.10.

“Saya tahu sebagai pemain, kita seharusnya bisa beradaptasi dan fleksibel. Tapi bagaimana kamu bisa beradaptasi dengan situasi ketika kamu terus-menerus mengubahnya? Dan tetap pada formasi yang sama. Yang harus dia lakukan hanyalah masuk ke formasi 4-3-3.

“Untuk gol yang mereka kebobolan terakhir, itu karena Mbeumo berada di posisi di mana dia tidak ingin berada! Ya, dia pernah bermain sebagai sayap bek di Brentford sebelumnya, tapi dia bukan pemain bertahan. Kamu membutuhkannya di depan, dan semua perubahan ini terus-menerus membuat para pemain kesulitan beradaptasi dengan apa yang dia inginkan karena terlalu banyak perubahan.”

Amorim telah berulang kali membela formasinya setiap kali dipertanyakan selama waktunya di Old Trafford. Dia bahkan bercanda bahwa manajer akan berubah sebelum formasinya. Kecuali jika keadaan di lapangan segera berubah, itu mungkin pada akhirnya akan terjadi.