"Kami Selalu Percaya Dengan Sistemnya!" - Bruno Fernandes Bela Habis Taktik Ruben Amorim Setelah Manchester United Pecundangi Liverpool

Perjalanan Amorim di Old Trafford sungguh menjadi mimpi buruk karena United gagal menunjukkan konsistensi sejak pelatih Portugal itu mengambil alih klub pada November 2024. Setelah menyelesaikan musim pertamanya tanpa trofi dan berada di posisi ke-15 di Liga Premier, Amorim menghabiskan banyak uang di jendela transfer musim panas dan memperkuat serangan tim dengan mendatangkan nama-nama besar seperti Benjamin Sesko, Bryan Mbeumo, dan Matheus Cunha. Namun, segalanya tidak berjalan sesuai harapan di awal musim karena Setan Merah hanya mencatat dua kemenangan dalam enam pertandingan liga pertama mereka. 

Selain itu, aspek lain yang mengkhawatirkan dari era Amorim adalah bahwa United tidak pernah memenangkan pertandingan Premier League berturut-turut di bawah asuhannya. Kutukan itu akhirnya terpecahkan pada hari Minggu saat United mengalahkan Liverpool di Anfield setelah mengalahkan Sunderland 2-0 dalam pertandingan terakhir mereka sebelum jeda internasional Oktober.

Amorim berada di bawah tekanan besar karena awal kampanye 2025/26 yang buruk oleh United. Taktik pelatih asal Portugal ini sering menjadi sasaran dalam beberapa bulan terakhir, karena banyak pakar percaya bahwa skuad United saat ini tidak cocok dengan formasi 3-4-2-1-nya, dan dia juga dituduh kaku dan keras kepala dengan ide-idenya.

Setelah kemenangan di Anfield, kapten United Fernandes dengan penuh semangat membela taktik pelatih. Dia mengatakan kepada Sky Sports: "Bentuk permainan kami selalu memberikan masalah bagi tim-tim lain. Agak tidak tahu berterima kasih untuk yang membicarakan bentuk permainan ketika kami kalah dalam pertandingan dan dengan cara yang sama saya berterima kasih untuk yang membicarakannya ketika kami menang. Kami selalu percaya pada sistem ini, apakah kami menang atau kalah, tapi ini tentang melakukan hal yang benar di saat yang tepat. Kami memiliki momen di mana kami harus menderita dan kami melakukannya dalam pertandingan dan hal utama adalah melakukan hal yang sama dan percaya bahwa apa yang kami persiapkan adalah apa yang akan memberi kami kemenangan."

Namun, gelandang Portugal tersebut juga memperingatkan bahwa United harus mulai membangun momentum yang tepat setelah periode suram seperti itu. "Ini tidak akan berarti apa-apa jika minggu depan kami tidak memenangkan pertandingan," katanya. "Kami tahu tuntutan klub ini sangat tinggi dan Anda harus memenangkan setiap pertandingan yang ada di depan. Semua orang khawatir tentang kemenangan beruntun ini, tetapi kami hanya perlu fokus pada pertandingan berikutnya. Ini sangat penting bagi kami untuk menang hari ini agar dapat lebih mendekati posisi yang kami inginkan di tabel."

Juara bertahan Inggris, Liverpool, menjadi klub Premier League dengan pengeluaran tertinggi selama jendela transfer musim panas saat Arne Slot melakukan belanja pemain untuk memperkuat skuadnya. Mereka mendatangkan bala bantuan besar-besaran di lini serang dan pertahanan, sambil memecahkan rekor transfer Inggris dua kali dalam satu jendela, saat mereka merekrut Florian Wirtz dari Bayer Leverkusen dan Alexander Isak dari Newcastle United. 

Perubahan dalam skuad tampaknya bekerja dengan baik di awal musim saat tim Slot memulai kampanye 2025/26 dengan memenangkan tujuh pertandingan berturut-turut, termasuk lima di Premier League. Namun, situasi memburuk menjelang akhir September ketika mereka menderita kekalahan 2-1 melawan Crystal Palace di Selhurst Park. Kekecewaan lebih lanjut mengikuti di Turki saat mereka kalah 1-0 melawan Galatasaray di Liga Champions. Tim Slot kemudian dikalahkan 2-1 oleh Chelsea di Stamford Bridge dan gagal bangkit melawan United. Sekarang mereka turun ke posisi keempat di liga dan tertinggal empat poin di belakang Arsenal yang memimpin awal musim.