Siapa Ryan Gravenberch? Calon Gelandang Anyar Liverpool Yang Bayern Munich Tak Tahu Cara Mengoptimalkannya

Usianya belum menyentuh 21 tahun sebelum Mei nanti, tapi Gravenberch telah berada di panggung senior selama hampir lima tahun setelah dirinya mencuat dari tim U-16 Ajax.

Debutnya pada 2018 lalu ketika berhadapan dengan PSV Eindhoven, membuatnya jadi pemain termuda Ajax yang terlibat di Eredivisie, memecahkan rekor yang sempat dipegang legenda AC Milan dan Belanda Clarence Seedorf selama hampir 26 tahun.

Seorang produk asli akademi Ajax, yang bergabung dari klub lokal AVV Zeeburgia di 2010, Gravenberch membentuk diri jadi pemain kunci di Amsterdam. Dia telah mengukir 103 penampilan selama empat musim, dengan mengepak 12 gol dan 13 assist, sebelum gabung dengan Bayern Munich di musim panas lalu dengan nilai £21 juta.

Seperti Virgil van Dijk dan Gini Wijnaldum, dia adalah pemain berdarah Suriname, dan melakoni debut bagi timnas Belanda pada 2021.

"Saya adalah pemain besar, tapi juga punya teknik," ungkap Gravenberch setelah bergabung dengan Bayern pada 2022.

Posturnya yang jangkung, pemuda Belanda ini diplot sebagai gelandang sentral untuk Ajax dan Bayern, beroperasi dalam dua atau tiga pemain di satu lini, dan baru-baru ini Thomas Tuchel mengungkapkan dia berada di penampilan terbaiknya ketika berperan sebagai No.8.

Saat hengkang ke Munich, direktur olahraga Bayern Hasan Salihamidzic mengatakan: "Ryan Gravenberch akan menawarkan banyak untuk tim ini. Dia adalah salah satu talenta terbesar di Eropa, memiliki kemampuan teknik yang luar biasa, selalu menemukan solusi di ruang-ruang sempit, sangat dinamis dan punya insting mencetak gol."

Gravenberch adalah seorang gelandang progresif yang menurut statistik FBref memiliki kemiripan dengan bintang Argentina dan jawara Piala Dunia Alexis Mac Allister.

Meski di Bayern terbilang tak terlalu terpakai dengan dirinya hanya mencatatkan empat starter dengan total 711 menit berada di lapangan sepanjang musim ini, Gravenberch dinilai bakal cocok dengan sistem Jurgen Klopp.

Memang, dia juga diprediksi tidak akan langsung menjadi pilihan utama di tim Klopp, tapi dia bisa menjadi salah satu senjata rahasia sang manajer dengan memerankannya sebagai No.8 tim.

Setidaknya, Gravenberch bisa mengambil salah satu peran yang saat ini dimainkan oleh Naby Keita, Arthur dan Alex Oxlade-Chamberlain di Anfield. Harapannya, Gravenberch bisa berkembang menjadi gelandang kelas dunia sebagaimana yang diproyeksikan di Ajax.