Ruben Amorim Mendidih Dalam Amarah! Desak Manchester United Belanja Gila-Gilaan & Buang Para Pemain Ampas Setelah Kekalahan Dari West Ham United

United dikalahkan oleh tim asuhan Graham Potter dan mengalami kekalahan ke-17 mereka musim ini, jumlah kekalahan yang sama ketika mereka terdegradasi pada 1974. Ini juga merupakan kekalahan kesembilan mereka dalam 18 pertandingan kandang di Premier League dan membuat mereka berada di posisi ke-16 di klasemen dengan dua pertandingan tersisa, sangat berpotensi untuk menyelesaikan liga terburuk mereka sejak 1974.

"Malu dan sulit diterima. Semua orang harus memikirkan banyak hal dengan serius di sini," kata Amorim pada konferensi pers. "Kita harus mengubah banyak hal di akhir musim. Kekhawatiran terbesar adalah perasaan bahwa 'kita tidak bisa berubah dan itu tidak apa-apa'. Kita kehilangan perasaan bahwa kita adalah klub besar dan perasaan bahwa kalah di kandang adalah hal terburuk di dunia."

Kekalahan itu terjadi hanya tiga hari setelah United mengalahkan Athletic Bilbao 4-1 untuk mencapai final Liga Europa, tetapi Amorim tidak memikirkan kesuksesan mereka di Eropa dan meluapkan kekesalannya pada para pemainnya karena memiliki "kurangnya urgensi untuk mempertahankan area penalti kami". Dia menambahkan: "Saya tidak khawatir tentang final. Itu jauh dari masalah terkecil di klub kami. Kami perlu mengubah sesuatu yang jauh lebih mendalam dari ini."

Amorim juga mengirimkan pesan kepada pemilik bersama Sir Jim Ratcliffe, dengan tegas mengatakan bahwa pembersihan besar-besaran diperlukan: "Kita harus benar-benar kuat di musim panas, kita harus berani."

United akan bermain tandang melawan Chelsea pada hari Jumat kemudian menyelesaikan kampanye di kandang melawan Aston Villa, empat hari setelah final Liga Europa melawan Tottenham. Namun, pelatih tampaknya ragu akan masa depannya di klub jangka panjang ketika ia menambahkan: "Ini bukan salah para pemain. Ini salah saya, saya yang bertanggung jawab. Jika kita tidak bisa mengubah itu dengan cepat, kita seharusnya memberikan tempat kita kepada orang lain."