Mouroux, yang melatih Hojlund saat usianya masih 12 tahun, bercerita kepada wartawan: "[Hojlund] bisa dibandingkan dengan calon superstar lain yang juga pernah kami miliki, yakni Nicklas Bendtner."
"Mereka berdua sama-sama No.9, sama-sama sangat mengandalkan fisik ... Mereka sama-sama humoris, supel, dan jahil. Bakat Bendtner sepertinya lebih bagus [dibanding Hojlund] tetapi mungkin justru itu membuatnya terlalu meremehkan dan gampang terpengaruh hal-hal eksternal yang timbul ketika Anda menjadi seorang superstar."
"Rasmus sangat berbeda darinya. Meski saya yakin ia mungkin akan membeli mobil yang lebih besar dan arloji mewah, ia tetap tidak akan berlebihan. Ia punya mentalitas yang tepat. Ia sangat disiplin, sangat sadar pentingnya kerja keras dan kerja keraslah yang telah membawanya ke tempatnya sekarang."