Marcus Rashford & Phil Foden Isi 'Baterai' Inggris! The Three Lions Tancap Gas Ke 16 Besar Piala Dunia 2022

Fans Phil Foden:

Faktanya demikian, akan ada kegaduhan di antara para penggemar Inggris seandainya Phil Foden tidak menjadi starter. Dapat dipahami bahwa mereka tidak senang melihat bintang Manchester City itu dicadangkan saat Inggris ditahan imbang AS. Bahkan muncul dugaan Southgate punya masalah pribadi dengan Foden. Namun, itu tidak terbukti benar, karena pada akhirnya Foden dipercaya dan gelandang berusia 22 tahun itu menjawabnya dengan performa apik sekaligus mencetak gol ketiga The Three Lions ke gawang Wales.

Marcus Rashford:

Tiba-tiba saja Marcus Rashford muncul sebagai penantang penghargaan Sepatu Emas di Piala Dunia kali ini. Dengan sebagian besar perhatian media terfokus pada Foden, keberadaan Rashford yang juga sebagai starter agak diabaikan meski sempat jadi pemain pengganti yang gemilang dan mencetak gol ketika Inggris menang 6-2 atas Iran. Bintang Manchester United itu menjadi ancaman konstan lini depan Inggris terhadap Wales dan sukses ditandainya dengan dua gol krusial. Akan mengejutkan apabila penyerang berusia 25 tahun itu tidak kembali diandalkan saat lawan Senegal di babak 16 besar nanti.

Harry Kane:

Jika ada satu hal negatif besar untuk Inggris, itu adalah penampilan penyerang tengah kelas dunia mereka. Memang, Kane membuat assistnya yang ketiga di turnamen kali ini yang berbuah gol ketiga oleh Foden. Namun, jika Inggris ingin menjadi juara, mereka tetap membutuhkan ketajaman sang bomber Tottenham Hotspur. Fungsi Kane sebagai pemantul bola di depan sudah bagus, pergerakannya pun demikian, namun ketajamannya dirindukan. Ia ditarik keluar setelah sama sekali tidak melepaskan tembakan dan hanya melakukan satu sentuhan di dalam kotak penalti.

Senegal:

Setelah menyegel tempat mereka di babak 16 besar dengan kemenangan dramatis atas Ekuador, para pemain Senegal akan senang menyaksikan penampilan Inggris di paruh pertama pertandingan ini. Tiga Singa tampak ompong. Lagi. Namun, tendangan bebas Rashford mengubah segalanya. Setelah hasil imbang yang mengecewakan dengan AS, Inggris bisa tersingkir seandainya mereka tidak bisa menaklukkan Wales. Sebaliknya, di babak kedua, mereka bangkit dan kembali menunjukkan permainan terbaik, menjadi bekal sangat positif untuk bertarung di fase gugur turnamen.

Gareth Bale:

Inikah akhir karier Gareth Bale? Jika demikian, caranya akan sangat menyedihkan. Pemain yang membawa Wales ke Qatar dengan segenap tenaganya terpaksa menonton tanpa daya dari bangku cadangan dan harapan negaranya untuk ke babak 16 besar sirna usai ia tidak bisa berbuat apa-apa karena ditarik keluar akibat cedera. Kita tahu bahwa kecintaan bermain untuk negaranya adalah satu-satunya hal yang memotivasi Bale pada tahap kariernya saat ini, jadi sama sekali tidak mengherankan jika pemain berusia 33 tahun itu memutuskan pensiun setelah kampanye yang menyakitkan di Piala Dunia kali ini.

Jordan Pickford (6/10):

Tidak banyak beraksi di laga ini. Hanya sekali melakukan penyelamatan.

Kyle Walker (6/10):

Cukup bagus. Mendapat lebih dari 56 menit bermain setelah kembali dari cedera.

John Stones (7/10):

Sundulannya dari tendangan sudut adalah salah satu upaya Inggris yang baik di babak pertama. Terlepas dari operannya yang kurang bagus, dirinya tetap jadi bek yang bisa diandalkan.

Harry Maguire (7/10):

Maju ke depan di pertengahan babak pertama dan mencoba peruntungan dengan tembakan yang belum sukses. Namun, secara defensif, ia kembali tampil impresif, menyuguhkan antisipasi dan pergerakan yang baik.

Luke Shaw (5/10):

Tidak mendapat banyak tekanan tapi juga kurang berkontribusi saat menyerang. Posisinya sebagai starter bisa terancam, dengan Trippier bisa bermain di kiri.

Jordan Henderson (6/10):

Seperti yang diharapkan, menghadirkan banyak energi bagi tim setelah dimainkan menggantikan Mason Mount, memenangkan banyak duel. Tapi mungkin belum cukup untuk mempertahankan posisi starternya.

Declan Rice (7/10):

Dirinya yang biasanya bisa diandalkan, melindungi empat bek dengan baik sekaligus menjaga bola tetap mengalir.

Jude Bellingham (7/10):

Selalu berbahaya saat mendapat kesempatan untuk berlari ke depan dan masuk ke kotak penalti. Tampak bisa menjadi pembuat perbedaan sebelum kemunculan aksi Rashford.

Phil Foden (8/10):

Tembakan pertamanya tidak berhasil tapi bermain lebih baik setelah itu. Layak mencatatkan namanya di papan skor, dan bahkan bukan cuma satu gol saja.

Harry Kane (6/10):

Mencetak assist lainnya, yang berarti sekarang Kane memiliki catatan assist terbanyak dibandingkan penggawa Inggris lainnya. Namun, ketajamannya tetap akan selalu dirindukan.

Marcus Rashford (9/10):

Menyia-nyiakan kans satu lawan satu dengan Danny Ward dan tembakan saltonya yang spektakuler melenceng. Namun, ia muncul sebagai pengubah permainan Inggris, membuka skor dengan tendangan bebas dan mendapatkan gol keduanya. Ia juga memiliki andil dalam terciptanya gol Foden.

Trent Alexander-Arnold (6/10):

Akhirnya mendapatkan waktu bermain, bek kanan Liverpool ini menggantikan Walker di babak kedua.

Callum Wilson (6/10):

Menawarkan banyak pergerakan setelah menggantikan Kane.

Kalvin Phillips (6/10):

Comeback yang solid ditunjukkan sang gelandang bertahan Manchester City.

Kieran Trippier (6/10):

Menggantikan Shaw di fase akhir permainan yang sudah disegel dengan kemenangan.

Jack Grealish (N/A):

Tidak membuat dampak dalam cameo-nya di menit akhir.

Gareth Southgate (7/10):

Malam yang menyenangkan bagi Southgate. Perubahannya membuahkan hasil dan ia kini bisa mengistirahatkan Kane dan memberi Walker kesempatan.