Bagi PSG: Berpotensi jadi bargain - transfer elite biaya irit, tapi kata 'berpotensi' di sini mesti digarisbawahi. Kita sudah tahu sejak Dembele mengorbit sebagai talenta remaja di Bundesliga bahwa ia memiliki talenta untuk menjadi superstar. Pertanyaan besarnya: apakah ia punya karakter yang dibutuhkan? Sepanjang perjalanan karier Dembele sejauh ini, ada indikasi bahwa jawabannya adalah tidak. Ia selalu berkutat dengan inkonsistensi performa dan masalah cedera dalam enam tahun periodenya di Barcelona. Ini terutama disebabkan oleh kurangnya profesionalitas Dembele sendiri. PSG berharap banyak pada faktor Luis Enrique dan kepulangan Dembele ke tanah airnya dapat membawa si pemain ke level terbaiknya. Mengingat PSG "hanya" membayar €50 juta, bisa dimaklumi kalau mereka menganggap ini risiko yang pantas diambil. Paling tidak, kedatangan Dembele berarti PSG masih akan memiliki seorang winger berkecepatan tinggi seandainya Kylian Mbappe pergi sebelum jendela transfer ditutup - meskipun kedua pemain sangat bertolak belakang dalam hal konsistensi penampilan. Rating: B+
Bagi Barcelona: Akhir getir dari transfer terburuk dalam sejarah klub. Kalau bicara soal Dembele, Barca dari awal sudah salah langkah. Dalam keputusasaan untuk menemukan pengganti Neymar, mereka membayar kemahalan untuk servis Dembele pada 2017. Kemudian, saat menjadi jelas bahwa si pemain tak mampu mengurus dirinya sendiri di luar lapangan, yang membuatnya jarang tampil di dalam lapangan, Barcelona seharusnya langsung berani jual rugi rekrutan seharga €107 juta ini. Harus diakui, tidaklah mudah menemukan pembeli dengan banderol yang pas, tapi pada akhirnya Barca toh tetap kehilangan Dembele ke PSG dengan harga diskon cuma setahun setelah mereka memperpanjang kontraknya. Blaugrana dibikin kecele oleh penyisipan klausul 'rahasia' yang berarti tidak hanya Dembele bisa ditebus dengan biaya relatif murah, tapi Barca juga takkan dapat bayaran penuh €50 juta - ini harus dibagi antara klub, pemain, dan agennya. Jadi, walau dapat dimaklumi jika Barca sakit hati pada Dembele, yang jauh lebih sering mengecewakan mereka alih-alih tampil kontributif, The Catalans cuma bisa menyalahkan diri sendiri lantaran menginvestasikan terlalu banyak waktu, kepercayaan, dan uang pada figur yang memang tak bisa diandalkan dan bikin frustrasi. Satu-satunya pelipur lara? Setidaknya penderitaan ini selesai sudah. Barca akan lebih baik tanpa Dembele, yang terbukti cuma buang-buang ruang di Camp Nou. Rating: D-
Bagi Dembele: Satu lagi 'kesempatan terakhir' untuk memaksimalkan karunia Tuhan yang selama ini kerap disia-siakannya: talenta sepakbola yang eksepsional. Akankah ia berhasil memanfaatkan kans ini? Wajar kalau banyak yang ragu. PSG bukan klub yang punya reputasi bagus dalam hal kedisiplinan dan dedikasi. Sudah bertahun-tahun pemain-pemain bintang berbuat seenaknya di Paris. Bahkan, kelonggaran inilah salah satu penyebab utama terjadinya kekacauan situasi Mbappe, jadi jangan terlalu berharap karakter tidak stabil seperti Dembele dapat menemukan tuntunan yang dibutuhkannya di Parc des Princes. Kendati demikian, ini tetap merupakan kesepakatan yang baik untuk Dembele dari perspektif finansial, dan di atas kertas ia akan mudah menembus starting line-up - saat fit tentunya. Tapi soal membuktikan ini sebagai transfer sukses, well, seperti yang dibilang Messi ketika ditanya tentang prospek Dembele menjadi legenda Barca beberapa tahun lalu, semua tergantung pada Ousmane. Rating: B