Rapor Pemain Chelsea Vs Manchester United: Cole Palmer RAJA Baru Stamford Bridge! Hat-trick-nya Selamatkan Moises Caicedo Dari Blunder Memalukan

Djordje Petrovic (6/10):

Tak bisa terlalu disalahkan atas gol-gol Man United, tetapi mungkin Chelsea harus membeli kiper baru yang jauh lebih bisa diandalkan di musim panas.

Malo Gusto (6/10):

Bek terbaik Chelsea dengan pertahanan yang solid dan kerja sama dengan Palmer yang ciamik. Lagi-lagi memastikan ketiadaan seorang Reece James tak menjadi petaka bagi The Blues.

Axel Disasi (5/10):

Melakukan beberapa tekel dan blok penting, tetapi bikin masalah sendiri dengan sentuhan-sentuhan yang berat serta pemosisian yang mengkhawatirkan. Ditarik di sisa waktu 15 menit.

Benoit Badiashile (4/10):

Makin terbukti jauh menurun dibanding musim lalu. Pemosisiannya patut dipertanyakan, dengan dirinya dan Disasi berkali-kali dicabik serangan Man United. Tetapi harus dikatakan bahwa lini tengah gagal melindungi garis pertahanan Chelsea.

Marc Cucurella (5/10):

Memang sesekali menang duel lawan Antony dan bahkan mendapatkan penalti, tapi bek kiri Spanyol ini masih sangat mengkhawatirkan saat bertahan.

Moises Caicedo (3/10):

Berutang budi pada Palmer. Blunder fatalnya yang memulai comeback Man United, dan sering salah mengambil keputusan ketika memegang bola.

Enzo Fernandez (5/10):

Umpan-umpannya tak serapi musim lalu dan, seperti Caicedo, sejauh ini gagal memenuhi ekspektasi yang dibebankan padanya. Ia nampak membaik begitu gelandang Ekuador itu ditarik keluar, mungkin ini pertanda dua pemain ratusan juta Chelsea tak cocok main bersama.

Conor Gallagher (6/10):

Membuka pertandingan dengan gemilang untuk Chelsea dengan gol cepat dan penampilan yang energik, tetapi tak bisa berbuat banyak mencegah Man United memberondong lini belakang The Blues dengan tiga gol. Kontribusinya juga memudar seiring laga berjalan.

Cole Palmer (10/10):

Pertunjukkan solo bak maestro dari seorang pemuda yang sejatinya minim pengalaman. Dua penalti sempurna dan gol kemenangan menit 101 mengubah nestapa Stamford Bridge menjadi pesta pora. Penampil terbaik di laga ini, jauh melebihi rekan-rekannya dan lawan-lawannya.

Nicolas Jackson (6/10):

Konsisten mengancam Maguire dan Varane dengan kecepatan serta pergerakan yang direct di babak pertama, namun mejan di babak kedua.

Mykhailo Mudryk (6/10):

Nampak tajam di sayap kiri dan memainkan operan manis untuk Cucurella yang berujung penalti. Tapi sesekali terlalu mudah kehilangan bola dan kalah duel fisik.

Raheem Sterling (5/10):

Energik tapi tak efektif.

Carney Chukwuemeka (5/10):

Sentuhan-sentuhannya terlihat berat, tapi nyaris memenangkan pertandingan di saat-saat terakhir dengna tembakannya. Pada akhirnya peran itu jadi milik Palmer.

Trevoh Chalobah (6/10):

Memastikan pertahanan Chelsea jauh lebih solid.

Alfie Gilchrist (-):

Jarang mendapat bola ketika masuk.

Noni Madueke (7/10):

Deuteragonis Chelsea malam ini, mengubah jalannya pertandingan ketika semua harapan nampak telah sirna. Gocekan serta kecepatannya yang mematikan memaksa Dalot melanggarnya di kotak penalti pada menit 96.

Mauricio Pochettino (5/10):

Lagi dan lagi, tim asuhannya terlalu gampang lumat di bawah tekanan dan ia gagal menghentikan kebiasaan self-destruct Chelsea musim ini. Memasukkan Madueke menjadi keputusan tepat dan magis Palmer menyelamatkannya dari hasil memalukan.