Piala AFF 2020: Daftar Skuad Indonesia, Malaysia & Semua Kontestan

Ini akan menjadi turnamen pertama bagi pelatih baru Mano Polking, yang akan menghadapi tantangan berat mengembalikan kejayaan Thailand di Piala AFF.

The War Elephants selalu mengikuti turnamen setiap edisinya dan yang perdana pada 1996 mereka muncul sebagai juara. Empat trofi tambahan mereka menangkan, membuat mereka menjadi tim paling sukses dalam sejarah turnamen sejauh ini.

Kiper berpengalaman Siwarak Tedsungnoen adalah kapten tim, tapi Suphanat Mueanta adalah permata yang nyata dan memiliki tekad untuk mengukir prestasi di Piala AFF pertamanya.

Daftar skuad: Siwarak Tedsungnoen (Buriram United), Chatchai Budprom (BG Pathum United), Kawin Thamsatchanan (OH Leuven), Theerathon Bunmathan (Yokohama F Marinos), Suriya Singmui (Chiangrai United), Jonathan Khamdee (Odense), Narubadin Weeratwatnodom (Buriram United), Pawee Tanthatemee (Ratchaburi), Tristan Do (Bangkok United), Manuel Tom Bihr (Bangkok United), Philip Roller (Port), Elias Dolah (Port), Chanathip Songkrasin (Consadole Sapporo), Thanawat Suengchitthawon (Leicester City), Supachok Sarachat (Buriram United), Pathompol Charoenrattanapirom (BG Pathum United), Sarach Yooyen (BG Pathum United), Thitipan Puangchan (Bangkok United), Pokklaw Anan (Bangkok United), Weerathep Pomphan (Muangthong United), Picha Autra (Muangthong United), Kritsada Kaman (Chonburi), Worachit Kanitsribampen (Chonburi), Phitiwat Sukjitthammakul (Chiangrai United), Sivakorn Tiatrakul (Chiangrai United), Bordin Phala (Port), Pakorn Prempak (Port), Adisak Kraisorn (Muangthong United), Teerasil Dangda (BG Pathum United), Supachai Jaided (Buriram United).

Dengan empat gelar juara sebelumnya, Singapura adalah tim tersukses kedua dalam turnamen ini setelah berjaya pada edisi 1998, 2004, 2007 dan 2012. Menjadi tuan rumah turnamen secara keseluruhan untuk edisi 2020, The Lions tentu punya ambisi untuk memenangkannya di kandang sendiri.

Pelatih Tatsuma Yoshida dari Jepang adalah orang yang ditugaskan untuk membawa kejayaan kembali ke Singapura dan ia akan mengandalkan pengalaman kapten Hariss Harun sebagai pemimpin tim.

Striker Ikhsan Fandi adalah pemain kunci Singapura. Meski usianya masih muda, Ikhsan tidak diragukan lagi telah mengembangkan kemampuannya dengan bermain bersama klub Norwegia, Jerv.

Daftar skuad: Hassan Sunny (Lions City Sailors), Izwan Mahbud (Hougang United), Syazwan Buhari (Tampines Rovers), Zharfan Rohaizad (Tanjong Pagar), Amirul Adli (Lion City Sailors), Iqram Rifqi (Geyland International), Irfan Fandi (BG Pathum United), Nazrul Nazari (Hougang United), Nur Adam Abdullah (Lions City Sailors), Safuwan Baharudin (Selangor), Shakir Hamzah (Tanjong Pagar), Tajeli Salamat (Lions City Sailors), Zulqarnaen Suzliman (Young Lions), Adam Swandi (Lion City Sailors), Anumanthan (Kedah Darul Aman), Hariss Harun (Lion City Sailors), Saifullah Akbar (Lion City Sailors), Hami Syahin (Young Lions), Shahdan Sulaiman (Lion City Sailors), Song Uiyoung (Lion City Sailors), Zulfahmi Arifin (Sukhotai), Amy Recha (Geyland International), Faris Ramli (Lion City Sailors), Ikhsan Fandi (Jerv), Ilhan Fandi (Young Lions), Gabriel Quak (Lion City Sailors), Hafiz Nor (Lion City Sailors), Shawal Anuar (Hougang United).

Sejauh ini, Myanmar belum mencatatkan prestasi berarti di turnamen ini dan tentu mereka ingin memperbaiki catatan tersebut dengan pencapaian terbaik mereka adalah lolos ke semi-final 2004 dan 2016.

Antoine Hey kembali untuk tugas keduanya menangani Myanmar, dengan sang pelatih pernah memimpin negara tersebut di Piala AFF lalu, di mana ia membawa tim finis di belakang Vietnam dan Malaysia di Grup A.

Maung Maung Lwin menjadi kapten tim dan striker produktif Aung Thu yang bermain untuk Buriram United akhir-akhir ini menjadi roda penggerak vital di tim Myanmar.

Daftar skuad*: Myo Min Latt (Shan United), Pyae Lyan Aung (Yadanarbon), Soe Arkar (Magwe), David Htan (Shan United), Win Moe Kyaw (Hanthawaddy United), Zaw Ye Tun (Yadanarbon), Ye Min Thu (Shan United0, Nyein Chan (Shan United), Hein Phyo Win (Shan United), Aung Naing Win (Ayeyawady United), Maung Maung Lwin (Yangon United), Hlaing Bo Bo (unattached), Yan Naing Oo (Yangon United), Maung Maung Win (Yangon United), Nay Moe Naing (Hanthawaddy United), Myo Ko Tun (Yadanarbon), Hein Htet Aung (Selangor), Suan Lam Mang (unattached), Than Paing (Shan United), Aung Thu (Buriram United), Kaung Htet Soe (Yangon United), Aung Kaung Mann (Sri Pahang).

*Skuad final belum dirilis

Tiga kali menjadi semi-finalis adalah prestasi terbaik Filipina sepanjang partisipasi mereka di Piala AFF dan tak sekali pun pernah menjadi juara. Sepakbola mereka berkembang pesat belakangan ini dan sempat menjadi tim Asia Tenggara dengan peringkat FIFA tertinggi.

Dipimpin oleh Sven-Goran Eriksson dalam edisi sebelumnya, Azkals akan dilatih Scott Cooper kali ini. Pelatih yang punya pengalaman berkarier di Thai League antara 2013 dan 2018, Cooper tahu betul tantangan yang akan menantinya di turnamen ini.

Gelandang tengah berusia 35 tahun Stephan Schrock adalah kapten dengan kemitraannya di lini tengah bersama pemain Melaka United, Manny Ott yang dianggap penting bagi harapan Filipina untuk bisa lolos dari fase grup.

Daftar skuad: Bernd Schipmann (Ratchaburi Mitr Phol), Quincy Kammeraad (ADT), Kevin Ray Mendoza (Kuala Lumpur City), Matthew Custodio (ADT), Amani Aguinaldo (Nogbua Pitchaya), Mar Diano (ADT), Yrick Gallantes (ADT), Jesper Nyholm (Djurgardens), Christian Rontini (ADT), Daisuke Sato (Suphanburi), Jefferson Tabinas (Mito Hollyhock), Luke Woodland (Ratchaburi Mitr Phol), Justin Baas (United City), Michael Kempter (St. Gallen), Martin Steuble (Muangkan United), Dennis Chung (ADT), Harry Föll (Villingen), Kevin Ingreso (BG Pathum), Oskari Kekkonen (ADT), Oliver Bias (ADT), Mike Ott (United City), Amin Nazari (United City), Stephan Schrock (United City), Patrick Reichelt (Suphanburi), Kenshiro Daneils (Kaya-Iloilo), Sandro Reyes (ADT), Iain Ramsay (Nongbua Pitchaya), Angel Guirado (Alhaurín de la Torre), Bienvenido Marañón (United City).

Edisi 2020 akan menjadi yang ketiga kalinya Timor Leste berlaga di babak utama, setelah sebelumnya mentas di edisi 2014 dan 2018. Kali ini, mereka seharusnya menghadapi Brunei di play-off untuk memutuskan siapa yang akan masuk ke Grup A tetapi Brunei mengundurkan diri karena kekhawatiran akan pandemi COVID-19.

Timor Leste menggunakan tim yang sangat muda di edisi terakhir dan meski pun mereka selalu kalah dalam empat pertandingan edisi 2018, tidak diragukan lagi setiap pemain akan memetik pelajaran berharga bersama skuad Gaspar Quintao da Silva tahun ini.

Bek tengah Victor mengenakan ban kapten sementara penyerang Joao Pedro da Silva Freitas yang masih berusia 21 tahun merupakan harapan besar bagi sepak bola Timor Leste.

Daftar skuad*: Aderito (Boavista), Fernando (Benfica Laulara), Natalino (unattached), Duarte (Lalenok United), Gaspar (Lalenok United), Candido (Ponta Leste), Joao Panji (Assalam FC0, Adelino Trindade (Ponta Leste), Gumario (Lalenok United), Victor (Karketu Dili), Filomeno Junior (Benfica Laulara), Avigmas (Boavista), Mouzinho (Benfica Laulara), Gelvanio (Karketu Dili), Elias (Lalenok United), Armindo (Porto Taibesse), Danilson (DIT), Paulo Gali (Lalenok United), Osvaldo Belo (Karketu Dili), Rufino Gama (Lalenok United), Savio (Boavista), Joao Pedro (Benfica Laulara), Kefi (Boavista).

*Skuad final belum dirilis

The Golden Dragons adalah tim yang paling disorot di sepakbola Asia Tenggara saat ini karena terus berkembang usai memenangkan Piala AFF 2018. Mereka mampu lolos hingga fase ketiga kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Asia, membuat mereka menjadi unggulan untuk bisa mempertahankan gelar juara mereka tahun ini.

Pelatih Park Hang-seo adalah salah satu orang yang paling dihormati di Vietnam setelah membawa timnya menjuarai Piala AFF kedua dua tahun lalu. Juru taktik yang pernah menjadi asisten Guus Hiddink selama perjalanan luar biasa Korea Selatan ke semi-final Piala Dunia 2002, Park adalah karakter yang menakutkan di sisi lapangan.

Bek tengah Que Ngoc Hai adalah kapten inspirasional dalam skuad dengan gelandang Nguyen Quang Hai sebagai andalan Park. Dengan kaki kiri ajaibnya, Quang Hai adalah salah satu talenta terhebat yang pernah muncul di Asia Tenggara dan terus dikaitkan dengan kepindahan besar ke J.League atau klub Eropa.

Daftar skuad: Bui Tan Truong (Ha Noi FC), Nguyen Van Hoang (SLNA), Tran Nguyen Manh (Viettel), Quan Van Chuan (Phu Tho), Do Duy Manh, Tran Dinh Trong, Nguyen Thanh Chung, Bui Hoang Viet Anh (Ha Noi FC); Vu Van Thanh, Nguyen Phong Hong Duy (HAGL); Que Ngoc Hai, Bui Tien Dung, Nguyen Thanh Binh (Viettel), Pham Xuan Manh (SLNA), Ho Tan Tai, Do Thanh Thinh (Binh Dinh), Nguyen Quang Hai, Pham Duc Huy, Le Van Xuan, Do Hung Dung (Ha Noi FC); Luong Xuan Truong, Tran Minh Vuong, Nguyen Tuan Anh (HAGL); Nguyen Hoang Duc (Viettel), Phan Van Duc (SLNA), Nguyen Van Toan, Nguyen Cong Phuong (HAGL); Nguyen Tien Linh (Binh Duong); Ha Duc Chinh (Da Nang), Tran Van Dat (People's Public Security).

Malaysia telah berpartisipasi di setiap edisi Piala AFF namun baru sekali menjadi juara, dengan skuad juara pada 2010 masih yang paling dikenang di antara fans ketimbang mereka yang kalah di final pada 1996, 2014 dan 2018.

Tan Cheng Hoe mengambil alih kursi kepelatihan dari Eduardo Vingada dengan edisi terakhir menjadi tugas pertamanya sebagai pelatih kepala. Tan membawa tim ke final hanya untuk kalah tipis dari Vietnam dalam dua pertemuan.

Aidil Zafuan yang berpengalaman adalah pemain yang ditugaskan untuk memimpin tim, tapi sorotan banyak tertuju pada Safawi Rasid yang diharapkan bisa menemukan kembali bentuk terbaiknya guna menegaskan kapasitasnya sebagai salah satu pemain terbaik di Asia Tenggara.

Daftar skuad: Khairulazhan Khalid (Selangor), Khairul Fahmi Che Mat (Melaka United), Azrin Ghani (Perak), Syahmi Safari (Selangor), Shahrul Saad (JDT), Aidil Zafuan (JDT), Dion Cools (Midtyjlland), Rizal Ghazali (KDA), Arif Farhan (KDA), Arif Fadzilah (Terengganu), Quentin Cheng (Penang), Dominic Tan (Police Tero), Junior Eldstal (Chonburi), Baddrol Bakhtiar (KDA), Mukhairi Ajmal (Selangor), Akram Mahinan (KLC), Kenny Pallraj (KLC), Faisal Halim (Terengganu), Akhyar Rashid (JDT), Mohamadou Sumareh (JDT), Safawi Rasid (JDT), Syafiq Ahmad (JDT), Guilherme de Paula (JDT), Luqman Hakim (Kortrijk), Fayadh Zulkifli (KDA), Shahrel Fikri (Selangor), Darren Lok (PJ City), R. Kogileswaran (PJ City), Arif Aiman (JDT).

Salah satu dari enam tim yang telah berpartisipasi dalam 12 edisi Piala AFF sejauh ini, Indonesia mungkin bisa merasa bahwa mereka adalah tim paling sial karena pernah lima kali melangkah ke final tapi tak satu pun sukses menjadi juara. Edisi 2002 menjadi yang terdekat dengan raihan trofi karena hanya kalah adu penalti dari Thailand.

Skuad Garuda kali ini akan akan dipimpin oleh Shin Tae-yong yang menggantikan Simon McMenemy di pertengahan kualifikasi Piala Dunia 2022/Piala Asia 2023 dan memimpin sisa pertandingan Grup G yang termasuk hasil imbang 2-2 melawan Thailand.

Evan Dimas bukan hanya kapten tim tetapi bisa dibilang pusat permainan tim. Gelandang berusia 26 tahun tersebut adalah penghubung antara lini belakang dan depan, selain juga merupakan andalan tim berbekal staminanya yang luar biasa.

Daftar skuad: Muhammad Riyandi (Barito Putera), Ernando Ari (Persebaya Surabaya), Nadeo Arga (Bali United), Syahrul Fadil (Persikabo), Fachrudin Aryanto (Madura United), Victor Ogbonefo (Persib Bandung), Asnawi Mangkualam (Asan Greeners), Pratama Arhan (PSIS Semarang), Rachmat Irianto (Persebaya Surabaya), Ryuji Utomo (Penang), Marckho Meraudje (Borneo), Edo Febriansyah (Persita Tangerang), Rizky Ridho (Persebaya Surabaya), Rizky Dwi (Arema), Alfeandra Dewangga (PSIS Semarang), Elkan Baggott (Ipswich Town), Evan Dimas (Bhayangkara), Kadek Agung (Bali United), Syahrian Abimanyu (JDT), Witan Sulaeman (Lechia Gdansk), Yabes Roni (Bali United), Ricky Kambuaya (Persebaya Surabaya), Ramai Rumakiek (Persipura Jayapura), Ahmad Agung (Persik Kediri), Dedik Setiawan (Arema), Irfan Jaya (PSS Sleman), Egy Maulana (Senica), Kushedya Yuho (Arema), Ezra Walian (Persib Bandung), Hanis Sagara (Persikabo).

Dengan tujuh penampilan sebelumnya di babak utama Piala AFF termasuk dua edisi terakhir pada 2016 dan 2018, Kamboja dapat dianggap sebagai salah satu kontestan reguler fase grup namun sayangnya tidak pernah lolos ke fase gugur.

Ryu Hirose mengambil alih kepelatihan pada Maret, menggantikan Felix Dalmas. Pelatih berusia 65 tahun itu akan dibantu oleh Keisuke Honda yang masih menjabat sebagai General Manager tim nasional sepakbola Kamboja.

Bek tangguh Soeuy Visal adalah kapten tim dengan turnamen tahun ini secara luas dipandang sebagai tempat yang sempurna bagi penyerang remaja Sieng Chanthea untuk meninggalkan jejak sekaligus meningkatkan reputasi sebagai salah satu talenta besar Asia Tenggara yang mungkin mendapat tawaran dari klub mancanegara usai turnamen berakhir.

Daftar skuad: Hul Kimhuy (Boeung Ket), Reth Lyheng (Bati Academy), Vireak Dara (Prey Veng), Keo Soksela (Visakha), Ken Chansopheak (Visakha), Sath Rosib (Boeung Ket), Nhoem Lyhuor (Visakha), Tes Sambath (Visakha), Yue Safy (Phnom Penh Crown), Seut Baraing (Angkor Tiger), Cheng Meng (Visakha), Sor Rotana (Prey Veng), Soeuy Visal (PKRSR), Sareth Krya (PKRSR), Chan Sarapich (Prey Veng), Sin Sovannmakara (Prey Veng), Om Chanpolin (Phnom Penh Crown), Lim Pisoth (Phnom Penh Crown), Min Ratanak (PKRSR), Sos Suhana (Nagaworld), Dani Kouch (Nagaworld), Chrerng Polroth (Visakha) Choeun Nacha (Tiffy Army), Kouch Sokumpheak (Nagaworld), Choun Chanchav (Phnom Penh Crown), Lim Aarun Raymond (Boeung Ket), Ean Pisey (PKRSR), Long Menghav (Angkor Tiger), Roth Samnang (Soltilo Angkor), Nehan Sosidan (Tiffy Army), Sieng Chanthea (Boeung Ket), Narong Kakada (Tiffy Army), Keo Sokpheng (Visakha), Chan Vathanaka (Boeung Ket), Leng Nora (Prey Veng), Ky Rina (Prey Veng).

Konsistensi adalah judul yang disematkan pada Laos ketika berbicara tentang Piala AFF. Dari 12 edisi sejauh ini, mereka terlibat dalam 11 edisi dengan Piala AFF 2020 akan menjadi penampilan ke-12 mereka di babak utama.

Konsistensi yang sama juga terlihat dalam manajemen tim nasional mereka dengan V. Selvaraj menjadi pelatih kepala Singapura ketiga berturut-turut untuk Laos setelah Mike Wong dan V. Sundramoorthy. Lolos ke semi-final akan menjadi pencapaian terbaik mereka karena sebelumnya selalu terhenti di fase grup.

Thothilath Sibounhuang menjadi kapten tim dan merupakan pilar di mana Selvaraj berharap dapat memastikan bahwa Laos dapat menjadi tim yang kompetitif di Grup B.

Daftar skuad*: Saymanolinh Paseuth (Young Elephant), Vanna Bounlovongsa (Louang Prabang United), Kaharn Phetsivilay (Young Elephant), Lathasay Lounlasy (Young Elephant), Thinnakone Vongsa (Lao Police), Thothilath Sibounhuang (Samut Prakan), Soukaphone Vongchiengkham (Sisaket), Phathana Phommathep (Chonburi), Soukchinda Natphasouk (Lao Police), Chanthaphone Waenvongsoth (Nan), Chansamone Phommalivong (Young Elephant), Outthilath Nammakhoth (Master 7), Aphixay Thanakhanty (Young Elephant), Mek Insoumang (Young Elephant), Sonevilay Sihavong (Master 7), Thatsaphone Saysouk (Young Elephant), Bounphachan Bounkong (Young Elephant), Keo Oudone Souvannasangso (Lao Army), Kittisak Phomvongsa (Young Elephant), Somxay Keohanam (Young Elephant), Tiny Bounmalay (Lao Police), Phithack Kongmathilath (Lao Army), Phouthone Innalay (Lao Army).

*Skuad final belum dirilis