Penyesalan Terbesar Eks Bintang Barcelona Ivan Rakitic: Tolak Ajakan Berduet Dengan Cristiano Ronaldo!

Ronaldo tiba di Real Madrid sebagai pemain kelas dunia dari Manchester United pada musim panas 2009. Setahun kemudian, Rakitic, yang baru berusia 22 tahun saat itu, direkrut oleh Sevilla setelah tampil mengesankan di Schalke di Bundesliga. Keduanya menghabiskan delapan musim sebagai lawan, dengan Rakitic tetap di Sevilla hingga 2014 sebelum bergabung dengan Barcelona, rival utama Ronaldo dan Madrid. Penyerang asal Portugal tersebut meninggalkan Madrid dan La Liga pada 2018, bergabung dengan raksasa Serie A, Juventus. 

Dalam wawancara dengan La Gazzetta dello Sport, Rakitic mengungkapkan penyesalannya karena tidak berbagi ruang ganti dengan Ronaldo. Dia berkata: "Ronaldo menelepon saya pada tahun 2019 untuk meyakinkan saya [bergabung dengan Juventus]. Saya ingin bermain di Serie A; itu adalah penyesalan dalam karier saya. Saya sangat mengagumi sepak bola Italia dan gaya hidupnya."

"[Kepindahan tersebut tidak pernah terjadi] sebagian karena harga yang terlalu tinggi, sebagian lagi karena saya masih di Barcelona. Saya adalah orang yang beruntung, saya bermain di Barca dan kemudian kembali ke Sevilla dan Hajduk. Itu akan menjadi hal yang menarik, tetapi tetap menyenangkan bagaimanapun juga."

Ronaldo terus mendominasi Serie A, meskipun tanpa banyak kesuksesan kolektif, mencetak lebih dari 100 gol dalam tiga musimnya di Turin. Dia kembali ke Manchester United pada 2021, sebelum menuju ke Timur Tengah dengan menandatangani kontrak dengan raksasa Saudi Al-Nassr pada Januari 2023. 

Sebaliknya, Rakitic terus menenun sihirnya dari lini tengah di Spanyol, tetap bersama Catalan hingga 2020 sebelum kembali ke mantan klubnya Sevilla, seperti halnya Ronaldo dengan kembali ke Old Trafford. Masa singkat di Al-Shabab Liga Pro Saudi diikuti dengan kembali ke Kroasia, di mana ia menghabiskan satu musim di Hajduk Split sebelum mengumumkan pengunduran dirinya dari olahraga tersebut pada bulan Juli. 

Sementara Rakitic telah mengambil peran kepemimpinan olahraga di raksasa Kroasia Hajduk Split bersama dengan Goran Vucevic, Ronaldo terus menjadi mesin pencetak gol saat dia memandang rekor 1.000 gol karier serta kejayaan Piala Dunia yang sulit diraih dengan Portugal pada acara pameran tahun depan di Amerika Utara.