Dalam laga ke-1000 Guardiola sebagai pelatih, yang disambut elu-eluan publik Etihad dari awal hingga akhir, Manchester City tampil ganas dan membalas dendam kepada Liverpool atas apa yang terjadi musim lalu. Dengan kemenangan 3-0 atas The Reds, jarak The Citizens dengan Arsenal di puncak klasemen kini hanya empat poin dan menjadi sebuah pesan peringatan kepada The Gunners.
Arsenal tentu tahu betul bahwa Man City tak pernah bisa benar-benar dikecualikan dalam pacuan gelar. Musim 2022/23, tim asuhan Mikel Arteta memimpin klasemen selama 248 hari—rekor terlama bagi tim yang akhirnya gagal menjadi juara—bahkan sempat unggul delapan poin, tapi menutup musim dengan tangan kosong. Mereka memperbaiki diri pada musim berikutnya dengan mendatangkan Declan Rice dan memperkuat lini belakang, namun tetap harus menyerah, meski Man City sempat kehilangan Kevin De Bruyne selama setengah musim dan Erling Haaland selama dua bulan.
Si Meriam London kemudian nampak sudah belajar dari kesalahan masa lalu. Mereka terlihat lebih matang dan memiliki kedalaman skuad yang mampu menambal absennya Viktor Gyokeres dan Martin Odegaard. Tapi melihat bagaimana Man City memporak-porandakan Liverpool kemarin Minggu (9/11), dipimpin oleh sihir Jeremy Doku dan kebuasan Haaland yang mencetak gol kesembilan dari 11 laga, sulit rasanya bagi Arteta dan para penggemarnya untuk tidak merasa gentar.
Dengan Liverpool kini tertinggal delapan poin dari Arsenal, The Reds mulai memudar dari pacuan gelar sedramatis cara mereka menguasai liga pada titik yang sama musim lalu. Sebaliknya, Man City sudah kembali ke jalur perburuan—dan pertempuran menuju takhta Liga Inggris kini benar-benar dimulai.
GOAL menguraikan pemenang & pecundang dari laga Manchester City vs Liverpool di Etihad...






