SERIUS? Disandingkan Dengan Ousmane Dembele, Jadon Sancho Diyakini Bakal Menangkan Ballon D'Or!

Sancho masih berusia 25 tahun, jadi seharusnya belum mencapai puncaknya. Dia berharap bisa menemukan konsistensi yang lebih besar dalam permainannya, setelah menunjukkan apa yang dia bisa ketika membuat keputusan berani untuk meninggalkan Manchester City menuju Dortmund pada 2017. Penampilannya di sana membuatnya diakui secara internasional dan mendapatkan transfer senilai £73 juta ($97 juta) ke United.

Sancho hanya mencetak 12 gol untuk The Red Devils dari 83 penampilan, dengan performa anjoknya itu membuatnya kembali ke Signal Iduna Park pada Januari 2024. Dia kemudian tampil di final Liga Champions musim itu - meraih medali runner-up.

Musim 2024/25 dihabiskan di Chelsea, mengangkat trofi Liga Konferensi di sana, tetapi tidak ada transfer permanen yang disepakati. Hal itu membuat Sancho harus mencari rumah baru pada 2025, dengan Ruben Amorim menganggapnya tidak diperlukan di Manchester, dan hanya delapan menit bermain di Liga Premier yang terlihat di Aston Villa.

Terzic, bagaimanapun, tetap yakin bahwa Sancho dapat menghidupkan kembali semangat yang hilang. Dia juga telah bekerja dengan pemain seperti Declan Rice, Jude Bellingham, dan Erling Haaland, yang berarti dia tahu bagaimana mengenali bintang masa depan.

Terzic mengatakan kepada The Telegraph: “Semua pemain tersebut dapat memenangkan Ballon d’Or di masa depan. Bahkan Jadon. Dari sudut pandang bakat, jika Anda berbicara tentang Jadon, mungkin lima tahun yang lalu Anda akan berbicara tentang Ousmane Dembele [yang memenangkan penghargaan tahun ini dengan Paris St-Germain] dengan cara yang sama. Saya berbicara tentang bakat dan potensi.

“Perbedaannya adalah Erling akan mencapai level ini jika dia tetap lapar: Jadon hanya akan mencapai level ini jika dia terus tersenyum – dan Jude perlu melakukan keduanya. Saya sangat menyukai Jude. Dia dan Declan Rice akan menjadi figur kunci dalam sepak bola Inggris selama 10 tahun ke depan. Mereka memiliki kepemimpinan dan Jude memiliki kemampuan untuk memberikan solusi di tingkat tertinggi [dan] membuat pemain di sekitarnya menjadi lebih baik. Inilah yang bisa dia lakukan.”

Terzic, yang memimpin Dortmund ke final Liga Champions 2024, menambahkan tentang bagaimana dia membantu membawa yang terbaik dari gelandang Real Madrid saat ini, Bellingham: “Satu contoh: Saya mengatakan kepadanya bahwa saya mungkin tidak akan ada saat dia memenangkan Liga Champions, tetapi saya akan ada saat dia mengangkat trofi pertamanya dalam karir dan inilah yang kami lakukan dengan Piala Jerman. Jadi dia berada pada papan loncatan.”

“Sayangnya, saya ada di sana saat dia mengangkat trofi Liga Champions [di Wembley]! Kami berdua berhasil mencapai final, tetapi dia meninggalkan kami dengan biaya rekor, dan 10 bulan kemudian, kami berhadapan di final Liga Champions. Kami mencoba mengembangkannya dari menjadi pemenang, karena dia ingin memenangkan setiap pertandingan, menjadi seorang pemimpin.”

Terzic menambahkan tentang bagaimana ia bisa membuat Sancho tampil maksimal, sementara pelatih lain kesulitan dalam hal tersebut: “Di lapangan, saya mencoba mencapai kebahagiaan anak-anak dalam diri Jadon – di luar lapangan, atlet profesional dalam diri Jadon. Satu-satunya hal yang lebih dibenci pemain daripada aturan adalah jika tidak ada aturan. Sebagai manajer terkadang Anda adalah saudara, terkadang Anda adalah ayah, terkadang Anda harus menjadi pengacara dan terkadang Anda harus menjadi hakim. Yang tidak ingin saya lakukan adalah menjadi polisi sepanjang waktu.”

Pemenang Piala Dunia Dembele telah menunjukkan apa yang mungkin, setelah menghadapi banyak pertanyaan tidak nyaman di Barcelona sebelum meraih Bola Emas bersama PSG, tetapi mungkin Sancho perlu menemukan tantangan baru lainnya pada 2026 - memutuskan hubungan dengan United secara permanen - untuk mulai menuju ke jalur yang serupa.